bc

Jepang Love Story

book_age18+
6
FOLLOW
1K
READ
drama
comedy
serious
like
intro-logo
Blurb

Bunga adalah seorang gadis cantik bermata indah yang tak sengaja menikahi seorang BOS kaya dan tampan.

Pertemuan itu di mulai ketika terjadinya sebuah tragedi, si BOS menikahinya karena dia berhutang jasa, namun setelah menikah mereka di uji dengan hadirnya Bryan sang Adik yang ingin merebut Bunga dari pelukkan Rio sang Kakak. Bunga di hadapkan dengan beberapa pilihan, yuk baca bagaimana kisah asmara mereka selanjutnya.

Sedih, haru dan bahagia bercampur aduk dalam satu asa. Dimana kehidupan Bunga perlahan-lahan berubah, di usianya yang masih terbilang muda. Bunga terpaksa harus menikah dengan pria yang telah memilih dirinya menjadi isteri. Rio menikahinya bukan karena jasa tapi Rio bersungguh-sungguh mencintainya, setelah mengenal Bunga lebih dalam, rasa ketertarikan Rio semakin sempurna. Rio membawanya untuk tinggal di Jepang di situlah kehidupan Bunga di mulai.

chap-preview
Free preview
Bab. 1. Rio Kenshin
Di sebuah rumah sakit. Seorang laki-laki dengan wajah khasnya tengah terbaring tak berdaya di ruang VVIP. Sudah hampir beberapa hari dia tidak sadarkan diri namun kali ini ada yang sedikit berbeda. Tangan kekarnya tiba-tiba bergerak kecil, itu tandanya dia akan segera siuman dari tidurnya. "Tuan, Apakah Anda sudah sadar?" Tanya seorang pria berkumis tipis. Lelaki yang dia sebut Tuan, kini lebih mencelekkan matanya dengan sedikit melebar. Wajahnya terlihat pucat, namun masih tetap tak bisa menghilangkan fitur wajahnya yang tampan. Dia setampan dewa yunani, perempuan manapun yang melihatnya akan berlutut memohon cintanya. Ekspresinya dingin, sedingin es di Kutub Utara. "Apa yang terjadi denganku?" Nadanya terkejut, dia baru saja akan bangkit dari tidurnya. Namun pria setengah baya itu segera melarangnya. "Tuan, mohon jangan bangun dulu, kesehatan Anda masih belum stabil Tuan dan kondisi anda juga lemah." "Kepalaku sangat pusing sekali, ini benar-benar menjengkelkan!" "Apa perlu Saya panggilkan dokter Tuan, agar segera memeriksa Anda." "Tidak Benikno!" Tolaknya. Lelaki dihadapannya itu bernama Benikno, seorang pria tinggi yang berprofesi sebagai Asisten pribadinya. "Beberapa hari ini Anda tiba-tiba saja menghilang Tuan, dan untunglah Tuhan masih memberkati Anda, seorang wanita menemukan Anda, menyelamatkan Anda serta membawa Anda kerumah sakit ini. Sepertinya keberadaan Tuan di sini sudah tidak bisa di katakan aman lagi." Jelasnya sangat khawatir. "Ya, Aku baru ingat. Semua yang terjadi kemarin malam, memang seseorang telah menjebakku, tolong uruskan tiket keberangkatanku besok, Aku harus segera pulang ke jepang dan satu hal lagi kirimkan hadiahku buat Wanita itu, katakan padanya itu adalah ungkapan rasa terima kasihku padanya, maaf Aku tak bisa menemuinya karena Aku sedang terburu-buru." Rio memberikan perintah. "Tapi, Tuan, kesehatan Anda masih belum sepenuhnya pulih, ada sedikit luka yang---!" Belum sempat lelaki itu melanjutkan ucapannya Rio langsung menyela dengan nada membentak. "Apakah kamu sudah berani membantah atasanmu!" Lelaki tampan itu kini menatapnya. "Tidak Tuan, baik Tuan akan segera saya urus keberangkatan Anda serta mengirimkan hadiah kepada wanita itu?" Asisten Benikno tak berani menatap atasannya, dia terlihat sangat sangar. Ya, sangar akan ketampanan dan sifat dinginnya. Entah mengapa para perempuan di kantornya sangat mengidolakannya, dia adalah seorang lelaki kaya raya yang mungkin bisa di bilang memiliki segalanya. Dia bernama Rio Kenshin, CEO ternama di perusahan elite jepang. Perusahaan nya bergerak pada bidang perhotelan, Dia datang ke indonesia karena ada pertemuan penting dengan klien bisnisnya. Tapi keadaan ternyata tak sesuai keinginan, di luar kendali, karena ada seseorang yang ingin sekali menggagalkan bisnisnya. "Bagaimana keadaan Anda Tuan, apakah Anda sudah mulai enakan? Saya akan memanggilkan dokter untuk memastikan lagi keadaan Anda." Benikno tentu saja masih sangat mengkhawatirkan keadaan Tuannya, tapi sepertinya dia hanya mengabaikan nya dan acuh tak acuh. "Aku sudah bilang padamu bahwa Aku baik-baik saja, kenapa kau masih sangat terlihat mengkhawatirkan Aku. Benikno Aku ingin segera pulang. Bukankah kau sudah tahu orang seperti apa aku, Aku sangat benci bau rumah sakit! Sekarang juga kemasi saja barangmu." Rio beranjak duduk dan akan segera melepas jarum infus yang melekat di pergelangan tangannya. Dia benar-benar santai, tidak takut apapun. Benikno yang melihat hal itu segera melarang tapi Rio seakan tak punya telinga untuk mendengarnya. "Tuan, apa yang Anda lakukan Tuan! Ini sangat berbahaya." Teriaknya khawatir. Rio malah tersenyum sinis. "Jangan larang keinginanku atau mau jika kau kupecat?" "Tentu saja tidak Tuan." Benikno menggeleng-gelengkan kepalanya serta tertunduk patuh. "Jika begitu tutup saja mulutmu!" Bentaknya datar. Di dalam sebuah ruangan kantor. Lelaki dengan wajah tampan itu memasuki ruangannya. Tiba-tiba saja perasaannya menjadi sedikit terganggu. Dia masih berjalan mondar-mandir. "Benikno!" "Ya tuan." "Tolong kumpulkan semua staff di aula, kita akan segera mengadakan pertemuan!" "Kenapa begitu mendadak tuan?" "Laksanakan saja perintahku Benikno!" "Yaa... Yaa... Tuan saya permisi." Asisten pribadinya kemudian keluar dari ruangannya. Rio langsung duduk di kursinya sambil, memijit keningnya yang terasa pusing. Itu di karenakan akhir-akhir ini, perusahaannya mengalami kemunduran. Cekleek.... Tiba-tiba saja pintu terbuka, wajah Benikno muncul kembali. Dia membawa sebuah berita. "Para karyawan sudah berkumpul di aula Tuan." Sampainya pelan. "Baik!" Rio pun beranjak dari tempat duduknya, dan menyuruh Asistennya membawa map kuning berisikan file-file. Ketika sampai di Aula. Rio tak mengucapkan kata sambutan atau ucapan selamat pagi pada mereka. Dia hanya mengambil map dari tangan Benikno dan menjatuhkannya di atas meja. Brakk!! Suara map itu terdengar keras, semua karyawan terdiam termasuk Aunty jolie. Tak ada yang memberanikan tatapan mereka keatas. "Apa-apaan ini! Semua pekerjaan tidak ada yang beres! Kalian semua kemana saja, selama Saya pergi ke indonesia? Saya tidak akan bertoleransi lagi, mulai hari ini periksa kembali pekerjaan kalian, ada yang tidak patuh Saya tidak akan segan-segan untuk memecatnya!" Rio menatap satu persatu karyawannya. Mereka semua masih tertunduk, karena memang Bos mereka ini sangat menakutkan. Dia terkenal galak dan dingin. Tak pernah ada senyum di wajahnya. "Oke selamat pagi menjelang siang!" Rio menyudahi kemarahannya dan kemudian berjalan meninggalkan mereka semua. Sepulangnya Rio dari kantor. Malam itu seakan menyapa dengan aura gelap gulitanya, angin pun berhembus sangat dingin. Jam sudah menunjukan pukul 22:00 am. Itu pastinya sudah terbilang sedikit larut. Rio berjalan memasuki ruang tengah di rumahnya. Dan di situ Mommy serta Daddy nya sudah menunggu. "Rio." Sebut Daddy nya pelan. Rio menoleh saja. "Apa kamu lelah hari ini? Daddy ingin membicarakan hal penting kepadamu." Ujarnya lagi. Rio tak menjawab, dia hanya berjalan kearah mereka yang sedang duduk. "Silahkan Daddy." Jawabnya datar. "Baiklah, duduklah dulu sebentar." Daddy memperhatikannya. Riopun duduk menghadap mereka berdua. "Rio bukankah kamu tahu, bahwa perusahaan kita sekarang semakin berkembang pesat. Sepertinya Daddy ingin beristirahat ataupun pensiun, Daddy tidak muda lagi, sekarang tubuh Daddy lebih sering sakit-sakitan." "Ya Daddy. Jadi apa keinginan Daddy?" "Daddy ingin kamu segera menikah." Jawab Daddy nya pelan. Rio terkejut mendengarnya. Di samping dia belum siap sepenuhnya, di tambah lagi karena usianya yang masih sangat muda, dia baru saja berusia 20 tahun. "Kamu akan menuruti perintah Daddykan Rio? Daddy juga tahu bahwa umurmu baru menginjak 20 tahun." Rio masih membisu. "Atau kamu merasa keberatan Rio?" Kali ini Mommy nya yang bertanya. "Tidak!" Hanya itu jawaban dari mulut Rio. "Baiklah kami akan menunggu untuk melamarkanmu, sampai kau menemukan gadis yang kau sukai." "Ya, Rio setuju. Apakah pembicaraan kita sudah selesai Dad, Mom?" Kedua orang tua itu mengangguk. Dan Rio langsung permisi untuk masuk kedalam kamarnya. Sesampainya di kamar, dia segera melepas jasnya dan setelah itu membersihkan diri untuk tidur. Rio memandang dirinya di cermin, ia melihat tetesan air yang mengalir kecil dari pelipisnya. Masih ada keraguan yang dia rasakan, entahlah dia belum yakin sepenuhnya apakah dia bisa menemukan calon isteri untuknya nanti.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook