Tok tok tok. Gadis yang sedang terpatut di depan cermin itu terkesiap, mengerjap menoleh kearah pintu. "Riska." Panggil suara lelaki dengan intonasi rendah. Gadis itu spontan berdiri tegap dan buru-buru kearah pintu untuk membukanya, namun sebelum itu ia mengambil tisu untuk menutupi wajahnya. Begitu pintu terbuka langsung terlihat Segara yang berdiri di depan pintu dengan ekspresi cemasnya, ia mengamati wajah gadis di depannya dengan tidak tenang. "Kamu kenapa?" "C-cuma batuk," jawabnya makin menunduk menutupi wajahnya. Pemuda itu menghela napas tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, tapi begitu pandangannya tak sengaja melihat kulit tangan gadis itu yang mulai kemerahan seketika itu juga ia melebarkan matanya. "Alergi kamu kumat?!" todong lelaki itu langsung meringsek maju dan m

