bc

Unusual Relationship

book_age18+
46
FOLLOW
1K
READ
adventure
sweet
bxg
mystery
campus
another world
first love
supernatural
horror
seductive
like
intro-logo
Blurb

Jaman sekarang anak sekolah dasar saja sudah mengenal apa yang namanya pacaran, bahkan ada yang sudah memiliki pacar. Namun, bagaimana dengan Liana? Di usianya yang sudah menginjak umur 21 tahun dirinya tidak pernah merasakan apa yang namanya pacaran. Keputusasaan Liana dengan hubungan dan cinta membuatnya menciptakan hidup baru dalam mimpi bersama seorang cowok.

Hidup seperti apa yang Liana jalani dalam mimpi?

Cowok seperti apa yang hidup bersama Liana?

Apa hubungan Liana dengan cowok dalam mimpinya?

Penasaran? Ayo mampir untuk menemukan semua pertanyaan yang hadir dalam benak kalian.

chap-preview
Free preview
Part 1
Seorang gadis berlari sangat cepat menelusuri lorong sepi menuju tempat tujuannya. Kekhawatiran dan rasa takut semakin menguasai diri gadis itu ketika melirik arloji di tangan nya sudah menujukkan pukul delapan lewat sepuluh menit. Tuhan, Please … bantu Liana.  Wha! Wha! Dering telepon Liana yang sangat aneh itu mengagetkannya, membuat seluruh buku yang berada di tangan jatuh mengenai kaki.  Anjir!  Umpatan lolos begitu saja dari mulut nya ketika merasa sakit di bagian jari-jari kanannya.  “Kampret ini anak!” ia mengumpat setelah melihat nama sahabatnya tertera di layar tipis kepunyaannya.  Liana mengambil buku yang sudah terletak di lantai lalu mengangkat panggilan sahabatnya. “Kenapa, Lyn?” kesal Liana sambil berjalan terburu-buru. “Lama banget, Li! Profesor udah nyariin lo dari tadi,” bisik Olyn dari seberang telepon. “Iya, ini aku udah mau sampai!”  Setelah menutup panggilan sepihak, Liana berlari agar cepat mendapatkan kelasnya untuk mengumpulkan beberapa tugas kepada Profesor Mark yang dia kagumi. Profesor Mark adalah Profesor bule yang didatangkan langsung dari Standford University Amerika Serikat untuk membawa mata kuliah internasional. Diumurnya yang baru menginjak 32 tahun, Profesor Mark juga dijuluki sebagai Profesor termuda yang menjadi idaman setiap mahasiswi satu universitas karena parasnya yang sangat tampan. Namun, masih banyak mahasiswi normal yang tidak suka dengan kedisiplinannya terhadap apapun, karena itu mereka yang menyukai berpikir kembali jika ingin bersamanya. “Excuse me, Prof.” Profesor Mark menatap Liana dari ujung kepala hingga kaki. “What do you want?” tanya Profesor yang sedang berjalan menghampirinya. “I want to submit my assignment, Prof.” Profesor Mark mengambil tugas yang berada di tangannya sambil menatap Liana terus-menerus, membuat gadis itu takut untuk menatapnya. “Well, this time i forgive you, because i appreciate your hard work, but, if you make a mistake again, i will not forgive you, understand?” (english) Senyum manis Liana terbit lalu mengangguk dengan semangat. “Thank you, Prof.” (english) Liana pergi dengan cepat setelah tidak melihat keberadaan sahabatnya di ruangan. Namun, alasan paling tepat untuk segera pergi adalah menjauhi Prof Mark sebelum berubah pikiran dan membuatnya semakin lelah menghadapi Profesor yang sangat perfeksionis tersebut. Sudah Liana putuskan bahwa hari ini adalah hari tersial untuknya. Sudah bangun kesiangan, telambat kelas dan kejatuhan buku. Enggak tahu setelah ini apalagi yang terjadi, gumam gadis yang akrab di panggil Lili itu.  Liana adalah gadis blasteran Indonesia China yang sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Angkasa Jakarta, salah satu Universitas swasta terfavorit di Ibu kota. Perempuan bernama lengkap Liana Anjani itu sangat sial dalam hal percintaan. Dua puluh satu selama hidup ia tidak pernah merasakan yang namanya menjalin hubungan. Tidak jarang ia memimpikan atau berkhayal tentang seorang cowok yang tiba-tiba hadir di hadapnnya walau persentase menjadi kenyataan hanya 0,0001%. Dasar dari kesendirian Liana selama ini adalah sifat cueknya, tidak peduli dan senang dengan kesendirian. Semua itu mendukung dirinya sulit untuk berteman apalagi memiliki kekasih. Sejujurnya, dalam lubuk hati yang terdalam, Liana sangat-sangat ingin memiliki kekasih yang selalu memperhatikannya, menemani kesepiannya, tapi sampai sekarang cowok yang berada didekatnya saja hanya Gerald, pacar sahabatnya dan juga Putra, teman astral sahabatnya. Walaupun Liana terkenal dengan manusia anti sosial, tapi ketika bersama sahabatnya, Liana menjadi orang yang aktif, banyak bicara, jahil, serta menyebalkan, yang paling penting Liana sosok teman yang tidak jaim. Ia akan berbicara tanpa berpikir panjang pada para sahabatnya termasuk Gerald, kekasih Olyn. Liana mendial nomor Olyn untuk menanyakan keberadaannya, tapi tidak ada jawaban dari sahabatnya, membuat Liana memilih menunggu Olyn di taman kampus sambil mengerjakan tugasnya yang masih menumpuk. Liana memakai earphone mendengarkan salah satu lagu group band Korea yaitu MK12. Menurutnya mendengarkan lagu ballad MK12 membuat dirinya semakin fokus untuk mengerjakan tugas. Beberapa detik Liana menulis di buku, ingatan tentang seseorang muncul di kepala Liana. Ia mengedarkan pandangan ke kanan dan kiri melihat situasi sekitarnya. Setelah dirasa cukup aman, Liana fokus menatap ke depan. “Put, kamu di sini enggak?” dengan nada berbisik Liana memanggil Putra. “Putra!!” Liana mulai merasa kesal. “Kamu beneran enggak di sini? Oke!!” geram Liana. Namun, tidak lama Liana merasakan daerah telinga nya dingin seperti tertiup angin. “Langsung nyahut, dong, Put! Lama-lama aku disangka gila gara-gara kamu!” Liana tidak menyadari volume suaranya berubah normal menghasilkan tatapan-tatapan aneh dari orang sekitarnya. “Lo kenapa, Li?” salah seorang teman kelas Liana yang melihat kejadian Liana bicara sendiri menegur gadis itu. “Ha? Enggak. Gue lagi teleponan.” Menunjuk earphone yang ia pakai. “Yaudah, gue cabut kalau gitu.” Liana tersenyum. “Iya-iya, hati-hati lo.” Liana menghela napas setelah kepergian temannya. Walau Liana dikenal sangat pendiam, tapi sering sekali ia menjadi perhatian setiap orang disekitar. Apalagi saat ia jalan bersama Olyn. “Kamu tahu Olyn di mana enggak?” kali ini Liana bicara bisik-bisik. “Kalau enggak tahu pegang hidung, kalau tahu pegang rambut.” Kembali Liana merasakan hawa dingin di hidung yang artinya Putra menjawab tidak. Setelah mendapat jawaban, Liana melanjutkan kegiatannya mengerjakan tugas. Menggoyang-goyangkan kaki menikmati lagu yang didengar. Liana tetap fokus, tentu saja tidak. Bukan karena lagu yang ia dengar, tapi karena kejahilan Putra memainkan rambut nya. “Put-“    “Li!” teriak Olyn tepat di telinga kanan Liana, menimbulkan keterkejutan pada dirinya. “Lo apaan, sih, Lyn! Kalau gue mati gimana?” Olyn menatap Liana tidak percaya karena pembelaannya yang tidak masuk akal. “Terlalu lebay!” sindir Olyn tapi tidak ditanggapi oleh Liana yang kembali fokus pada tugas. “Lagi ngapain lo sendirian?” “Ngerjain tugas. Mata lo enggak bisa lihat?!” Liana melirik Olyn sebentar. “Gila banget, Lyn!! Baru juga kita masuk entar lagi udah mau ujian, aja. Kepala gue pusing!” “Kalau gitu entar gue bantuin, deh.” Mata Liana berbinar mendengar perkataan Olyn. “Beneran?” tanya Liana memastikan ucapan Olyn sekali lagi. “Iya, benerlah. Kapan gue PHP?” “Hah! Sering bambang! Olyn kan tukang bohong, iya kan?” tanya Liana sambil melihat ke sebelah kanan nya yang tidak ada orang sama sekali. “Putra di depanmu, Li.” Karena terkejut Liana memajukan kedua tangan ke depan, untuk mendorong Putra yang tidak terlihat oleh matanya. Entah kenapa, Liana memiliki firasat kalau jarak wajah nya dengan Putra sangat dekat. Olyn tertawa melihat wajah cemberut Putra. Biarpun Liana tidak bisa mengenai Putra, tapi mahluk tak kasat mata itu merasa Liana terlalu tega bersikap seperti itu padanya.    “Kamu sih pake ganggu dia segala,” ucap Olyn pada Putra setelah puas tertawa. “Put, jangan macam-macam, ya! Aku tahu kamu di mana, aja!” Tunjuk Liana ke arah depan. Olyn tertawa menyaksikan pertengkaran kedua temannya itu. Walau sudah sering terjadi, tapi bagi Olyn pertengkaran mereka selalu lucu. “Kita mau pulang sekarang atau gimana?” “Sekarang,” jawab Liana cepat. Mereka berdua berjalan beriringan sambil merangkul satu sama lain. Mereka cukup dikenal sebagai friend goals di universitas yang membuat semua orang sudah biasa dengan tingkah laku mereka yang bermain tidak tahu tempat. Olyn memang sahabat satu-satunya Liana sejak SMA. Mereka bertemu karena saling melengkapi. Olyn yang saat itu masih beradaptasi dengan kemampuan barunya suka sekali menyendiri dan Liana yang memang mahluk kurang bersosial merasa nyaman ketika berteman dengan Olyn. Selain itu, mereka sama-sama berdarah Indonesia-China yang membuat keduanya semakin nyambung. Awalnya, Liana takut mengetahui Olyn memiliki kemampuan bisa melihat dan berinteraksi dengan mahluk astral ditambah keberadaan Putra disekitar Olyn yang membuat rasa takutnya semakin menjadi. Beberapa hari Liana menghindar dari Olyn, menghadirkan penyesalan pada diri Olyn yang berkata jujur pada Liana. Sampai waktu di mana Liana menjadi bahan gosip satu kelas mereka karena menyukai most wanted sekolah membuat Liana sangat stres dan semakin menutup diri. Untungnya keberadaan Olyn yang memberi semangat serta kekuatan pada Liana, berjanji akan selalu menjaga Liana dan tidak pernah meninggalkannya. Sejak saat itu, Liana dan Olyn bersahabat sampai sekarang. Namun dibanding Liana, Olyn lebih beruntung dalam hal fisik dan percintaan. Tubuh ramping Olyn mampu memikat Gerald kekasihnya sejak memasuki tahun pertama kuliah. Yang lebih untung lagi ternyata Gerald mengetahui kemampuan Olyn serta keberadaan Putra dan menerima itu semua. Terkadang Liana sangat iri pada Olyn, tidak jarang Liana mengatakan dirinya payah. Sama untuk Olyn, terkadang ia juga tidak enak hati pada Liana ketika ia pergi bersama Gerald atau berduaan di depan Liana. Semua keluh kesah yang Liana alami diketahui Olyn melalui Putra yang selalu Olyn tugaskan untuk menemani dan menjaga Liana, ketika dirinya tidak ada. “Lyn, lo kenapa?!” Liana tampak cemas ketika Olyn tiba-tiba merintih sakit sambil memegang perutnya. Olyn memilih jongkok karena merasa tidak kuat dengan rasa sakitnya. “Itu, Li ... aduh!“ Suara rintihan kembali terdengar keluar dari mulut Olyn.  “Putra bantuin aku-“ belum selesai menyelesaikan ucapannya Olyn sudah kehilangan kesadarannya.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.5K
bc

LAUT DALAM 21+

read
290.0K
bc

JODOH SPESIAL CEO JUDES

read
289.2K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
280.1K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
599.0K
bc

Istri Kecil Guru Killer

read
156.7K
bc

Perfect Marriage Partner

read
810.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook