38) MIMPI ELANG

1370 Words

Elang tertidur di ranjang hotel, tubuhnya kelelahan, pikirannya masih kabur antara kenyataan dan rasa sesak yang sulit dijelaskan. Di sampingnya, Elin memeluk guling—bukan dia. Tapi Elang sudah hanyut. Tenggelam dalam tidur yang tak biasa. Dan di mimpi itu, Keira ada di sana. Ia berdiri di antara dua pria, dengan cahaya lembut yang jatuh di bahunya. Gaun putihnya tipis, nyaris transparan, membiarkan cahaya dan bayangan bermain di atas kulitnya seperti bisikan. Rambut panjangnya tergerai, dan senyumnya—Tuhan—senyum itu terlalu manis untuk dimaafkan. “Elang...” suaranya pelan, lembut seperti desir angin laut. “Kamu dateng juga ya...” Elang melangkah pelan, tapi langkahnya berhenti ketika ia melihat siapa pria di sisi lain Keira. Delon. Tapi Keira tak terganggu. Justru seolah menunggu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD