Dira tercengang mendengar ucapan dari mama mertuanya. Perempuan cantik dengan segala kesempurnaannya itu seakan tidak bisa lagi membedakan antara kenyataan dan sebuah mimpi. Apa yang dia harapkan akhirnya sudah terpampang jelas di depan matanya.
“Ma … Mama minta kami untuk hidup di rumah kami sendiri, gitu?” tanya Dira dengan terbata-bata.
Tentu saja ia harus memastikan jika pendengarannya tidak mengalami masalah. Meskipun menurutnya ia dan Naka masih belum memiliki sebuah rumah, tentu saja itu tidak akan menjadi masalah. Jika memang Naka masih belum mampu membelinya, maka ia akan meminta kepada orang tuanya untuk membelikan rumah kecil untuk mereka berdua.
Dira tidak membutuhkan rumah mewah karena yang dia butuhkan adalah hidup terpisah dari keluarga Danudirja karena ada seseorang y
