Hari ini Avan pulang ke kediaman Danudirja. Sudah hampir tiga minggu dirinya tidak menginjakkan kakinya di rumah orang tuanya. Sebenarnya sudah sejak lama ia ingin pulang, tapi ia harus menata hatinya terlebih dahulu sebelum bertemu dengan adik ipar yang sudah mencuri perhatiannya. “Tumben pulang? Masih ingat rumah?” terdengar suara seorang perempuan yang sangat familiar di telinganya. Ketika ia baru saja menginjakkan kaki di ruang tengah, tampak mamanya sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Televisi memang menyala dan sedang menayangkan acara kesukaan Maya, tapi perempuan setengah baya itu tampak sambil bertukar pesan dengan seseorang. Kemudian Avan pun berjalan mendekat ke arah Maya untuk mencium punggung tangan mama sambungnya tersebut. Meskipun Maya adalah ibu tirinya, perempu

