Hari berlalu begitu cepat. Sudah tiga hari berlalu dan Dira masih bingung memikirkan cara untuk menyampaikan keinginannya pada Naka. Perempuan itu berpikir sambil menunggu momen yang tepat. Sesuatu yang hendak ia bahas dengan suaminya merupakan sesuatu yang sensitif dan tentu saja ia harus bisa melihat waktu yang tepat. Dira tidak ingin membuat suaminya marah hanya karena dia tidak bisa memilih waktu. Beruntungnya Dira jika selama itu pula, ia tidak melihat Avan datang ke kediaman Danudirja. Meskipun hatinya merasa was-was, perempuan itu tetap harus bersikap tenang karena tidak ingin ada yang mencurigainya hanya gara-gara perubahan sikapnya. Seperti biasanya ketika hendak menjelang tidur sepasang suami istri itu selalu melakukan pillow talk. Kebiasaan yang terkesan remeh, tapi imbasnya

