15. Tidak mungkin

1603 Words
Cukup lama Daniel terdiam hingga dirinya tersadar dari kekagetannya. "Ini apa Rey?" Tanya Daniel sambil menatap wajah Rey. "Jawabannya ada di sana. Semuanya Dani, kau tahu adikmu telah tega berselingkuh dengan pria lain dan aku baru mengetahuinya hari ini. Hari ini Dani," Isak tangis Rey kembali terdengar, tangisan yang penuh dengan kebohongan semata. "Tidak. Nona Melodi bukan gadis seperti itu pak. Bapak harus percaya pada adik bapak sendiri, saya yakin itu bukan nona Melodi, nona Melodi adalah gadis yang sangat baik dan tidak mungkin nona Melodi berbuat ha...!!! Ucapan Alina harus terhenti "Cukup Alina. Apa kau tidak bisa melihat jika foto - foto ini adalah kenyataan dan bukan rekayasa, aku tidak pernah berpikir jika adik kebanggaanku justru dengan tega berbuat hal se-laknat ini. Hal yang sangat menjijikkan bagiku, tega - tega nya ia b******a dengan pria lain padahal dirinya sudah memiliki seorang tunangan, apa tunangannya saja belum cukup. Apa dia tidak bisa sedikit saja berpikir dewasa, aku sungguh kecewa pada sikap dan perilakunya yang begitu sangat murahan," Teriak Daniel lalu melempar semua foto telanjang Melodi bersama seorang pria ke bawah lantai. Sungguh hati Daniel begitu terluka akan sifat dan perilaku menjijikkan yang telah adiknya perbuat di belakangnya. "Tidak mungkin pak. Tidak mungkin nona Melodi seburuk itu, tidak. Aku tidak percaya," Lirih Alina merasa sangat kaget dengan semua yang baru saja ia lihat. Tidak, Alina, tidak bisa mempercayai semuanya. "Kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri Dani. Seharusnya aku yang bersalah di sini, aku yang tidak becus menjaga dan mendidik Melodi. Tolong maafkan aku Dani," Ujar Rey dengan air mata buaya nya dan senyuman jahatnya. "Tidak Rey. Kau tidak bersalah yang bersalah di sini adalah dia, dia yang bersalah di sini bukan juga kau dan bukan juga aku. Aku sungguh sangat malu dengan perilakunya, dia telah tega mencoret nama keluarga Hartawan oleh sifat murahannya itu. Aku sungguh meminta maaf atas namanya Rey, tolong maafkan aku yang tidak mampu mendidiknya selama ini," Mohon Daniel yang merasa sangat bersalah akan ulah yang di lakukan oleh Melodi. Adik perempuan nya sendiri. "Aarrgghh. MELODI. KENAPA KAU MELAKUKAN HAL INI? KENAPA? APA SALAH DARI KEDUA ORANG TUA KITA, SETIDAKNYA KATAKAN APA KESALAHAN MEREKA," Teriak Daniel merasa sangat bersalah dan malu secara bersamaan. Daniel menjatuhkan tubuhnya saat ia kembali menatap foto telanjang Melodi yang terlihat masih sangat baru membuat Daniel menarik kasar rambut tebalnya untuk mengulangi rasa sakit yang hinggap di hati kecilnya. "Kau begitu memalukan Mel. Adik macem apa kau ini, yang tega mempermalukan Alm kedua orang tua kita. Di mana hatimu Mel? Di mana hatimu," Teriak Daniel murka hingga foto - foto Melodi yang berada di atas meja kerjanya ia lempar jauh - jauh, hingga semua bingkai foto itu pecah tak tersisa. Membuat senyuman jahat Rey terukir dengan jelas sedang Alina tersentak kaget dengan ulah Daniel yang di luar prediksinya selama ini. Membuat Alina ketakutan setengah mati akan amukan Daniel, sedang Rey seakan begitu menikmati kemarahan Daniel pada Melodi. ***** "Lihatlah Mel. Bahkan kakak mu saja begitu membenci dirimu, jadi tidak ada salahnya jika pada akhirnya aku kembali menang. Dan kakak mu begitu bodoh, mudah sekali dirinya aku perdaya. Sekarang aku mau lihat apakah kau masih bisa datang untuk meminta bantuan pada kakak mu yang sekarang mungkin begitu membenci dirimu," Batin Rey dengan senyuman sinisnya membuat Rey begitu menikmati suasana yang baru saja ia buat saat ini. ***** "Pak Daniel. Saya mohon, bapak jangan percaya karna ini belum tentu benar. Bisa saja jika foto itu hanyalah rekayasa yang sengaja di buat - buat untuk menghancurkan image nona di hadapan bapak," Kata Alina dengan kedua mata berair miliknya. "Sialan. Ternyata gadis cacat ini tidak dapat di anggap remeh bisa saja rencana yang sudah aku susun di hancurkan oleh gadis sialan ini," Batin Rey mengumpat sosok Alina membuat Rey menatap penuh permusuhan pada Alina yang mungkin bisa menghancurkan rencana yang sudah ia susun secara matang." Alina. Jadi kau menuduh aku? Jika akulah yang membuat foto - foto hina itu? Alina aku sudah mengenal Melodi sejak dirinya masih remaja dan aku sangat tahu sifat - sifat buruknya. Tapi sudahlah, siapa aku di sini. Tidak akan ada yang mempercayai aku juga," Ujar Rey dengan wajah menyedihkan membuat Daniel menatap ke arah Rey. "Kau bicara apa Rey? Kau tidaklah salah di sini. Yang bersalah di sini adalah adikku, yang dengan murahannya berselingkuh di belakang mu. Sungguh atas nama keluargaku aku meminta maaf padamu rey, tolong maafkan Alm kedua orang tua ku yang telah gagal mendidiknya. Bahkan aku tidak tahu kenapa ia bisa berbuat hal seperti itu pada dirimu," Kata Daniel sambil melipat kedua tangannya meminta maaf pada Rey, membuat Rey dalam hati bersorak kegirangannya tapi sayangnya wajahnya sangat mudah ia sembunyikan membuat Daniel tidak mengetahui kebohongannya. "Tidak Dani. Mungkin bukan Melodi yang bersalah, tapi aku. Aku yang bersalah, mungkin aku tidaklah sempurna untuk Melodi hingga ia berselingkuh dariku. Tapi aku tidak akan marah karna aku sadar cinta tidak harus memiliki bukan, dan aku sudah memutuskan bahwa hari ini aku akan pergi sejauh mungkin dari kota ini, setidaknya aku bisa menghilangkan rasa sakit dan rasa bersalahku pada dirinya," Lirih Rey sambil terisak dan memeluk Daniel." Sungguh aku tidak tahan jika harus terus berada di sini Dani. Tolong maafkan atas kegagalan ku yang membuat Melodi sampai berbuat hal ini," Kata Rey kembali dengan senyuman miringnya yang sama sekali tidak di ketahui oleh Daniel. Karna Daniel tengah memeluk Rey membuat wajah Rey berada di belakang punggungnya. "Pak Daniel saya sarankan. Bahwa bapak harus mencari kebenarannya terlebih da...!! Ucapan Alina terhenti. "Cukup Alina. Berhenti kau membelanya setiap hari, aku muak Alina. Aku muak melihatnya. Entah apa yang ia lakukan sampai membuat Alm kedua orang tuaku harus merasakan rasa malu. Aku sangat membencinya Alina, aku sangat membencinya. Mulai hari ini bahkan mulai detik ini, aku menolak kehadirannya bahkan aku menolak menganggap dia adalah adikku. Aku menolak dia sebagai adikku, bahkan mulai detik ini dia bukan lagi adikku. Alina," Tegas Daniel dengan kedua mata memerah miliknya." Bahkan mulai detik ini aku mencoret dirinya dari nama keluargaku dan aku memutuskan tali persaudaraanku dengannya. Tidak ada lagi nama Melodi Andhika Hartawan di dalam keluargaku untuk selama - lamanya, dan mulai detik ini bagiku Dia sudah mati. Dan aku minta padamu jangan pernah menyebut namanya lagi dan kau segera singkirkan foto - fotonya dari hadapanku. Segera Alina," Perintah Daniel dengan amarah yang memuncak "Ta.... tapi pak Daniel a...!!! Ucapan Alina terhenti oleh bentakan Daniel pada dirinya. "Diam Alina. Jika kau masih ingin bekerja di sini segera kau singkirkan foto - foto w************n itu dari ruanganku. Atau kau boleh tinggalkan perusahaan ini," Ancam Daniel dengan nada tak terbantahkan. "Baik pak akan saya lakukan," Kata Alina sambil membereskan semua bingkai foto milik Melodi yang sudah tak berbentuk lagi. Air mata Alina pada akhirnya keluar juga walau dirinya berusaha untuk menahan dirinya sendiri. ***** "Sungguh malang nasibmu nona, hidupmu penuh dengan rasa sakit dan duka secara bersamaan. Tapi di sisi lain aku tidak bisa berbuat apapun, aku bukanlah siapa - siapa di sini," Batin Alina sambil membawa pergi semua bingkai foto milik Melodi termaksud foto telanjang Melodi bersama seorang pria yang tidak ia kenal. Tadinya Alina ingin membuangnya sesuai perintah dari Daniel, tapi entah mengapa. Dirinya justru mengurungkan niatnya. Justru saat ini Alina menyimpan semua foto - foto itu di dalam sebuah kardus yang lumayan besar." Aku rasa, aku harus mencari bukti. Apakah foto ini adalah asli atau hanya rekayasa semata," Batin Alina kembali sambil menyimpan semuanya di sebuah gudang yang tidak jauh dari ruangan Daniel. **** Alina kembali masuk ke dalam ruangan Daniel. Bisa Alina lihat jika tatapan Daniel adalah tatapan penuh kebencian dan amarah yang begitu besar hingga membuat Alina ketakutan setengah mati. "Alina. Apa kau sudah membuang foto - foto w************n itu?" Tanya Daniel menyelidiki. "Sudah pak. Saya sudah melakukannya," Jawab Alina. "Dani. Kalau begitu aku pamit dulu, karna hari ini aku harus melakukan penerbangan ke australia. Aku memiliki sedikit pekerjaan di sana. Dani aku turut bersedih dengan apa yang telah di lakukan oleh Melodi, tapi aku tidak apa. Setidaknya aku merasa lebih lega saat aku sudah mengetahui kebenarannya. Jika Melodi sama sekali tidak bahagia bersamaan ku, tapi aku sudah merelakan dirinya asalkan ia bahagia bersama dengan orang yang ia cintai walaupun tidak bersama ku," Kata Rey dengan nada menyedihkan. Membuat Daniel merasa sangat bersalah saat dirinya mendengar ucapan Rey yang begitu menyedihkan saat ia mendengarnya, Daniel tahu jika Rey pasti sangat terluka saat ini membuat Daniel merasa sangat bersalah pada pria itu. "Maafkan aku Rey. Tolong maafkan atas kelakuan adikku pada dirimu, aku sungguh meminta maaf atas dirinya meskipun sekarang ia tidak akan aku anggap sebagai keluarga ku lagi," Ucap Daniel final." Bahkan ia bukan lagi adikku, karna aku tidak akan pernah mau menganggap dia adalah adikku lagi. Tolong maafkan aku dan juga Alm kedua orang tua ku," Mohon Daniel yang merasa sangat bersalah pada Rey. "Jangan membenci dia Dani. Kau tahu aku sangat menyayangi dirinya bahkan aku begitu mencintai dia, aku tidak bisa melihat kau membenci dirinya. Dani, meskipun ia telah mengkhianati aku, tetapi aku tetap menyayanginya," Balas Rey dengan wajah menyedihkan yang berusaha ia buat - buat." Baiklah. Aku permisi dulu Dani, Alina," Pamit Rey sambil melangkah pergi dengan senyuman miringnya. Setelah dirinya keluar dari ruangan Daniel wajah Rey terlihat begitu bersinar seakan ia tengah menikmati akan kemenangannya saat ini. ***** "Kau memang sangat cerdas Rey. Tidak salah jika namamu adalah Rey Ziggy Davine, yang memiliki seribu rencana yang sangat. Sangat luar biasa, sekarang aku ingin melihat bagaimana seorang Melodi Andhika Hartawan membela imagenya di hadapan kakak bodohnya itu. Lihat saja, betapa menariknya drama yang sudah aku buat ini. Kau memang aktor yang hebat Rey kau sangat pantas menjadi seorang aktor," Batin Rey dengan tawa jahatnya. Setelah puas membayangkan nasib Melodi, Rey segera melangkah meninggalkan perusahaan Hartawan. Tentunya ia akan merayakan keberhasilannya saat ini. Tbc,
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD