Pelabuhan — Catatan Malam

2163 Words

Di ruang komando, detik terasa seperti peluru. Fandi berdiri tegak, mata menatap peta yang kini penuh garis-garis penanda. Napasnya teratur. Ia tidak panik — ia menghitung. “Evakuasi cepat—mulai sekarang,” perintahnya, singkat. Nathan segera membaca daftar. “Prioritas: korban luka, instrumen, file intel. Dua jalur keluar: selatan dan timur. Satu tim pengalih buat menutupi jejak.” “Alpha 7 beri tutup,” Fandi melanjutkan. “Shadow Rose sebar fajar—butuh tiga titik pengawasan. Epi, Rami—kamu dua diam-diam, siapkan ‘kapsul’ itu.” Epi menatap, datar. “Siap.” Rami mengangguk, wajahnya memusat. “Kapsul gema siap dalam hitungan menit. Efeknya: kilat, dentum, gema yang memecah fokus. Ingat—itu ilusi, bukan pembunuh.” Fandi menghela napas pendek, lalu memberi perintah dengan nada yang dingin t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD