Diamku Deritamu

2832 Words

“Katakanlah sesuatu, tak apa walau hanya sepatah saja. Itu sangat berharga dari pada berdiam tak ada sapa,” ungkapnya. “Ehmmm --------“ sahutku. Membuka awal cerita di atas motor yang terus melaju. “Apakah kamu benar-benar bisa mendengar apa yang barusan aku katakan?” Tanyanya lagi. “Iya, aku rasa pendengaran ku masih baik Jagat Elang!” Jawabku. “Lantas kenapa membiarkanku sengsara dengan diam mu itu,” tanya Jagat Elang. “Haaaa!” Suaraku lirih. Jawabku dibalik punggungnya yang membonceng aku. “Haaaa!” Ucap Jagat dengan menirukan ucapan ku. Dengan santainya membawa motorku. “Tunggu aku ingin diam beberapa saat untuk berpikir dulu,” pintaku. Duduk tenang di jok motor yang melaju dengan kecepatan sedang. “Mau berpikir tentang apa lagi, gak usah banyak berpikir terlalu jauh. Berp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD