Part 3

899 Words
Setelah puas bercinta dengan Samantha dan tertidur sambil memeluk wanita yang dia cintai. Sean terbangun lalu melihat Sam, dia sangat mencintai wanita itu dari dulu hanya samantha. "Kalau saja kau dulu tak meninggalkanku Sam semua ini pasti berbeda. Kau yang menjadi istriku bukan Stella," ucap Sean lirih lalu membelai wajah cantik samantha. Sean teringat pertemuan pertama kalinya dia dan Samantha di California. Flashback Tahun ini tahun terakhir Sean berada dikampusnya, dia lulus hanya dalam waktu 3 tahun. Sean memakirkan motornya dan berjalan sambil memegang helmnya. Mata Sean terpanah melihat seorang gadis cantik yang sepertinya sedang kebingungan. Sean merasakan suatu debaran saat melihat gadis itu dan menaruh hati saat pertama kali melihatnya di parkiran motor, gadis itu berjalan dengan bingung saat pertama kali ke kampus. Sambil membaca kertas yang sepertinya denah kampus ditangannya. Sean berfikir mungkin gadis tersesat di area kampus. Sean mengikutin langkah kaki gadis itu sampai dia melihat gadis itu tersenyum menemukan aula tempat berkumpul mahasiswa baru. Banyak mata pria menatap gadis itu intens. Sean tak menyalahkan karena gadis memang sangat cantik, tinggi dan mempesona. Sean mencari tau siapa gadis itu namanya samantha cooper dan dengan cepatnya gadis itu menjadi populer di kalangan mahasiswa pria dan dia ternyata anak pengusaha kaya dan berkuasa Nicholas Cooper. Sean berfikir tak akan mungkin dia bisa mendekati Samantha. Dia hanya mahasiswa miskin, anak yatim piatu yang kebetulan pintar sehingga mendapatkan beasiswa di kampus ini. Sean hanya punya motor butut dan tinggal di rumah sederhana dipinggiran kota dengan neneknya yang mempunyai toko sembako kecil. Sean setelah pulang dari kampus berkerja sebagai pelayan di salah satu kafe yang menjual khusus minum kopi dan beberapa makanan kecil. Semenjak Sean berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah di hanya mampu membayar sebuah studio kecil dilingkungan biasa dan berkerja sambilan. Flashback off Sean tersadar dari lamunannya saat merasakan  Sam bergerak di dalam pelukannya lalu melihat Sean. "Sean kenapa tak keluar kamarku nanti kak stella tau bagaimana?" "Sam kalau Stella tau tak masalah sayang, aku akan langsung menceraikannya," ujar Sean dengan santai. "Sean please jangan begitu pada kakakku, dia sangat mencintaimu Sean," Sam memohon pada Seam. "Jadi kau mau nya kita menjalin hubungan diam diam begini," "Mungkin lebih baik seperti ini Sean, aku tak siap melihat kakakku akan salah terluka," "Terserah padamu Sam yang jelas saat aku menginginkanmu kamu harus selalu melayaniku," "Iya Sean," ***** Saat mereka sarapan pagi bersama... "Sayang kenapa kau tak pulang tadi malam?" tanya Stella. "Aku pulang," "Tapi kau tidur dimana." Sean menunjuk kamar Sam. "Itu kan kamar Sam?" Wajah Stella melihat tak percaya kearah yang dimaksud Sean. Samantha pun terkejut mendengar perkataan Sean. "Sebelahnya," sahut Sean cuek. "Maksudmu kamar tamu disebelah kamar Sam? Ya ampun Sean kamu membuatku sangat terkejut," ujar Stella wajah dengan lega. Begitu juga Samantha, dia langsung merasa lega saat Sean mengatakan hal tersebut jika Sean mengatakan kalau tidur dia tidur di kamar Sam bisa membuat sarapan pagi hari ini akan berakhir dengan air mata. "Sean kita perlu berbicara tentang hubungan kita." Stella dengan serius pada Sean. Merasa tau kalau ini tentang urusan rumah tangga Sean dan Stella, Samantha menjadi tak enak sendiri. Dia pun bergegas untuk segera berangkat ke kampusnya, dia tak ingin mendengarkan perkataan mereka. "Habis kan dulu sarapanmu Sam," ujar Sean dengan dingin. "Aku sudah kenyang kak Sean," "Stella kau seharusnya tau aturan jangan berbicara tentang rumah tangga kita saat ada orang lain," ujar Sean lagi dengan dingin pada Stella. Entah mengapa saat Sean mengatakan orang lain hati Sam terasa sakit, dia harus sadar siapa dirinya. "Maaf Sam.. kakak tak sengaja," ucap Stella merasa bersalah pada Sam. "It's okay kak, aku berangkat dulu nanti ketinggalan bus," ujar Sam lalu mengecup pipi Stella segera pergi keluar rumah. "Sam mobilmu kemana?" tanya Sean. "Dibengkel kak.. aku berangkat naik bus aja," ujar Sam lalu segera pergi meninggalkan mereka di ruang makan. Samantha sebenarnya tak benar benar pergi dia penasaran dengan masalah rumah tangga Sean dan Stella, dia bersembunyi dibalik dinding untuk mendengarkan pembicaraan mereka. "Sean maaf kan aku Sean," ujar Stella dengan sedih. "Maaf untuk apa?" tanya Sean heran. "Selama pernikahan kita 6 bulan ini kau sudah lama tak pernah menyentuhku Sean. Aku minta maaf kalau aku ada salah padamu," "Tak perlu Stella, aku hanya akan menyentuhmu jika aku mau," kata Sean dengan datar. "Tapi aku juga perempuan dan istri mu juga butuh untuk s*x," "Sudah cukup Stella!!! Kita tak usah membahas ini lagi," "Sean... please..." Stella masih berusaha membujuk Sean agar menyentuhnya lagi. "Aku masih ingat perkataan daddymu yang berkata kalau anak gadisnya masih perawan dan dia menjualmu padaku agar daddymu yang penjudi dan pemabuk itu tidak masuk penjara," "Sebenernya aku tak ingin menikahimu tapi......." "Tapi apa sean...," "Ada keuntungan tertentu dengan aku menikahimu," "Sean please... jangan seperti ini Sean, aku istrimu Sean," "Sudah cukup Stella!!! Jika kamu membahas hal tak penting ini, aku tak akan pulang kerumah ini dan kamu tau kan dengan konsekuensinya," ancam Sean pada Stella. Sam menatap iba pada Stella, dia tak pernah tau jika Sean menikahi Stella untuk menutupi kelakuan yang telah dilakukan oleh daddy kandung Stella dan sekarang malah adik tirinya berselingkuh dengan suaminya sendiri. Sam berjalan diam diam keluar rumah, dia menangis di bus menyalahkan dirinya sendiri yang telah menyakiti Stella. "Maafkan aku kak, aku yang salah kak," ujar Sam menangis sendiri tapi dia juga tak bisa berbuat apapun, dia ingin menolak dan menjauhi Sean tapi kalau dia menolak bagaimana dengan pengobatan daddynya yang terbaring koma karena kecelakaan dan sudah 6 bulan ini juga Sean yang membiayai semua pengobatan Samuel daddynya. Sam juga merasa hidupnya sama seperti Stella tapi Stella lebih beruntung dari pada dirinya. Stella dinikahi Sean sedangkan dia hanya jadi selingkuhan-selingkuhan Sean tapi ada juga yang berbedanya. Sean tak mencintai Stella tapi mencintai dirinya. Tapi apalah bedanya hal tersebut jika Sean hanya berstatus kakak iparnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD