Waktu berlalu begitu cepat. Galuh yang awalnya merasa kesulitan saat memulai cerita baru novelnya, kini bahkan sudah mencapai Bab dimana konflik pertama antara tokoh utama perempuan dan Lelaki, dimulai. Mungkin karena sudah mengakui perasaannya pada Geo, sehingga otak dan jari Galuh juga menjadi nyaman saat menulis. Walaupun sebenarnya, Galuh merasa kesal karena semenjak pengakuannya saat itu, Geo sedikit banyak menghindari dirinya. Padahal Galuh tidak meminta balasan atau meminta Geo untuk menjawab. Namun kenapa pria itu jadi keki sendiri? "Typo lo banyak banget itu. Bisa-bisa Kalira jadi naik darah karena berhadapan sama typo lo." Tanpa menoleh pun, Galuh tahu siapa yang sedang berbicara dengannya. "Udah bagiin snack ke anak-anak?" tanya Galuh. Tangannya bergerak menghapus salah kat

