Hal Mengejutkan yang dilakukan ESA

1080 Words
GUAARRKK!! “!!” pandangan orang-orang yang menyaksikan dengan dekat, termasuk Raja Abraham dan juga Rezen, bagaimana Aidanum yang selama ini berdiri kokoh tepat di samping kebun Hamush kala itu pun berhasil di robohkan, yang tentu saja membuat ESA yang melihatnya sangat marah, namun beruntung Naga petinggi tidak memiliki Hyuz seperti sang Raja dan Pangeran. Mereka tidak akan tahu apa jadinya jika para Naga petinggi juga memiliki Hyuz, mungkin Desa Valens akan binasa. “Yang Mulia, Adanum hancur!!” teriak Saint kepada RAja Abraham yang kini menatap ke arah tangga yang perlahan puing-puingnya terjatuh dan sebuah suara pintu yang tertutup, yang tentu saja membuat Raja Abraham tahu jika pintu itu segara ditutup oleh para dewi karena merasa takut akan naga yang telah berhasil menghancurkan tangga yang sengaja di buat oleh Raja ketujuh di sana. Raja Abraham benar-benar terdiam, ia tidak menyangka jika pada akhirnya tangga itu pun hancur, dan kini pandangannya tertuju kepada Szam yang kini terlihat ketakutan ketika mendengar teriakan dari ESA. Dan membuat para naga petinggi lainnya kini keluar dari tempatnya untuk kemudian membantu ESA melawan Naga Albino dan juga naga Elemen di sana. Merasa jika perkelahian sudah cukup sampai di situ, Raja Abraham segera berjalan menuju Rezen yang berdiri tepat di depan sana, dan kemudian berbisik kepada sang kepercayaan. “Rezen, perintahkan mereka untuk segera kabur dari sini!” itu lah bisikan yang di ucapkan oleh sang Raja kepada Rezen yang kini menoleh menatapnya dan menganggukkan kepala, untuk kemudian mengirimkan telepathy kepada Joustava si naga berwarna hijau logam dan juga kepada naga Albino teman dari Raja Abraham yang tidak banyak diketahui oleh orang. Setelah Rezen mengirimkan telepathy itu, sesegera saja Joustava dan juga Albino berbalik ke atas untuk pergi dari tempat itu, namun … ESA tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja, yang kimi menghalangi Albino dan menggigitnya bersama dengan para petinggi naga yang lainnya. Hal itu tentu saja mengejutkan Raja Abraham, dan juga Rezen, keduanya tidak tahu jika ESA akan semarah itu dan memperlihatkan kekuatannya dengan mengikat naga albino dengan menggunakan cambuk naga, hal yang tidak pernah mereka lihat saat ini, hal yang katanya sudah menjadi legenda, bahwa ESA memiliki cambuk naga, sehingga keduanya melupakan hal itu. “Khkh,kau pikir kau bisa kabur dariku setelah melakukan kekacauan di Wilayahku, huh?!” itu lah ucapan yang di lontarkan oleh ESA kepada Albino yang kini terlihat kesakitan akibat lilitan dari cambuk naga milik ESA yang tentu saja membuat Raja Abraham merasa sangat khawatir dengan Albino saat ini, namun ia juga tahu ia tidak bisa bertindak atau ia akan ketahuan saat itu. Pandangan ESA kini menoleh menatap ke arah Rezen dan juga Raja Abraham. “Rezen, panggil Ray segera!” ucap ESA kepada Rezen yang sesegera saja memanggil Ray dengan telepathy yang ia gunakan, yang detik kemudian Ray pun datang menggunakan portal miliknya dan menoleh menatap ke arah ES dan para petinggi lainnya yang tengah mengikat naga albino di sana. “Anda memanggil saya, ESA?” tanya Ray kepada ESA yang kini menganggukkan kepalanya dan menyeret naga albino itu yang ukurannya kini berubah menjadi sekala yang lebih kecil lagi, yang tentu saja membuat mereka terkejut karena cambuk itu bisa mengendalikan ukuran dari naga yang dililitnya. “Ray, buka kan penjara naga, aku akan membawa dia ke sana dan menyiksanya atas apa yang telah ia perbuat di wilayah kita!” ucap ESA kepada Ray yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu dan segera pergi untuk membuka penjara itu, sedangkan Raja Abraham kinki tertegun sebentar dan nyaris saja hendak menahan tindakan yang akan di ambil ESA, namun dengan cepat Rezen menghentikannya dengan menggenggam lengan Raja Abraham dengan cukup kuat di sana. “Tidak Yang Mulia … jangan bertindak gegabah untuk saat ini, anda akan mendapatkan masalah yang besar jika melakukannya sekarang!” bisik Rezen kepada Raja Abraham yang kini menghembuskan napasnya berusaha untuk mencerna ucapan dari Rezen, yang kemudian ia menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu, berusaha untuk tetap tenang meski sebenarnya ia tahu ia sangat mengkhawatirkan teman naganya yang satu itu. Dengan penuh amarah ESA yang kala itu sudah berubah menjadi manusia pun kini menyeret naga albino dibantu dengan naga-naga petinggi lainnya untuk kemudian menghilang dari tempatnya, setelah sebelumnya ESA menatap ke arah Rezen dan meminta Rezen untuk memperbaiki tangga itu, jika ia bisa melakukannya dan Rezen pun menganggukkan kepalanya seraya berucap, “Akan saya usahakan hal itu, ESA!” ucap Rezen kepada ESA, meski sebenarnya Rezen tidak mengusahakan itu sama sekali dan bahkan tidak terlihat mengusahakan nya dengan keras, karena pada dasarnya itu lah yang di niatkan oleh Rezen, dan juga Raja Abraham. … Pandangan Raja Abraham kini sesekali menoleh ke arah luar jendela, berpikir dan menerka-nerka apa yang terjadi kepada teman naganya Albino saat ini. Ia terus termenung di sana bahkan ketika ESA dan Szam masuk ke dalam ruangannya pun, sang Raja terlihat  tidak menyadarinya. “Abraham …” panggil ESA kepada Abraham, namun terlihat sang Raja tetap terdiam menatap ke arah luar jendela sana, yang membuat ESA menoleh menatap Szam yang kini menghembuskan napasnya, mengerti apa yang dimaksudkan oleh ESA pada saat ini. “Abraham!” panggil Szam dengan kencang, yang pada akhirnya sang Raja pun tersadar dan segera menoleh menatap ke arah Szam dan juga ESA saat ini. “AH … yeah, bagaimana?” tanya Raja Abraham kepada ESA yang kini menggelengkan kepala menanggapi pertanyaan yang di lontarkan oleh Raja Abraham pada saat itu. “Kenapa kau malah bertanya kepadaku? Aku datang untuk menanyakan perkembangan dari Rezen, apakah dia mampu untuk memperbaiki Aidanum, di sana?” tanya ESA kepada Raja Abraham yang kini menghembuskan napasnya seraya menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan yang di lontarkan oleh ESA kepadanya. “Tidak, ESA … aku rasa Rezen tidak bisa melakukannya!” jelas Raja Abraham kepada ESA yang kini menghembuskan napasnya dengan keras dan menganggukkan kepalanya, “Yeah … tentu saja, butuh tenaga dan keahlian khusus, dan Rezen saja tidak cukup untuk memperbaiki Aidanum! Szam … aku rasa kau pergi menemuinya dan katakan untuk berhenti, dan Ab … malam ini kita adakan rapat untuk membicarakan hal ini!” jelas ESA kepada Raja Abraham yang kini menganggukkan kepalanya seraya menatap ESA dengan serius, untuk kemudian ESA pun pergi dari ruangan itu meninggalkan Raja Abraham sendirian. Kini, Raja Abraham termenung di dalam pikirannya setelah sebelumnya mendengar ucapan yang dilontarkan oleh ESA kepadanya beberaoa saat yang lalu. ‘Jika Rezen seorang ia percayai tidak bisa membangun Aidanum pada saat ini, lalu … bagaimana cara Joseph untuk membangunnya saat itu?’ itu lah pertanyaan yang hinggap di dalam kepala sang Raja saat itu. …  To Be Continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD