Tanda tanya

1296 Words
Seperti yang di jelaskan oleh Rezen mengenai isi dari surat di sana,kebanyakan tumpukan surat tersebut adalah surat permintaan maaf yang isinya perihat meminta maaf kepada Pangeran Ilyash karena telah membicarakan yang tidak pantas untuk di bicarakan di belakang dari Kerajaan Valens. Dan menurut Pangeran Ilyash, hal seperti itu sudah menjadi hal yang biasa baginya, karena ia merasa bahwa semua orang pasti memiliki kesalahannya masing-masing. Dan karena Pangeran Ilyash pun tidak ingin mempermasalahkan hal itu, membuat dirinya pun pada akhirnya segera memberikan surat balasan dan menerima semua permintaan maaf yang telah di kirimkan kepada Pangeran Ilyash. Karena pada dasarnya, pikiran dari Pangeran Ilyash saat ini tengah tertuju pada kedua orang yang sempat dirinya dan Adalard bicarakan di ruang laboratorium, mengenai Pangeran Reglus dan Pangeran Arb. Yang pada akhirnya mendatangkan sebuah tanda tanya besar baginya yang kini merasa bahwa keduanya patut di cari tahu. Siapa Pangeran Reglus?? dan siapa Pangeran Arb? Kenapa keduanya tidak diketahui oleh sang pelindung yang notabenenya pasti mengetahui seluruh silsilah dan juga latar belakang dari Kerajaan ini, yang pada akhirnya membuat Pangeran Ilyash pun tertarik untuk mencari tahu mengenai semua hal itu. … “Adalard … apakah kau mengetahuinya?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Ilyash yang sore itu tengah berjalan di taman petunia bersama dengan sang pelindung pun, membuat sang Pelindung kini mengerutkan dahinya dan kemudian menggelengkan kepala seraya berucap, “Saya tidak akan tahu jika anda bertanya tanpa adanya topik yang di bahas, Pangeran Ilyash!” jelas Adalard kepada sang Pangeran yang kini menghembuskan napasnya dan kemudian berkata, “Banyak sekali tanda tanya di dalam otakku saat ini, dan aku merasa hatiku meronta untuk memintaku mencaritahunya sesegera mungkin!” jelas Pangeran Ilyash kepada Adalard yang kembali mengerutkan dahinya, “Tanda tanya? Pertanyaan apa yang muncul di dalam benak anda saat ini Pangeran?” tanya Adalard kepada sang Pangeran yang kini mengedikkan kedua bahunya dan kemudian menjelaskan, “Banyak hal … pertanyaan mengenai kenapa, siapa dan bagaimana? Itu semua mengelilingi kepalaku semenjak aku belajar mengenai Kerajaanku sendiri! Apakah kau juga sama sepertiku, ketika kau belajar mengenai latar belakang Kerajaan ini, Adalard?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Ilyash di sana, membuat Adalard yang kini menatapnya pun semakin mengerutkan dahinya dan lagi-lagi menggelengkan kepala menanggapi hal itu. “Meski saya memiliki ribuan tanda tanya di dalam otak saya, namun saya tidak bisa mengutarakannya dan berusaha untuk mengerti tentang semuanya Pangeran!” Jelas Adalard, dan hal itu membuat Pangeran Ilyash kini menggelengkan kepalanya dan menghentikan langkahnya untuk kemudian berucap, “Tidak … aku tidak seperti dirimu, Adalard! Aku merasa aku harus mencari tahu sesuatu!!” jelas Pangeran Ilyash kepada Adalard, “Lalu … apakah anda mengetahui cara untuk mencari tahu semuanya itu, Pangeran?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Adalard di sana pun, membuat Pangeran Ilyash kini segera berbalik dan pergi dari taman tersebut, yang tentu saja membuat Adalard segera mengejar langkah kaki dari Pangeran Ilyash yang kini berjalan menuju Perpustakaan Kerajaan. “Apa yang akan anda lakukan sebenarnya, Pangeran Ilyash?!” tanya Adalard yang membuat Pangeran Ilyash sama sekali tidak menjawabnya melainkan menoleh ke arah kanan dan kiri untuk kemudian berjalan menuju sisi kiri dan mulai mencari-cari sesuatu yang membuat Adalard tentu saja kebingungan karenanya. “Apa yang sebenarnya anda cari, Pangeran?? izinkan saya membantu anda saat ini!” jelas Adalard kepada Pangeran Ilyash yang kini menghembuskan napasnya dan kemudian menoleh menatapnya dan berucap, “Carikan aku kisah tentang Lima satu Enam dan Delapan belas!” ucap Pangeran Ilyash meminta Adalard untuk mengambilkan buku mengenai kisah perkelanaan antara Lima pangeran, satu Kepercayaan, Enam Prajurit dan delapan belas monster. Kisah mengenai perjalanan sang Raja Abraham bersama dengan Rezen dan yang lainnya yang sangat mengagumkan, yang tentu saja membuat Adalard kini mengerutkan dahinya lagi, namun karena itu lah yang diminta oleh Pangeran, membuat Adalard pun menyebutkan nama buku tersebut hingga akhirnya buku itu melayang dari raknya dan jatuh ke tangan Adalard. Pandangan Adalard kembali menoleh menatap sang Pangeran yang terlihat tengah serius mencari-cari sesuatu di rak ujung kiri itu, yang kembali membuat Adalard bertanya, “Adakah buku yang hendak anda baca yang lainnya Pangeran?” tanya Adalard, yang kini membuat Pangeran Ilyash menganggukan kepalanya dan berucap, “Buku mengenai Ayah, Paman Rainer dan juga Kak Vernom … apakah buku itu ada di sini, Adalard?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Ilyash saat itu membuat Adalard kembali mengerutkan dahinya, sang Pangeran tidak pernah ingin membaca buku biograpi dan juga diary perjalanan hidup dari yang lainnya, dan bahkan Adalard sendiri tahu jika sang Pangeran tidak pernah menuliskan buku tentang dirinya, namun sekali lagi karena Pangeran Ilyash lah yang menginginkannya, membuat Adalard pun pada akhirnya memanggil buku-buku itu dan mereka melayang untuk jatuh tepat di depan meja Adalard saat ini. Di saat yang bersamaan Pangeran Ilyash berjalan menghampiri Adalard dengan segenggam tumpukkan Kertas tua yang tentu saja membuat Adalard merasa penasaran dengan kertas yang ia genggam tersebut. “Apakah semua buku yang saya inginkan sudah kau dapatkan, Adalard?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Ilyash kepada Adalard saat itu pun membuat Adalard kini menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu dan kemudian sang Pelindung pun menunjuk kertas yang di genggam oleh Pangeran Ilyash, seraya bertanya, “Surat apa itu, Pangeran?” tanya Adalard, dan membuat Pangeran Ilyash kini menoleh menatap kertas-kertas itu dan kemudian berucap, “Saya menemukan ini di sela-sela buku milik Ketua Prajurit spesial, Saint … dan aku melihat ada beberapa nama yang tak asing dan aku baru ingat itu sekarang! Kalau Saya pernah mendengar nama dari Pangeran Reglus! Dan jika aku tidak salah … kisah tentang Mubaraza* ini lah yang menyertakan nama darinya!” jelas Pangeran Ilyash di sana, yang membuat Adalard kini terkejut mendengarnya, ia terkejut bukan karena nama yang dijelaskan oleh sang Pangeran, namun Adalard terkejut ketika mengetahui jika Pangeran Ilyash membaca hingga biography milik Ketua Prajurit Spesial, yang tentu saja sangat aneh bagi Adalard hingga Pangeran bisa tahu dan mengingat dengan jelas di mana ia pernah membacanya, karena jujur saja … Adalard memang memiliki wawasan yang luas, namun ia tidka pernah membaca sampai staff-staff kerajaan, ia hanya membaca mengenai Peraturan Kerajaan, tata Krama, silsilah, biograpi Raja dan Raja terdahulu dan kepercayaan serta para petinggi, hanya itu saja yang dia baca selama ini. “Anda membaca buku itu, Pangeran?” tanya ADalard terlihat tidak percaya dengan apa yang diketahui olehnya pada saat itu, dan dengan entengnya Pangeran Ilyash menganggukkan kepalanya saja dan terfokus pada kertas yang tengah ia gengga, saat ini. “Woah …!” ucapan itu lah yang di lontarkan oleh Adalard, yang membuat sang Pangeran kini menoleh menatapnya dan membuat sang Pangeran mengangguk mengetahui bahwa terpukau saat ini bukanlah waktu yang tepat karenanya. “Ehem! Jadi … apa isi dari kisah itu, Pangeran?” tanya Adalard yang membuat Pangeran Ilyash pun kini berucap, “Di awal dari kisah ini tertuliskan, kisah di nama seorang calon kepercayaan yang di tantang oleh Pangeran pertama XI, Reglus Muller karena di anggap sebagai pengelana palsu!” jelas Pangeran Ilyash, yang tentu saja membuat Adalard merasa penasaran dengan isi dari cerita itu, yang kini membuatnya menoleh menatap sang Pangeran dan kemudian bertanya, “Apakah anda sudah membaca keseluruhan dari ceritanya, Pangeran?” pertanyaan yang di lontarkan oleh Adalard pada saat itu pun membuat Pangeran Ilyash menggelengkan kepalanya dan kemudian berkata, “Saat itu saya hanya membaca kisah ini sampai di sini saja, karena saya merasa bosan dan pergi dari sini secepatnya!” penjelasan yang di ucapkan oleh Pangeran Ilyash pada saat itu, membuat Adalard menghembuskan napasnya dan merasa bahwa keterpukauannya terhadap sang Pangeran akan ia tarik kembali, ketika menyadari bahwa sang Pangeran ternyata tidak serajin yang ia pikirkan beberapa saat yang lalu. …  To Be Continue.  P.s. *Mubaraza: Diambil dari bahasa Arab, yang berarti dual atau pertarungan satu lawan satu. Baik antar Raja, antar Prajurit atau Antar Raja dan Prajurit.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD