Kisah Sang Pencari Berlian dan Sang Penjaga Perpustakaan

1485 Words
Kisah ini bermula dari seorang penjaga perpustakaan kerajaan yang dikenal dengan kecerdasannya, tak ada satu pun yang bisa mendebat sang penjaga perpustakaan bahkan sang Raja sekali pun. “Bawakan aku seratus Raja, Niscaya mereka akan tunduk kepadaku karena kepintaran ku melebihi dari mereka semua!” ungkap sang penjaga perpustakaan dengan penuh rasa percaya dirinya, namun ungkapan sang penjaga perpustakaan saat itu dianggap serius oleh banyaknya Raja yang mendengar berita tersebut. Tak ada satu Raja pun yang berani menantang sang penjaga perpustakaan dalam mendebat tentang semua pengetahuan, karena mereka yakin jika mereka akan kalah dan dipermalukan setelahnya ketika mendebat sang penjaga perpustakaan yang pintar itu. Tak ada satu pun orang yang tidak mengenal si penjaga perpustakaan kerajaan tersebut. Hingga pada akhirnya ungkapan sang penjaga perpustakaan tersebut terdengar di kalangan para pencari berlian atau bisa dikatakan sebagai si penambang berlia, yang pada akhirnya membuat salah satu pemuda yang ,mendengarnya pun kini berkata. “Benarkah dia sehebat itu?” tanya sang pemuda pencari berlian kepada sang pencerita, yang kala itu membuat sang pencerita bertanya, “Apakah kau tidak mempercayainya?” tanya sang pencerita, yang membuat sang pencari berlian itu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Saya bukan tidak percaya, namun saya penasaran dengannya … saya rasa saya harus bertemu dengannya dan bertanya mengenai sesuatu hal!” Itu lah yang di katakan sang pencari berlian, hingga pada akhirnya sang pemuda pencari berlian itu pun datang untuk menemui sang penjaga perpustakaan kerajaan yang terkenal itu. … Singkat cerita sang pencari berlian itu tiba di istana kerajaan, dan bertemu dengan sang penjaga perpustakaan Kerajaan. Tidak seperti sang pencari berlian yang terlihat sangat senang dan terhormat karena dirinya bertemu secara langsung dengan sang penjaga perpustakaan, sang penjaga perpustakaan itu justru tertawa seolah melihat kedatangan sang pencari berlian di istana itu adalah sesuatu hal yang konyol baginya. “Apa ini? Selama ini tak ada satu Raja pun yang berani datang menemuiku, sedangkan kau anak muda dengan pakaian seadanya … datang menemuiku, apakah kau bodoh sehingga berani datang kemari untuk berdebat denganku wahai pemuda?” tanya sang penjaga perpustakaan, yang membuat sang pencari berlian di sana hendak berbicara mengutarakan maksudnya, namun belum sempat ia berbicara, sang penjaga perpustakaan segera saja menyela ucapannya dengan berkata, “Biar saya menebak anda, sebelum mendebat saya!” sela sang penjaga perpustakaan itu, yang kini berjalan menghampiri sang pemuda yang kala itu berdiri tepat di hadapannya, “Baju yang kau kenakan terlihat sangat sederhana, kau bahkan tidak mengenakan alas kaki ketika datang kemari dan membawa sebuah senter dan pisau kecil di tas karungmu itu! Jadi aku simpulkan bahwa kau adalah sang penambang berlian, yang kemudian kau jual kepada para pedagang dengan harga yang cukup murah, apakah benar begitu?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh sang penjaga perpustakaan di sana, membuat sang pemuda pencari berlian itu menganggkkan kepalanya menanggapi pertanyaan tersebut. “ Ya, anda benar … saya adalah pencari berlian!” jawab sang pemuda kepada sang penjaga perpustakaan yang kini terkekeh setelah mendengar pengakuan yang di ucapkan oleh sang pemuda di sana, “Lalu apa yang sebenarnya anda lakukan di sini? Kedatanganmu kemari hanya akan semakin mempermalukanmu, wahai pemuda!” jelas sang penjaga perpustakaan kepada sang pencari berlian yang kini tersenyum dan kemudian berucap, “Seperti yang anda tahu, seseorang seperti saya sangat jauh berbeda dengan seseorang seperti anda … saya tidak pandai menulis dan membaca, sedangkan anda sangat ahli di dalam hal tersebut!” ucap sang pencari berlian kepada sang penjaga perpustakaan yang kini menganggukkan kepalanya dan kemudian terduduk tepat di hadapan sang pencari berlian, yang kemudian membuat sang penjaga perpustakaan itu kini mempersilakan sang pemuda untuk duduk di hadapannya seraya berkata, “Ya … lalu, apa yang anda lakukan di sini? Apakah anda akan menguji saya dengan pertanyaan bagai mana cara seorang pencari berlian seperti anda menjadi kaya?!” sebuah pertanyaan yang lagi di lontarkan oleh sang penjaga perpustakaan di sana terdengar seolah merendahkan sang pencari berlian, namun hal itu sama sekali tidak membuat sang pemuda pencari berlian terlihat risih dan merasa tak nyaman di sampingnya. Dengan tenang sang pencari berlian menggelengkan kepalanya untuk kemudian berkata, “Tidak, saya tidak akan bertanya seperti itu kepada anda … karena saya tahu anda tidak akan bisa menjawabnya, kekayaan di dapat tidak dengan bertanya kepada seseorang yang pintar seperti anda, tapi kekayaan di dapat dari kerja keras yang terus-menerus kita lakukan!” jelas sang pencari berlian, dan hal itu langsung membuat sang penjaga perpustakaan terlihat bungkam karena kesal. “Lalu … apa yang mendatangkan anda kemari, wahai sang pencari berlian!” jelas sang penjagaperpustakaan kepada sang pemuda yang kini menatap raut wajah yang perlahan mengeras di sana, yang kemudian membuatnya kini tersenyum dan berucap, ”Saya hanya ingin bertanya mengenai wilayah selatan, wahai penjaga perpus yang agung … saya ingin bertanya mengenai monster apa saja yang ada di sana, karena beberapa hari dari sini saya akan pergi ke wilayah selatan untuk mencari sisa berlian di salah satu tambang yang ada di sana!” jelas sang pencari berlian kepada sang penjaga perpustakaan, yang kemudian membuat sang penjaga perpustakaan itu terkekeh seraya menggelengkan kepalanya untuk kemudian berkata, “Di wilayah selatan?? tentu saja kau akan bertemu dengan singa penjaga selatan! Kau juga akan bertemu dengan kraken monster dan juga monster api! Kau harus berhati-hati karena mereka pasti akan menyeretmu dalam kematian, nak!” ucap sang penajaga perpustakaan, yang kemudian membuat sang pencari berlian kini mengerutkan dahinya dan kemudian berkata, “Benarkah?? apakah kau pernah bertemu dengan mereka sebelumnya?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh sang pencari berlian di sana, membuat sang penjaga perpustakaan kini tersenyum dan berkata, “Untuk apa aku pergi ke sana? Itu terlalu beresiko bagiku!” ucap sang penjaga perpustakaan, yang membuat kini sang pemuda tersenyum senang, seolah dirinya baru saja memenangkan sebuah debat di hari itu, yang tentu saja membuat sang penjaga perpustakaan kini menoleh menatapnya dan merasa penasaran, “Apa yang kau senyumkan ?! kenapa kau nampak bahagia ketika saya mengatakan hal seperti itu?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh sang penjaga perpustakaan di sana, membuat sang pencari berlian kini tersenyum kembali dan berkata, “Ternyata sang penjaga perpustakaan tidak sehebat apa yang mereka pikirkan!” ucap sang pencari berlian, yang tentu saja membuat sang penjaga perpustakaan murka, “Apa yang kau katakan huh?!” tanya sang penjaga perpustakaan dengan separuh membentaknya, “Hal yang harus anda ketahui … Wilayah selatan bukanlah wilayah selatan yang dulu, mungkin anda mengetahui tentang wilayah selatan, namun anda mengetahui hal itu merupakan wilayah selatan yang dicatat ketika sepuluh atau lima belas tahun yang lalu, karena pada kenyataannya wilayah selatan tidak seperti apa yang anda ucapkan kepada saya tadi!” jelas sang pencari berlian kepada sang penjaga perpustakaan yang kini terlihat terkejut mendengarnya dan kemudian bertanya, “Hh … apa yang kau maksud?! kau ingin merendahkanku di sini huh?!” tanya sang penjaga perpustakaan, namun dengan cepat sang pencari berlian menggelengkan kepalanya dan kemudian berucap, “Tidak … saya tidak ingin merendahkan anda, saya hanya mengingatkan anda!” ucap sang pencari berlian di sana, “Monster di wilayah selatan tidak lagi ketiga monster yang anda sebutkan, namun ada empat hingga lima monster baru yang menguasai wilayah tersebut … intinya hal yang harus anda ketahui adalah bumi semakin kemari akan terus berubah dengan seiringan waktu berjalan, anda tidak bisa menyombongkan diri jika anda mengetahui banyak hal mengenai bumi … karena pada dasarnya orang di luar sana, yang bahkan diriku yang hanya seorang pencari berlian, lebih tahu kondisi di luar di bandingkan dengan anda yang membaca ribuan buku di dalam sebuah ruangan, tuan … anda hebat, namun anda hebat mengetahui sejarah dan wilayah lama, sedangkan saya, sang pencari ikan, sang pemburu … akan lebih tahu wilayah dan keadaan alam yang tengah terjadi di luar sana. Kedatangan saya kemari bukan untuk mendebat anda, namun lebih mengingatkan anda … karena saya tahu tak akan ada satu pun Raja yang akan datang dan mendebat anda, karena mereka pun tahu jika mereka tidak mahir dalam hal itu!” jelas sang pencari berlian kepada sang penjaga perpustakaan yang kini benar-benar tertegun ketika mendengar semua hal yang diucapkan oleh sang pencari berlian kepada dirinya pada saat itu. … Semua orang memiliki keahliannya masing-masing, sang kutu buku akan lebih tahu mengenai hal-hal yang sudah terjadi dan tidak akan berubah, seperti matimatika, atau mungkin rumusan kimia lama, dan bahkan mantra serta ramuan. Namun … mereka pun memiliki kekurangannya, mereka harus terus mencari tahu mengenai kondisi bumi, karena bumi perlahan berjalan dan semua hal yang ada di dalam buku tidak lengkap dan bahkan harus terus di perbaiki, karena mereka akan berubah dengan cepat. Spada tahun 100 Kerajaan memang masih berjaya, namun kita tidak tahu apakah di tahun 190 atau 200, kerajaan itu masih berdiri atau tidak. Pengalaman lebih bagus dibandingkan dengan wawasan, wawasan dengan pengalaman adalah hal yang paling sempurna, namun wawasan saja tidak akan cukup untuk membuat kita bertahan lama, dan begitu pun dengan pengalaman, kita tidak akan merasa kurang jika tidak memiliki wawasan meski sudah berpengalaman. … To be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD