Minat sang Pangeran

1159 Words
Waktu berjalan dengan sangat cepat, usia Pangeran Vernom saat ini sudah menginjak enam tahun, dan ia tumbuh menjadi seseorang yang sangat pandai. Ia bahkan sudah bisa membaca satu buku untuk satu hari, yang tentunya membuat sang Raja merasa bangga dengan apa yang telah di capai oleh Pangeran Vernom. Sore itu, Pangeran Vernom tengah memerhatikan sang kakak yang tengah berlatih pedang bersama dengan igor di lapang latihan, ia tidka pernah absen dan terus melihati gerak dan gerik dari sang kakak yang kala itu bertarung dengan sang guru pedang. Yang membuat Pangeran Arb merasa bahwa sang adik, Vernom muller memiliki minat di dalam pedang. TRAAANG!!! Kibasan terakhir yang di lakukan oleh Pangeran Arb pun mampu menjatuhkan pedang yang tengah di genggam oleh Igor sang guru pedang, pandangan dari Pangeran Arb kini menoleh menatap ke arah sang adik yang juga menatap dirinya saat itu. Langkah kaki Pangeran Arb pun kini berjalan menuju tempat sang adik terduduk saat itu. “Apakah kau ingin bermain pedang, Vernom??” pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb pun, membuat Pangeran Vernom kini menoleh menatap pedang yang di berikan oleh sang kakak kepada dirinya, yang pada akhirnya membuat Pangeran Vernom pun meraih pedang yang di sodorkan saat itu dan turun dari bangku tempat ia terduduk saat ini. Saat itu, tingkah laku dari Pangeran Arb serta Pangeran Vernom, terus di awasi oleh Igor yang kini membuat Pangeran Arb menoleh menatap dirinya dan kemudian berucap, “Igor … Vernom ingin mencoba melawanmu, apakah kau siap??” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb saat itu pun, membuat Igor sang guru pedang kini menganggukkan kepalanya dan bersiap untuk bertarung dengan Pangeran Vernom yang kala itu menyeret-nyeret pedangnya, masih belum bisa mengangkat pedang tersebut dengan benar. Dengan denang hati, Igor melangkah ke depan dan membenarkan sang Pangeran muda. Ia menuntun Pangeran Vernom untuk mengetahui cara bagaimana sang Pangeran dengan benar menggenggam pedang yang ia genggam saat ini. “Pangeran, begini cara yang benar untuk menggenggam pedang yang kau genggam saat ini.” jelas Igor kepada Pangeran Vernom, yang membuat sang Pangeran pun mengangguk dan segera membenarkan genggamannya. Igor pun mulai mengajarkan bagaimana cara Pangeran Vernom untuk menggunakan pedang hari itu, sedangkan Pangeran Arb kini terduduk di tempat yang biasanya di gunakan oleh sang adik dan memerhatikan tingkah dan pelajaran yang tengah di pelajari oleh Pangeran Vernom saat itu. Dan ketika sang Pangeran muda mengibaskan pedangnya dengan benar,  di saat itu lah Igor menyadari bahwa sang Pangeran Vernom memiliki minat dalam berlatih pedang, karena hal itu terlihat dari kedua matanya yang menggebu-gebu, seolah dirinya ingin sekali untuk mempelajari keahlian yang di minati oleh sang kakak saat itu. … Waktu pun sudah menandakan bahwa latihan dari Pangeran Arb dan Igor sudah selesai, saat ini Pangeran Vernom tengah memerhatikan sang kakak yang tengah memasukkan pedang miliknya ke dalam sarung yang ia bawa, dan di saat yang bersamaan Igor berjalan menghampiri mereka berdua dan kemudian memanggil Pangeran Vernom. “EUm, Pangeran Vernom.” panggilan yang di lontarkan oleh Igor kala itu, membuat Pangeran Arb serta Pangeran Vernom kin I menolehkan pandangannya untuk menatap ke arah guru pedang dari Pangeran Arb yang kini menatap Pangeran Vernom dengan cukup senang. “Apakah besok, anda ingin belajar pedang lagi denganku??” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Igor, membuat Pangeran Vernom kini menolehkan pandangannya kepada sang kakak yang kini menyunggingkan senyumannya dan kemudian menganggukkan kepalanya, seolah sang kakak menyetujui apapun jawaban dari Pangeran Vernom saat itu. Dengan penuh semangat, Pangeran Vernom menganggukkan kepalanya menyetujuia pertanyaan yang di lontarkan oleh Igor kepada dirinya saat itu. “Ya … aku akan ikut berlatih denganmu dan juga kakak.” ucap Pangeran Vernom kepada Igor yang kini tersenyum dan mengangguk sebelum akhirnya membungkuk untuk memberi hormat kepada mereka sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruang latihan, karena saat itu waktu sudah menunjukkan jika Igor harus segera meninggalkan ruang latihan. … Langkah kaki dari Igor saat ini berjalan menuju ruang istana Kerajaan, ia berjalan dengan sangat gagah untuk menemui sang Raja dan mengabarkan mengenai minat dari Pangeran Vernom ke dalam seni pedang, yang tentu saja membuat dirinya bangga karena dua orang Pangeran darin Kerajaan Valens berminat dalam keahlian yang sama. Ketika ia hendak masuk ke dalam pintu ruangan Raja, kedua penjaga yang ada di sana dengan segera menyilangkah tombak mereka untuk menghalangi langkah kaki dari Igor yang kini menoleh keduanya seraya berucap, “Saya … Igor, saya ingin berhadapan dengan Raja, karena ada hal yang ingin saya sampaikan mengenai Pangeran Vernom.” ucapan yang di lontarkan oleh Igor pun membuat kedua penjaga iotu segera membukakan kembali jalan darinya, yang membuat Igor mengetuk pintu ruang Raja sebanyak tiga kali untuk akhirnya masuk ke dalam Ruangan tersebut. Pandangan Igor saat ini menoleh menatap sang Raja yang tengah terduduk di singgah sana nya, yang tentu saja membuat Igor segera menundukkan kepalanya untuk memberi hormat kepada sang Raja. “Hormat sang Raja, saya datang ingin memberikan sebuah informasi kepada anda.” ucap Igor kepada Raja Abraham serta Rezen yang kini berjalan untuk mendekati sang Raja dan menoleh menatapnya. “Katakan, apa informasi yang kau dapati … Igor? Bagaimana dnegan latihanmu dengan Arb?” pertanyaan yang di lontarkan oleh sang Raja, membuat Igor pun menganggukkan kepala seraya berucap, “Pangeran Arb berlatih dengan sangat baik, tidak ada hal yang perlu di khawatirkan dengan latihan dari Pangeran Arb, Yang Mulia.” ucap Igor menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh sang Raja, yang akhirnya membuat Raja Abraham pun kini menganggukkan kepalanya menanggapi jawaban yang di lontarkan oleh Igor kepada dirinya. “Lalu?? informasi apa yang ingin anda sampaikan kepadaku, Igor?” pertanyaan yang dilontarkan oleh Raja Abraham saat ini pun, membuat Igor menganggukkan kepala dan kemudian berucap, “Ini tentang Pangeran Vernom, Yang Mulia.” ucap Igor kepada Raja Abraham yang kini mengerutkan dahinya dan kemudian berucap, “Ada apa dengan Vernom?” tanya Raja Abraham kepada dirinya, “Saya merasa bahwa Pangeran Vernom memiliki minat dalam hal berpedang, itu sudah lama saya perhatikan.” jawab Igor kepada Raja Abraham yang kini mengerutkan dahinya, “Apa maksudmu?” tanya Raja Abraham, yang membuat Igor pun kembali menjelaskannya, “Pangeran Vernom selalu memperhatikan Pangeran Arb berlatih bersama dengan saya, dan ketika Pangeran Arb meminta Pangeran Muda untuk bermain dengan saya, saya merasa bahwa Pangeran Vernom sangat berminat dengan pedang.” ucap Igor kepada Raja Abraham yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan yang telah di jelaskan oleh Igor kepada dirinya, “Baiklah … kalau begitu, masukkan dia ke dalam list mu, ajari dia di waktu senggangnya atau kau bisa mengajarinya ketika kau berlatih dengan Arb, Igor.” ucapan yang di lontarkan oleh Raja Abraham pun, membuat Igor sang pelatih pedang pun kini menganggukkan kepalanya menanggapi perintah dari sang Raja. “Kalau begitu sekian informasi yang saya sampaikan, Baginda.” ucap Igor kepada Raja Abraham yang kini menganggukkan kepalanya, menanggapi ucapan dari Igor. “Terima kasih Igor … aku harap kau bisa di andalkan.” ucap Raja Abraham kepada Igor yang kini mengangguk dan kemudian pergi dari ruangan sang Raja. … To be Continue
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD