Vuroxtan The Titan Werewolf

1567 Words
Woooooooo!!! Suara auman itu terdengar sangat kencang di telinga Pangeran Ilyash dan juga Adalard, yang tentu saja membuat keduanya kini mengeluarkan masing-masing pedang mereka untuk bersiap menghadapi sesuatu yang baru saja mengaum dengan keras di hutan Sunyi kala itu. Pandangan Adalard pada saat itu menoleh ke arah sekitar untuk mencari tahu di mana asal dari suara tersebut, namun tebalnya kabut di siang hari itu, membuat mereka tidak dapat melihat apapun di sana. Dahi Pangeran Ilyash seketika saja mengerut ketika melihat jika mentari tidak lagi menerangi wilayah hutan Sunyi kala itu, yang tentu saja membuat dirinya kini menoleh dengan spontan ke arah atas dan mendapati bahwa kini mentari tengah mengalami gerhana, yang tentu saja membuat Pangeran Ilyash merasa tidak enak perasaan setelah mendengar suara lolongan itu, “Apakah itu benar-benar srigala?” tanya Pangeran Ilyash, yang tentu saja membuat Adalard dengan segera menoleh menatap sang Pangeran yang kala itu tengah menoleh ke arah atas langit, melihat jika itu gerhana membuat Adalard seketika saja teringat dengan perkataan Ray malam sebelum mereka pergi berkelana. Flash back Malam itu, Adalard tengah menyiapkan beberapa alat yang bisa ia bawa untuk berkelana bersama dengan Pangeran Ilyash di hari esok, bersamaan dengan itu Ray yang memang satu kamar dengan Adalard dengan sengaja datang dan terduduk di kasur milik Adalard untuk melihati sang pelindung Pangeran terakhir yang kala itu tengah bersiap-siap. “Adalard …” panggil Ray kepada Adalard yang kala itu menoleh dengan cepat ke arah sang Pertahanan pertama Kerajaan Valens, dan kemudian bertanya, “Ada apa, Ray?” itu lah pertanyaan yang di lontarkan oleh Adalard untuk sang Pertahanan pertama yang kini tersenyum dan kemudian berkata, “Aku tahu kau pasti bisa melakukan semuanya, tapi … ada satu hal yang harus kau perhatikan ketika berkelana!” ucap Ray kepada Adalrd, seolah dirinya memberikan sebuah saran kepada sang pelindung Pangeran muda, yang tentu saja membuat Adalard dengan segera menoleh dan bertanya, “Apa itu, Ray?” tanya Adalard menatap sang pertahanan pertama dengan sangat serius, yang tentu saja membuat Ray kini berkata, “Aku tidak tahu kapan kau dan juga Pangeran Ilyash akan sampai di hutan sunyi, tapi … saat aku menghitungnya, kalian kemungkinan akan sampai tepat ketika gerhana matahari tiba! Jadi aku sarankan kau menginap di perbatasan hingga esok harinya, Adalard!” ucap Ray kepada Adalard yang tentu saja membuat sang pelindung Pangeran itu mengerutkan dahinya mendengar hal tersebut, dan kemudian bertanya, “Eum … sebenarnya, kenapa saya dan Pangeran harus bermalam di perbatasan di hari itu, Ray? Adakah sesuatu yang akan terjadi ketika gerhana tiba di hutan sunyi itu?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Adalard pada saat itu, membuat Ray segera menganggukkan kepalanya dan berkata, “Percaya atau tidak … kau pasti akan kewalahan menghadapinya nanti, Adalard!” jelas Ray kepada Adalard yang semakin penasaran dengan apa yang akan ia hadapi jika ia masuk ke dalam hutan sunyi ketika gerhana tiba, yang tentu saja membuat dirinya kembali bertanya, “Apa yang akan aku hadapi nantinya, Ray? Beritahu aku … kumohon!” ucap Adalard kepada Ray yang kini menghembuskan napasnya dna berkata, “Vorkolaxtan … sang Raja dari Werewolf, atau katakan saja jika ia adalah werewolf versi titan! Bukan manusia, Adalard!” jelas Ray kepada Adalard yang kini mengerutkan dahinya dan napasnya menjadi menderu ketika perasaan takut mulai menyerang di saat Ray kembali berkata, “Tak ada yang bisa menghentikan werewolf titan itu, dia akan bangkit ketika gerhana tiba, dan hal yang harus kau lakukan adalah berlari secepat yang kau bisa ketika kau dan Pangeran nantinya terlanjur menginjakan kaki di hutan itu saat gerhana, kau hanya bisa lari untuk menyelamatkan diri, karena melawan dan bersembunyi adalah hal yang bodoh dan tidak berguna, jadi … aku sarankan kau dan Pangeran berkemah di perbatasan untuk mencari aman, nantinya!” ucap Ray kepada Adalard, yang tentu saja membuat Adalard mengangguk mengiakan saran tersebut. Flash back off Namun nampaknya nasi sudah terlanjur menjadi bubur, Adalard hanya bisa meringis ketika ia baru teringat di saat ia dan sang Pangeran sudah menginjakkan kaki mereka di dalam hutan sunyi saat itu. ‘Tak ada yang bisa kita lakukan selain lari!’ itu lah niat yang ada di dalam benak Adalard pada saat itu, yang dengan segera memasukkan kembali pedang miliknya dan menarik dengan kencang sang Pangeran untuk segera berlari dari sana. Mereka tidak memutar arah untuk kembali ke perbatasan, karena Adalard tahu peraturan Pengelana, mereka tidak bisa memutar balik untuk menghindari sesuatu yang ada di hadapan mereka nantinya, sang pengelana di haruskan menghadapi semua hal yang ada di hadapan mereka meski pun mereka tidak mau atau takut, namun itu semua harus mereka lakukan demi mendapatkan point dan sebuah reward dari alam. “Adalard?” panggil sang Pangeran, yang membuat Adalard menoleh dengan cepat seraya berkata, “Lari Pangeran! Kita harus berlari!” titah Adalard kepada sang Pangeran, yang tentu saja membuat sang Pangeran kini ikut berlari mengimbangi sang pelindung yang terlihat seperti panik dan ketakutan di sana. “Adalard, apa yang terjadi?? apa yang akan datang?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh sang Pangeran, membuat Adalard menoleh menatap Pangeran Ilyash seraya berkata, “Lari saja, sebelum dia da…- BUMMM!!! “UAAAHHHKKK!!!” “Argh!” Dentuman keras yang terjadi tepat di hadapan mereka, membuat Adalard dan juga Pangeran Ilyash terpental cukup jauh dari tempat awal mereka berdiri. WOOOOOOOOO!!! Auman kembali terdengar namun kali ini terdengar sangat menyakitkan hingga dirasa bumi bergetar oleh Adalard dan juga Pangerna Ilyash di sana. Pandangan keduanya kini mendongak ke atas, dan Pangeran Ilyas sangat terkejut ketika melihat makhluk besar yang kala itu tengah berdiri dengan gagah tepat di hadapan dirinya dan juga Adalard. Seekor monster yang kala itu tubuhnya terlihat sangat menyeramkan, tidak seperti werewolf pada umumnya yang berbulu, seekor titan werewolf ini hanya memiliki jaringan otot yang terlihat membiru dan beraroma tidak sedap, gigi-gigi tajamnya terlihat mengeluarkan lendir berwarna hijau tua, cakarnya sangat besar dan terlihat sangat tajam, monster itu sangat amat mengerikan jika kita membandingkannya dengan manusia srigala pada umumnya. “H … A… adalard… a.. apa itu??” gumam Pangeran Ilyash yang kini bergerak mundur dengan posisinya yang berbaring karena baru saja terjatuh di sana, melihat pergerakan yang di lakukan oleh sang Pangeran, membuat Adalard segera berkata, “Pangeran Jangan bergerak!” ucapnya, namun terlambat Vuroxtan sudah mengetahui pergerakan sang Pangeran, yang kini dengan segera menghempaskan satu tangan yang memiliki cakar yang tajam itu untuk menghempas dan membelah tubuh sang Pangeran di sana, yang tentu saja membuat Adalard tidak tinggal diam. Dengan kekuatan pengunci yang bisa ia lakukan, Adalard mengulurkan tangannya ke depan dan dengan seketika sekitar sepuluh rantai besar mengikat tangan sang monster yang hendak melukai sang Pangeran di sana, yang tentu saja membuat pergerakan tangan itu terhenti. Krang!!! Suara gemerincing dari rantai milik Adalard di sana terdengar, san membuat sang Vuroxtan atau di singkat sebagai Vurxtan itu mengaum marah karena diikat seperti itu oleh Adalard. “Pangeran, lari!!!” perintah Adalard kepada Pangeran Ilyash, yang tentu saja membuat Pangeran Ilyash dengan cepat berdiri dari tempatnya dan segera berlari menuju sang pelindung yang kala itu mengepalkan satu tangannya dan memposisikan dirinya seolah dirinya tengah menarik sesuatu yang tidak terlihat, dan semua orang tahu … hal yang ia lakukan untuk menahan sang monster, ia berusaha untuk mengunci sang monster yang baru saja hendak melukai Pangeran yang menjadi kewajibannya untuk ia lindungi pada saat itu. Pangeran Ilyash berlari dan berhenti tepat di belakang Adalard yang kini menggeram kesakitan ketika sang monster berusaha untuk meloloskan kedua tangannya dari ikatan rantai raksasa milik Adalard Sowvra. “Eughht …. Pangeran, kau harus lari, pergi dari sini secepatnya, karena aku tidak bisa menahannya lagi!” ucap Adalard kepada Pangeran Ilyash yang kini mengerutkan dahinya dan menggelengkan kepala menanggapi hal itu, “Tidak! Aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian di sini, Adalard!” balas sang Pangerna yang enggan pergi meninggalkan sang pelindungnya pada saat itu. “Kau harus pergi, Pangeran! Demi keselamatanmu!!” ucap Adalard dengan kesal kepada sang Pangeran, “Lalu aku meninggalkan dirimu dibunuh olehnya?! tidak Adalard!!” tolak sang Pangeran, “Eaaaaght!!” Crang!!! Bersamaan dengan itu rantai yang membelenggu monster tersebut terlepas, dan mengejutkan keduanya. Sang Vuroxtan saat ini menatap keduanya dengan murka, dan membuat Adalard yang kala itu merasa kesakitan di kedua tangannya pun harus menahan rasa sakit itu dan mengeluarkan pedang, ia masih berusaha sebisa mungkin melindungi sang Pangeran di sana. Sang Pangeran bisa saja pergi dan ia pasti akan selamat jika seperti itu, namun Adalard tahu jika Pangeran Ilyash bukanlah seorang Pangeran yang akan dengan tega meninggalkan bawahannya seperti dirinya saat ini. Yang tentu saja di satu sisi dirinya merasa senang dan di sisi lain sikap sang Pangeran membuatnya kerepotan. Namun, kembali lagi ia tidak bisa menyalahkan sifat lembut tersebut, karena itu lah pangeran Ilyash. … Pandangan Adalard menatap fokus terhadap sang Vurxtan, yang kini hendak menebas mereka lagi dengan cakarnya, namun pergerakan itu terhenti ketika sebuah angin berembus dengan kencang yang diiringi oleh ribuan tulisan dari sebuah mantra yang melayang berwarna hitam kemerahan yang kini menyelubungi sang monster yang meraung-raung di hadapan Adalard dan juga sang Pangeran, seolah monster itu kesakitan karena mantra yang menyelubunginya. “Adalard, Ilyash … kalian baik-baik saja?” sebuah pertanyaan yang terdengar oleh keduanya, membuat mereka menoleh dan menatap ke arah dua orang lelaki yang kini berada tepat beberapa meter di samping mereka. “Kak Zhoulan … Kak Henry?!” panggil Pangeran Ilyash, ketika mendapati dua orang yang tidak asing bagi dirinya dan juga Adalard, datang membantu keduanya di sana. … To be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD