Bantuan yang Datang

1504 Words
GRRRRRRAAAAA!!!! “!!” “Henry, cepat bawa mereka menjauh … aku akan mengikatnya, mereka tidak akan kuat menahan mantraku!”mendengar Pangeran Zhou lan berkata seperti itu, membuat Henry yang mendengarnya kini mengangguk dan menarik lengan dari Pangeran Ilyash seraya berkata, “Ayo, menjauh darinya!” ucap Henry kepada Pangeran Ilyash dan juga Adalard, “Biarkan saya yang membantu anda, Pangeran!” “Tidak! Kalian tidak akan kuat dengan mantraku, menjauhlah dari sini!” pergerakan Adalard yang kala itu mengeluarkan pedang miliknya pun hanya bisa menoleh menatap ke arah Pangeran Zhou Lan yang baru saja menolak bantuan yang akan di berikan oleh Adalard, dan hal itu membuat Pangeran Henry segera menarik lengan Adalard seraya berkata, “Dia bisa melakukannya sendirian, Adalard … ayo!” ajak Pangeran Henry kepada sang pelindung Pangeran Ilyash, yang tentu saja membuat Adalard kini hanya bisa menganggukkan kepala dan melangkah menjauhi tempat di mana Pangeran dari Negeri Shan Ghwa kini tengah merentangkan kedua tangannya ke hadapan Vuroxtan yang tengah meraung-raung dengan kencang di sana. “D’Moldirga zvarrit!”ucap Pangeran Zhou Lan seraya menarik ke belakang kedua tangannya yang terulur ke depan dengan cukup cepat, yang bersamaan dengan itu angin yang riyuh pun terdengar dan mantra-mantra melayang yang mengikat sang Vuroxtan kini menyeret sang monster pergi secepat kilat dari tempat itu, dan tentu saja mengejutkan Pangeran Ilyash dan juga Adalard yang melihatnya. Syuuhhhh~ Angin kencang itu datang hanya sekali, dan selanjutnya angin tersebut perlahan menjadi pelan dan menghilang. Sosok lelaki yang mereka kenal sebangai Pangeran dari Kerajaan Agung Kuno yang kini dikenal sebagai Kerajaan Shan Ghwa mampu melawan monster titan yang amat besar itu. Lelaki yang memiliki tubuh tegap, dengan bahu yang lebar di sana, memiliki tatapan tajam yang menusuk, sosok tampan yang memiliki rambut berwarna hitam legam itu kini menoleh ke arah ketiga orang yang berdiri cukup jauh darinya, yang kemudian membuat lelaki yang dikenal sebagai Pangeran Zhou Lan itu kini mengedikkan kepala seraya berkata, “Apakah kalian baik-baik saja?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Zhou Lan pada saat itu, membuat Pangeran Henry, lelaki bertubuh kecil dengan paras lembut yang kala itu mengenakan jubah berwarna putih pun menganggukkan kepala seraya menoleh menatap Pangeran Ilyash dan berkata, “Ya … kami baik-baik saja!” itu lah yang diucapkan oleh Pangeran Henry kepada Pangeran Zhou Lan yang kini berjalan menghampiri ketiganya seraya menganggukkan kepala, seolah ia bersyukur karena mereka baik-baik saja. “Ka … kalian!” ucap Pangeran Ilyash, dan hal itu membuat Adalard yang baru saja memasukkan pedangnya di sana kini menoleh menatap sang Pangeran, dan bahlan tidak hanya Adalard, namun kedua Pangeran yang kini berada di hadapannya pun ikut menoleh menatap Pangeran Ilyash yang nampak terkejut melihat kedua orang yang sudah lama tidak ia lihat di Kerajaan. “Ke mana saja kalian selama ini?!” itu lah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Ilyash kepada Pangeran Zhou Lan dari Kerajaan Shan Ghwa, dan Pangeran Henry dari Kerajaan Clairchanter, yang tentu saja membuat keduanya kini tersenyum. “Lama tidak berjumpa, Ilyash!” hanya kata itu lah yang dilontarkan oleh Pangeran Henry kepada Pangeran Ilyash, yang tentu saja membuat Pangeran terakhir dari Kerajaan Valens itu merasa sangat penasaran mengenai kenapa kedua orang di hadapannya itu tidak pernah pulang, sehingga ia menjadi bertanya-tanya mengenai seberapa lama melakukan sebuah perjalanan hingga sejak sembilan tahun yang lalu mereka tidak ada kabar dan bahkan keduanya ditemukan di hutan sunyi oleh dirinya sendiri saat ini. “Apa yang sebenarnya tengah kalian cari?” tanpa sadar Pangeran Ilyash mengeluarkan pertanyaan itu, dan tentu saja membuat kedua Pangeran itu tersenyum melihat kepolosan dari Pangeran Ilyash, dan membuat Pangeran Zhou Lan kini berjalan mendekati Pangeran Ilyash untuk kemudian merangkulnya dan berkata, “Ayo … aku rasa kita harus melanjutkan perjalanan kita, aku dan Henry akan antar hingga perbatasan Pertama di hutan ini!” ucap Pangeran Zhou Lan kepada Pangeran Ilyash, yang kembali terkejut mendengar hal itu, “Tunggu! Kalian akan berpisah denganku setelah ini?!” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Ilyash, membuat kedua Pangeran di sana saling bertatapan satu sama lain, dan membuat Adalard kini berdeham dan berucap, “Ehem … Pangeran, Kita pasti memiliki rute yang berbeda dari keduanya!” ucap Adalard menjelaskan hal itu, yang membuat Pangeran Ilyash kini mengerutkan dahinya ketika merasa bahwa ia masih belum mengerti tentang persayarat dan aturan seorang pengelanan di sana. Melihat hal itu, membuat Henry kini tersenyum dan berkata, ”Aku pikir ada baiknya jika mereka bermalam dengan kita, Zhou Lan … setelah itu, kita antar mereka ke perbatasan kedua!” ucapan yang di lontarkan oleh Pangeran Henry pada saat itu, membuat Pangeran Zhou Lan yang mendengarnya pun tersenyum seraya menganggukkan kepalanya dan kemudian berucap, “Baiklah, Aku rasa itu akan adil untuk mereka berdua!” ucap Pangeran Zhou Lan seraya tersenyum menatap Pangeran Ilyash dan juga Adalard, hal itu membuat Adalard menundukkan kepala seolah memberi ucapan terima kasih lewat verbalnya, sedangkan Pangeran Ilyash terlihat masih kebingungan dengan apa yang diucapkan oleh mereka pada saat itu. “Perbatasan pertama? Perbatasan kedua?? memang ada berapa perbatasan di hutan ini?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Ilyash pada saat itu pun membuat Pangeran Zhou Lan kini berjalan dan membawa sang Pangeran yang umurnya terpaut cukup jauh darinya, seraya berkata, “Aku akan jelaskan itu semua, tapi akan lebih baik jika kita membahasnya sambil melangkah, Ilyash adikku!” jelas Pangeran Zhou lan dan keempatnya pun kembali melangkahkan kaki mereka menelusuri hutan Sunyi. … Siang berganti menjadi malam dengan begitu cepatnya, dan sesuai dengan apa yang di ucapkan oleh Pangeran Henry, mereka menghentikan langkah mereka untuk beristirahat dan memulihkan energi mereka kembali untuk perjalanan yang juga panjang di hari esok. Trak … tak! Suara api yang membakar beberapa kayu yang baru saja di pungut oleh Adalard dan juga Pangeran Zhou Lan di sana. Pandangan Pangeran Ilyash kini tertuju ke arah keduanya yang kala itu duduk bersebelahan dan berhadapan dengan dirinya, yang tentu saja api unggun itu lah yang menjadi pembatas antara dirinya dan kedua Pangeran tersebut. “Apa yang kalian lakukan selama ini?? kenapa kalian tidak pernah pulang, Kakak?” sebuah pertanyaan yang kembali di lontarkan oleh Pangeran Ilyash pada saat itu, membuat Pangeran Zhouo Lan menoleh menatapnya dan kemudian berkata, “Karena kami memiliki satu pemahaman, Ilyash … tidakkah itu juga yang di lakukan oleh kakakmu?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Zhou Lan di sana, membuat Pangeran Ilyash mengerutkan dahinya dan kembali bertanya, ”Diantara yang mana yang anda maksud, kak Zhou Lan?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Ilyash pada saat itu, membuat Zhou Lan mengerutkan dahinya dan segera menoleh menatap Pangeran Henry dengan cepat, yang membuat Pangeran Henry kini menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu dan berkata, “Dia sudah tahu mengenai dirinya!” ucap Pangeran Henry, dan membuat Pangeran Zhou Lan terkekeh dan mengangguk, “Ya … kakak Pertamamu, Arb Muller … Ilyash!” ucap Pangeran ZHou Lan kepada Pangeran Ilyash, yang kini menghembuskan napasnya mendengar hal tersebut, “Jadi, maksud anda .. anda dan Pangeran Henry memutuskan untuk meninggalkan istana dan membuat sebuah kekosongan di kerajaan itu?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Adalard pada saat itu, membuat Pangeran Zhou Lan kini menoleh menatap Adalard yang baru saja bertanya di sana, “anda memiliki pemikiran hingga sampai di situ, Adalard?” pandangan Adalard kini menoleh menatap Pangeran Zhou Lan yang baru saja bertanya seperti itu, yang kemudian membuat Adalard kembali berkata, “Bukankah itu benar? Di usia anda saat ini, seharusnya anda sudah menjabat sebagai seorang calon Raja yang matang. Alih-alih menikah dan bersip untuk itu, anda justru memilih untuk pergi berkelana dan tidak kembali ke kerajaan anda, tidakkah itu membuat sebuah kekosongan yang disengaja?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Adalard pada saat itu, membuat Pangeran Zhou Lan terkekeh mendengarnya dan membuat Henry tersenyum seraya berucap, “Itu lah dirimu, kau selalu memiliki pemikiran yang kritis bahkan untuk kerajaan yang lain pun kau sangat penasaran!” ucap Pangeran Henry, dan membuat Adalard mengerutkan dahinya mendengar hal itu, “Wah … jika saya tidak menjelaskan alasan ini kepadamu, mungkin semua dugaanmu akan menyebar luas dan menyakiti perasaan Raja Shan Ghwa … apakah aku boleh menjelaskan ini kepada mereka berdua, Henry? Aku rasa keduanya pantas tahu akan hal ini!” jelas Pangeran Zhou Lan kepada Pangeran Henry yang kini tersenyum mendengarnya dan kemudian menganggukkan kepala menanggapi pertanyaan itu. “Jelaskan lah … karena niat mereka mengharuskan kita berkata sejujurnya kepada kedua anak ini, Zhou Lan!” ucap Pangeran Henry yang kini membuat Adalard dan Pangeran Ilyash mengerutkan dahinya mendengar ia menyebut nama sang Pangeran dari Kerajaan Shan ghwa dengan hanya nama tanpa sebuah jabatan atau setidaknya panggilan kakak, karena mereka tahu jika umur keduanya terpaut sangat-sangat jauh, sekitar lima belas tahun. … “Mungkin … ini akan terdengar gila untuk kalian berdua, Adalard … Ilyash, tapi ini lah yang aku rasakan yang pada akhirnya membuatku memutuskan untuk pergi berkelana bersama dengan Henry hingga saat ini!” ucap Pangeran Zhou Lan kepada Adalard dan juga Pangeran Ilyash yang kini menatap dirinya dengan sangat-sangat penasaran. … To be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD