Perseteruan para Pangeran

1172 Words
“Ah … Dia adalah Adikmu?” tanya Pangeran Eaven kepada Pangeran Vernom dan hal itu membuat Pangeran Vernom menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Pangeran Eavan. Pangeran Woojin kini berjalan menghampiri Pangeran Ilyash dan mengulurkan tangannya kepada Pangeran Ilyash, “Salam kenal, Ilyash … Saya adalah Woojin, teman kakakmu.” ucapan ramah dari Pangeran Woojin, membuat Pangeran Ilyash tersenyum dan menjabat tangannya dengan senang. “Saya senang bisa berjumpa dengan anda, Kak Woojin.” ucapnya kepada Pangeran Woojin yang kini tersenyum dan mengangguk, pandangannya kini menoleh menatap Adalard yang menundukkan kepalanya dengan sopan kepada Pangeran Vernom. “Apakah anda penjaganya?” tanya Pangeran Woojin yang kemuidan membuat Adalard menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan itu, “Ya, Pangeran … saya adalah penjaga Pangeran Ilasyh.” ucap Adalard, dan hal itu membuat Pangeran Woojin mengerutkan dahinya dan kembali bertanya, “Siapa namamu?” tanya Pangeran Woojin dan hal itu membuat Adalard menundukkan kepalanya seraya berucap, “Saya Adalard, Pangeran … Saya adalard Sowvra.” jawaban yang dilontarkan oleh Adalrd saat itu mengejutkan mereka semua para pangeran yang datang ke dalam pertemuan itu, terkecuali Zhou lan yang memang sudah mengetahuinya. “Sowvra?? haha... Astaga, aku pikir mereka sudah musnah. Ternyata mereka menyisakan satu untuk dijadikan seorang bawahan Valens?? kalian memang tidak tahu malu!” sebuab ucapan yang dilontarkan oleh Hilber membuat mereka semua terkejut karenanya dan tentu saja Adalard pun terbingung mendengar hal itu. “Tutup mulutmu, Hilber … kau tidak berhak berucap seperti itu.” ucap Pangeran Eugene kepadanya yang kini menoleh menatapnya dengan tajam, “Tidak berhak?? berkacalah yang benar, siapa yang sebenarnya tidak berhak di sini … bukankah ucapanku adalah yang benar?” sambung Pangeran Hilber kepada Pangeran Eugene yang kini menatapnya benar-benar tidak suka. “Tidak, kau tidak berhak berbicara seperti itu di wilayah ini. Karena kau membicarakan tentang kerajaan di atas kerajaannya dan itu adalah sebuah pelanggaran yang besar, Hilber.” ucapan yang dilontarkan oleh Pangeran yang datang bersamaan dengan dirinya tadi pun membuat Pangeran Hilber terkekeh dan menoleh menatap lelaki dengan kulit putih pucat itu. “Diamlah, Aes … aku bisa saja merobek mulutmu itu dengan pedangku.” ucap Pangeran Hilber mengancam Aes yang kini menatapnya dengan mata yang menyipit, “Anda yang seharusnya menutup mulut anda, Pangeran Hilber dari Kerajaan Lumpur.” ucapan yang dilontarkan oleh Zhou lan membuat mereka semua menoleh menatapnya yang kini akhirnya berbicara. “Pangeran Aes sudah benar mengingatkan anda mengenai peraturan kesopan santunan Pangeran, seharusnya anda merasa malu karena anda diingatkan oleh anak yang lebih muda sepuluh tahun dari anda.” ucapan Pangeran Zhou Lan tentu saja mengundang tawa dari para pangeran yang lainnya, dan Pangeran Hilber meradang. Dengan cepat ia menghunuskan pedang yang dibawanya dan menodong langsung Pangeran Zhou Lan yang seketika saja di tahan oleh gerakan cepat dari Pangeran Vernom, dan disaat yang bersamaan Pangeran Eaven menodongkan pedangnya kepada Pangeran Vernom yang juga halangi oleh busur yang dibawa oleh Pangeran Woojin. Posisi mereka saling todong-menodong, dan hal itu tentu membuat Pangeran Ilyash terperanjat dan Adalard segera berdiri di hadapan Pangeran Ilyash dan Putri Amanda untuk melindungi keduanya. “Bertarunglah … maka setelah kalian melakukannya, lima kerajaan besar akan berperang dan tak ada satu pun dari kerajaan kalian yang akan menang, mereka akan di binasakan oleh alam yang murka.” sebuah ucapan yang terlontar dari seorang anak berusia tiga belas tahun yang kini berdiri disamping kebun, membuat mereka menoleh menatapnya yang kemudian sang prajurit penjaga pun menyadari kehadiran lelaki itu dan segera meniupo terompetnya. “Pangeran dari ClairvoyantEchanter, Pangeran Henry.” ucap sang prajurit dan hal itu membuat mereka yang tengah saling menodong kini dengan serempak menurunkan pedang dan busurnya. “Siapa yang kau kira akan bertarung, Huh?!” ucap Hilber kini berjalan dan pergi menjauhi Zhou Lan, dan senyuman dari Pangeran Henry membuatnya terbungkam. Pangeran henry kini berjalan menghampiri Pangeran Vernom, Pangeran Zhou lan dan juga Pangeran Woojin. “Henry, apa kabarmu?” tanya Pangeran Woojin yang kini tersenyum dan berucap, “Kabarku baik, Kak Woojin.” jawab pangeran Henry yang kini menoleh menatap Zhou Lan yang terkesiap menatapnya. Ya, ini adalah pertemuan pertama Pangeran dari Kerajaan Claichanter dan Pangeran dari kerajaan Shan Ghwa. “Senang bisa bertemu langusng dengan Pangeran dari kerajaan Shan ghwa.” ucap Pangeran Henry kepada dirinya yang kini mengangguk dengan pelan menanggapi itu semua. Pandangan Pangeran Henry kini menoleh menatap Pangeran Ilyash yang hanya menatapi mereka dari ujung sana bersamaan dengan Adalard yang senantiasa berdiri di sampingnya. “Dia adalah Ilyash, Vernom?” pertanyaan yang dilontarkan oleh Pangeran Henry membuat Pangeran Vernom menoleh menatap sang adik dan kemudian menganggukkan kepalanya. Senyuman terulas di bibir Pangeran Henry yang kini berjalan menghampiri Pangeran Ilyash dan juga Adalard. “Aku merasa beruntung, karena aku bertemu sebelum pergi … Pangeran Ilyash, Adalard.” ucap Pangeran Henry kepada keduanya yang kini menunduk untuk memberi hormat kepada sang Pangeran dari kerajaan Clairchanter. “Sebelum pergi?? apakah anda akan pergi, Pangeran?” sebuah pertanyaan yang terlontar dari Adalard saat itu membuat Pangeran Henry terkejut dan menggelengkan kepalanya. Pandangannya kini menoleh menatap Pangeran Ilyash. “Aku dengar anda hebat dalam bidang kesehatan, apa benar seperti itu?” sebuah pertanyaan yang terlontar Pangeran Henry membuat Pangeran Ilyash terkejut dan tersenyum dengan malu mendengar pertanyaan itu. “Saya belum sehebat yang anda pikirkan, Kak Henry.” ucap Pangeran Ilyash yang membuat Pangeran Henry tertawa dan menganggukkan kepalanya. “Kau harus tahu dan percaya, jika keahlianmu itu sangat berguna di masa depan, Ilyash.” ucapan Pangeran Henry kembali membuat Pangeran Ilyash terkejut dan tersenyum dengan senang dan juga bangga, ia mengangguk dan memastikan jika ucapan dari pangeran Henry adalah benar. “Terima kasih, saya akan memastikan jika itu benar.” ucap Pangeran Ilyash kepada Pangeran Henry yang kini menepuk bahunya dengan pelan dan berjalan untuk kembali menghampiri para pangeran lainnya yang menghadiri acara tersebut. “Kalian berdua adalah anak yang beruntung, kalian bisa mengetahui semua yang sudah terjadi. Aku pinta kalian mencari hingga akarnya dan berhati-hatilah terhadap emosi, mereka selalu menguasai tanpa melihat kondisi dan situasi. Jangan sampai salah dan tersesat didalam petunjuk dan ucapan mereka para pendusta, aku berdoa kepada langit dan bumi untuk kalian berdua.” jelas Pangeran Henry kepada Pangeran Ilyash dan juga Adalard yang terlihat kebingungan setelah mendengar kata-kata yang belum mereka mengerti dan pahami. “Eum, maafkan saya Pangeran. Namun … apa yang anda maksudkan di dalam ucapan itu?” tanya Adalard kepada Pangeran Henry yang kini hanya tersenyum membalas pertanyaannya sebelum akhirnya berbalik dan pergi untuk menghampiri Pangeran Vernom dan berbincang bersama-sama dengan mereka yang berkumpul di tengah kebun hamush itu. “Apakah anda memahami ucapannya, Pangeran?” tanya Adalard kepada Pangeran Ilyash yang kini mengerutkan dahi dan menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sang pelindung saat itu. Hari berlalu dengan sangat cepat, Pertemuan Pangeran pun akhirnya berjalan dengan semestinya, meski di awal mereka sempat mengalami ketegangan yang disebabkan oleh Pangeran dari Negeri Lumpur, Pangeran Hilber. Hari itu pun Ilyash mendapatkan seorang teman, Pangeran dari Negeri Es yaitu Pangeran Eugene dan satu orang murid yang ingin selalu mengikuti langkahnya, ialah Putri dari Kerajaan Scotlav, Putri Amanda. …  To Be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD