Susunan Rencana Sang Raja

1307 Words
Pagi hari itu, Raja Abraham tengah terduduk di meja kerjanya dan termenung. Yang tentu saja hal itu sangat jarang di lakukan oleh Raja Abraham, dan bahkan Rezen pun menjadi merasa aneh karenanya. “Ada apa, Baginda??” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Rezen kepada Raja Abraham saat itu pun membuat sang Raja kini hanya menolehkan pandangannya dengan malas tanpa ada sedikit pun suara, yang tentu saja membuat Rezen kini menggelengkan kepalanya menanggapi hal itu. Rezen memilih untuk mengurusi beberapa data yang harus ia pilah untuk akhirnya diserahkan kepada sang Raja hari itu, namun ia tidak menyangka jika sang Raja saat ini memberikan sebuah pesan telepati kepada dirinya yang kini dengan cepat menolehkan pandangannya dengan wajah yang bingung karena sang Raja baru saja memberikan pesan telepati di jarak yang hanya satu meter saja di dalam ruangan itu. Rezen, aku ingin berbicara denganmu saat ini. Itulah pesan telepati yang di kirimkan oleh Raja Abraham kepada dirinya yang kini menolehkan pandangannya dengan cepat kepada sang Raja yang kembali mengirim pesan lainnya yang berbunyi. Jangan! Jangan lirik aku seperti itu, Rezen … aku tidak ingin pembicaraan kita saat ini diketahui oleh siapapun, jadi kumohon bersikaplah seperti biasanya! Itulah pesan yang di kirimkan oleh Raja Abraham kepada Rezen yang kini mulai bersikap biasa dan kemudian menghembuskan napasnya seraya membalas pesan yang di kirimkan oleh sang Raja kepada dirinya. Apa yang ingin anda bicarakan dengan saya, Baginda?? Itulah pertanyaan yang di lontarkan oleh Rezen kepada Raja Abraham yang dengan segera membalas dengan berucap, Tolonglah … jangan terlalu kaku denganku di dalam sini! Kita bisa menjadi teman di dalam telepati ini, jadi bersikaplah seolah aku temanmu, Rezen bodoh! Itulah pesan yang kembali di kirimkan oleh Raja Abraham kepada Rezen yang kini kembali menghembuskan napasnya menanggapi pesan tersebut, untuk kemudian Rezen pun kembali membalas dengan berucap, Baiklah … apa yang ingin kau bicarakan kepadaku Ab? Pertanyaan yang di lontarkan oleh Rezen lewat telepati saat itu pun, membuat Raja Abraham kini tersenyum dan kemudian dengan bersikap seolah dirinya seperti biasa, ia pun berbicara di dalam pikirannya bersama dengan Rezen. Aku tengah merencanakan sesuatu hal, dan aku rasa hanya kau yang bisa membantuku saat ini, Rezen. Itulah pesan yang di berikan oleh Raja Abraham kepada Rezen yang kini sedikit mengerutkan dahinya ketika ia menatap data yang dibaca olehnya, seolah data itulah yang janggal, namun pada kenyataannya, Rezen bereaksi dengan ucapan yang baru saja di terima olehnya dari sang Raja. Merencanakan sesuatu hal?? hal apa yang tengah anda rencanakan, Ab?? setahuku, kau tidak pernah bersembunyi-sembunyi seperti ini. Jika kau bertindak seperti ini … kemungkinan besar, ini menyangkuk sebuah pelanggaran istana, apakah aku benar?? Pertanyaan dan tebakan yang di lontarkan oleh Rezen di dalam pikiran mereka membuat Raja Abraham menghelakan napasnya dengan cukup kencang, seolah ia tengah merasa bosan saat itu, namun pada kenyataannya sama seperti Rezen, ia bereaksi dengan apa yang di lontarkan oleh Rezen kepada dirinya. Ya … ya … dan ya! Semua ucapanmu benar, Rezen … aku akan melakukan sebuah tindakan pelanggaran dan aku ingin kau juga ikut serta di dalam tindakan ini. Itulah ucapan yang di kirimkan oleh Raja Abraham kepada Rezen yang kini terlihat sangat serius dan kemudian berucap, Tidak terima kasih, Ab. Aku tidak mau mengambil resikonya! Penolakan yang di lontarkan oleh Rezen kepada Raja Abraham, tidak membuat sang Raja kehabisan akal, ia pun dengan segera berucap, Aku juga sebenarnya tidak menginginkan ini, tapi … ini adalah kemauan dari Xiona, dan aku menjadi sangat ingin melakukannya untuk menebus dosaku karena telah membuatnya bersedih seperti saat ini, dan aku sangat membutuhkan bantuanmu Rezen, jadi aku mohon … bantulah aku saat ini. Penjelasan panjang yang di lontarkan oleh Raja Abraham kepada Rezen saat itulah membuat Rezen yang tengah memilah data pun kini menghentikan pergerakannya ketika mendengar jika ini merupakan keinginan dari Xiona, yang pada akhirnya Rezen pun menyepakati permintaan sang Raja dengan berucap, Baiklah … aku akan ikut membantumu, karena kurasa kau benar-benar ingin menebus dosamu itu. Perkataan itulah yang di lontarkan oleh Rezen kepada Raja Abraham yang kini tersenyum mendengarnya dan kemudian menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu lagi. Jadi, apa yang kau rencanakan?? apa yang diinginkan oleh Xiona darimu, Ab?? Itulah pertanyaan yang di lontarkan oleh Rezen kepada Raja Abraham yang kini sang Raja pun kembali menghembuskan napasnya dengan panjang seolah tengah mempersiapkan dirinya untuk berbicara mengenai hal besar dan pelanggaran yang akan ia lakukan saat itu. Xiona ingin aku untuk segera menghentikan tradisi Reaglest, Rezen. Ucapan yang di lontarkan oleh Raja Abraham mengejutkan Rezen yang karenanya ia berdiri dengan spontan hingga kursi yang tengah ia duduki saat ini terjatuh karena gerakan spontan yang di tunjukan oleh Rezen saat itu. Pandangan Raja Abraham pun dengan cepat menoleh menatap Rezen yang bereaksi seperti itu di sebelahnya. “Ya! Kau bodoh!! apa yang kau lakukan?!” tanya Raja Abraham berusaha untuk bertindak senormal mungkin, seolah ia memang tidak tahu kenapa sang kepercayaan bergerak seperti itu saat ini, yang karenanya Rezen pun kini menghembuskan napas seraya menggelengkan kepalanya dengan pelan untuk menjawab pertanyaan dari Raja Abraham saat itu. “Ah … maafkan saya Baginda, saya hanya teringat jika ada hal yang harus saya lakukan saat ini.” ucap Rezen menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Raja Abraham kepadanya, yang membuat Raja Abraham pun menganggukkan kepalanya dengan malas dan bertindak seolah tidak ada yang terjadi lagi saat itu, sedangkan Rezen kini berjalan menuju rak buku untuk mengambil sesuatu yang katanya ada yang ia lupakan, namun sebenarnya itu semua hanyalah akting dari keduanya untuk menutupi kesalahan yang bisa saja terdeteksi oleh para pemimpin petinggi yang kali saja tengah memantau mereka. Ab! Apa kau gila??! apa benar itu yang diinginkan oleh Xiona darimu?? Pertanyaan yang di kirimkan oleh Rezen kepada Raja Abraham, membuat snag Raja yang tengah membaca dengan khitmat pun kembali berucap di dalam pikirannya, Ya! Itu yang ia inginkan, ia ingin jika tradisi tidak masuk akal yang selalu aku jalankan itu segera dihentikan, ia sangat murka karena aku dan ESA mengusir Arb. Ucap Raja Abraham menerangkan kepada Rezen jika itu semua keinginan Xiona dan alasan kenapa sang Ratu menginginkan tradisi itu dihentikan. Kau tahu apa konsekuensinya jika sang petinggi naga mengetahui ini?? Tanya Rezen kepada Raja Abraham yang kini kembali mengirimnya pesan telepati, Ya! Aku tahu … maka dari itu, ayo kita bertindak seolah itu memang bukan rencana kita dan tidak direncanakan sama sekali. Ucap RAja Abraham kepada Rezen yang kini menghembuskan napasnya untuk kembali terduduk di meja samping meja sang Raja dan kembali berkutan denganyes';font-family:SimSun;mso-bidi-font-family:'Times New Roman'; font-style:normal;font-size:12,0000pt;" > Jadi, kau sudah merencanakan hal ini dengan matang?? Tanya Rezen kepada sang Raja, yang membuat Raja Abraham kembali mengulumkan senyumannya dan kemudian berucap, Ya! Aku … rasa aku telah mendapatkan sebuah rencana yang bagus untuk kita melakukannya dan tidak ketahuan oleh siapapun. Ucap Raja Abraham kepada Rezen, Apa itu?? Tanya Rezen kepada sang Raja yang kini terlihat menggaruk lehernya sebentar dan kemudian berucap, Aku membutuhkan naga tanpa tuan, kita harus pergi ke hutan Armen untuk menemui mereka para naga tak bertuan. Ucap Raja Abraham kepada Rezen yang kini mengerutkan dahinya lagi menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Raja Abraham kepada dirinya saat ini. Apa kau gila??! kita tidak bisa seenaknya saja untuk pergi ke hutan Armen tanpa adanya niat, kita juga harus berkelana untuk dapat menginjaki hutan itu, Ab! Sebuah protesan pun di layangkan oleh Rezen kepada Raja Abraham yang kini menghembuskan napasnya kembali, seolah ia benar-benar bosan saat ini, namun pada kenyataannya tidak seperti itu. Hanya itu satu-satunya jalan untuk kita agar bertemu dengan salah satu naga tak bertuan yang ada di sana! Ucap Raja Abraham kepada Rezen yang kini berdeham karenanya. Lalu?? katakan saja jika kita sudah berada di sana, apa yang akan kau lakukan?? mencari naga tak bertuan dan apa?? Tanya Rezen kepada Raja Abraham, seolah dirinya benar-benar ingin tahu keseluruhan dari rencana yang katanya sudah di susun secara matang oleh sang Raja untuk menghentikan tradisi meminum darah dari dewi tersebut. To be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD