Teman Baru

1059 Words
Saat itu, Pangeran Arb, Pangeran Eld dan juga Pangeran Vernom tengah berbincang-bincang mengenai banyak sekali hal, yang secara bersamaan Pangeran Woojin datang bersama dengan Rezen, yang tentunya membuat ketiga Pangeran yang tengah berbincang saat ini pun menolehkan pandangannya menatap ke arah sang Pangeran serta sang Kepercayaan dari Kerajaan Valens. “Rezen?? siapa dia?” tanya Pangeran Arb kepada Rezen yang kini tersenyum mendengar pertanyaan tersebut, yang kemudian pandangan dari Rezen pun kini tertuju kepada Pangeran Woojin dan kemudian berucap, “Ini adalah Pangeran Woojin dari Kerajaan Chohyeonsiljeog, kebetulan kerajaan kita datang secara bersamaan, jadi … bisakan kalian semua berbincang dan bermain bersama, Pangeran??” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Rezen kepada Pangeran Arb pun membuat Pangeran Arb kini tersenyum dan berjalan menghampiri Pangeran Woojin seraya berucap, “Woojin, ya?? berapa umurmu?” sebuah pertanyaan yang ramah yang di lontarkan oleh Pangeran Arb kepada dirinya pun membuat Pangeran Woojin kini menoleh menatapnya dan kemudian berucap, “Tujuh tahun.” jawab Pangeran Woojin kepada Pangeran Arb yang kini terkejut mendengarnya dan kemudian berucap, “Wah … satu umur dengan Vernom ya?? saya Arb, kakak dari Vernom dan ini adalah kakak Eld.” ucap Pangeran Arb kepada Pangeran Woojin yang memperkenalkan Pangeran Vernom dan juga Pangeran Eld kepada dirinya yang kini menoleh menatap mereka satu persatu sebelum akhirnya menganggukkan kepala menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb kepada dirinya. Pandangan Pangeran Arb kini menoleh menatap Rezen yang tersenyum melihatnya, “Kau boleh pergi Rezen, Woojin akan bersama dengan kami saat ini.” ucap Pangeran Arb kepada Rezen yang kini menganggukkan kepalanya dan kemudian menundukkan kepalanya memberi hormat sebelum akhirnya pergi dari sana meninggalkan para pangeran yang berada di gazebo taman bunga matahari. … Pandangan Pangeran Vernom saat ini menoleh menatap Pangeran Woojin yang berjalan masuk ke dalam gazebo itu, dengan canggung Pangeran Vernom berjalan mendekati Pangeran Woojin dan kemudian mengulurkan tangannya untuk akhirnya memperkenalkan diri di hadapan Pangeran Woojin dengan berucap, “Ah … hai … aku Vernom!” ucap Pangeran Vernom kepada Pangeran Woojin yang kini menolehkan pandangannya ke arah Pangeran Vernom, yang kemudian pandangannya pun menoleh manatap tangan dari Pangeran Vernom yang terulur ke arahnya, yang kemudian membuat Pangeran Woojin pun meraih uluran tangan itu seraya berucap, “Woojin, senang bertemu denganmu!” ucap Pangeran Woojin dengan ramah, yang membuat Pangeran Vernom pun tersenyum seraya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan itu. “Salam kenal juga!” ucap Pangeran Vernom kepada dirinya yang kini membuat pangeran Eld dan Pangeran Arb pun tersenyum melihat interaksi antara kedua anak yang satu umur saat itu. “Mereka mengingatkan kita waktu dulu, ketika kali pertamanya aku bertemu denganmu, bukan begitu Arb?” tanya Pangeran Eld kepada Pangeran Arb yang kini terkekeh menanggapinya dan kemudian menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan itu. “Ya … kau benar.” ucap Pangeran Arb kepadanya. Pangeran Woojin saat ini menoleh menatap kotak kayu panjang dan besar yang di genggam oleh Pangeran Vernom, yang membuat Pangeran Vernom yang menyadarinya pun menoleh menatap dirinya dan kemudian bertanya, “Apakah kau mau melihatnya??” tanya Pangeran Vernom kepada Pangeran Woojin yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Vernom kepada dirinya. Pangeran Vernom kini meletakan kayu itu kembali ke atas kursi panjang tersebut dan kemudian membuka penutupnya yang ternyata itu merupakan sebuah pedang yang sangat indah yang bahkan mampu membuat Pangeran Woojin terpukau melihat ketajaman dan keindahan dari pedang tersebut. “Bagus kan?” tanya Pangeran Venrom kepada Pangeran Woojin yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Pangeran Vernom kepada dirinya. “Kak Eld memberikannya kepadaku, dan njika kau mau… kau bisa memintanya kepada kak Eld!” sebuah ucapan yang di lontarkan oleh Vernom saat itu pun, membuat Pangeran Woojin kini menolehkan pandangannya ke arah Pangeran Eld yang terkejut mendengar hal itu, yang tentu membuat ELd kini tertawa menanggapinya. “Hahahaha … Woojin juga mau itu?” tanya Pangeran Eld kepada Pangeran Woojin yang menggelengkan kepalanya, “Woojin tidak suka berpedang, Kak Eld.” ucap Pangeran Woojin menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Eld kepada dirinya, yang membuat Pangeran Eld dan pangeran Arb pun saling berpandangan satu sama lain, sebelum akhirnya bertanya kembali, “Lalu?? apa yang kau kuasai?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb pun, membuat Pangeran Woojin kini menolehkan pandangan dirinya kepada sang Pangeran dan kemudian berucap, “Woojin suka panah, kak Arb!” jawab Pangeran Woojin kepada Pangeran Arb yang kini membuat kedua Pangeran itu ber’o’ria setelah mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Pangeran Woojin kepada mereka saat itu. “Wah … kau menyukai panas? Baiklah, kak Eld akan memberikanmu busur. Sebentar ya … kakak ambil dulu!” ucap Pangeran Eld seraya pergi dari tempat itu, yang membuat Pangeran Woojin tersenyum dan mengangguk bersemangat mendengarnya. Pandangan Pangeran Arb saat ini menoleh menatap pangeran Woojin yang saat ini tersenyum kepada pangeran Vernom yang juga tertawa menatapnya, membuat Pangeran Arb merasa senang karena setidaknya Pangeran Vernom dan Pangeran Woojin sudah berteman saat ini. “Kalian sudah menjadi teman bukan?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb kepada Pangeran Woojin dan juga Pangeran Vernom yang kini menoleh menatapnya pun kini menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb kepada mereka berdua. “Ya! Kita sudah berteman, Kakak” ucap Pangeran Vernom kepada Pangeran Arb yang kini terkekeh dan menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu, “Kalian harus saling menjaga, okay?” ucap Pangeran Arb kepada Pangeran Vernom dan juga Pangeran Woojin yang kala itu menganggukkan kepalanya secara bersamaan untuk menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Pangeran Vernom kepada mereka berdua, dan tidak lama dari perbincangan itu, Pangeran Eld datang bersama dengan busur indahnya yang kala itu juga di ujung busurnya terdapat pisau yang snagat tajam yang sangat berguna untuk melukai orang-orang yang jaraknya sudah sangat dekat dengan sang pemanah. “Ini dia! Busur istimewa untukmu, Woojin!” ucap Pangeran Eld kepada Pangeran Woojin yang kini tersenyum dengan senang ketika mendapatkannya dan kemudian ia pun menoleh menatap Pangeran Eld dan kemudian berucap, “Terima kasih, kakak!” ucap Pangeran Woojin kepada Pangeran Eld yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan dari Pangeran Woojin saat itu. … Pada akhirnya Pangeran Vernom pun mendapatkan teman barunya, yang tentu saja membuat Pangeran Vernom merasa sangat senang sehingga mereka berjanji untuk saling mengabari satu sama lain, ketika mereka berada di tempat yang sangat jauh. …  To be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD