Rencana Kunjungan Ke Kerajaan Scotlav

1084 Words
Musim semi pagi itu, Keluarga kerajaan tengah mengadakan sarapan pagi. Pandangan Raja Abraham saat ini menolehkan pandangannya menatap ke arah dua Pangeran yang tengah terduduk di samping kanan dirinya, tengah menikmati sarapan yang lezat, yang akhirnya membuat sang Raja berdeham dan kemudian berucap, “Ehemm… Arb … Vernom.” panggilan yang di lontarkan oleh Raja Abraham saat itu pun membuat kedua Pangeran yang tengah menyantap makanan mereka pun dengan segera meninum air yang tersedia untuk akhirnya menoleh menatap sang Raja atau lebih jelasnya lagi adalah ayah dari keduanya. “Besok hari … Ayah akan pergi ke Kerajaan Scotlav. Apakah kalian ingi ikut bersama denganku?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh sang Raja pun, membuat Pangeran Arb kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya menyetujui pertanyaan sang Raja, sedangkan Pangeran Vernom kini mengerutkan dahinya dan menolehkan pandangannya untuk menatap sang kakak seraya bertanya, “Kerajaan apa itu kak??” tanya Pangeran Vernom dengan polosnya kepada sang kakak, meski pun usianysudah menginjak tujuh tahun saat itu. Pandangan Pangeran Arb pun kini menolehkan pandangannya menatap ke arah sang adik yang kemudian ia pun berucap, “Itu adalah rumah dari Kakak Eld.” ucap Pangeran Arb menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Vernom kepada dirinya. Mendengar kata Pangeran Eld dari Pangeran Arb, membuat Pangeran Vernom membelalakan matanya dan dengan segera menganggukkan kepalanya kepada sang Raja, ia terlihat sangat senang karena sebelumnya ia mengingat janji dari Pangeran Eld kepada dirinya satu tahun yang lalu. “Iya! Vernom ikut, Ayah!” ucap Pangeran Vernom kepada Raja Abraham yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi permintaan sang Pangeran di hadapannya saat itu. “Baiklah … kita akan pergi besok hari,jadi kalian bisa bersiap-siap untuk hari ini.” ucap sang Raja kepada Pangeran Vernom dan juga Pangeran Arb, yang tentunya membuat PangeranVernom merasa senang dan pandangannya kini menoleh menatap sang Ibunda yang tersenyum mendengarnya. “Ibunda … ibunda tahu?? Vernom sebentar lagi akan mendapatkan poedang yang bagus!” ucap Pangeran Vernom kepada sang Ibunda yang kini tersenyum dengan lembut kepada anak keduanya itu dan menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Pangeran Vernom. “Wah … apakah itu hadiah dari Kakak Eld?” tanya sang Ratu kepada Pangeran Vernom yang kembali menganggukkan kepalanya dengan senang, “Vernom akan menagihnya nanti!” ucap Pangeran Vernom memantapkan dirinya sendiri untuk menagih kepada Pangeran Eld nantinya, dan hal itu membuat Pangeran Arb menoleh menatap sang adik yang kemudian tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Vernom.” panggil sang kakak kepada Pangeran Vernom pun, membuat Pangeran Vernom kini menoleh Pangeran Arb yang tadi memanggil dirinya, “Iya?” tanya Pangeran Vernom, yang kemudian membuat Pangeran Arb pun berucap, “Tanpa kau ingatkan, Kak Eld akan memberikan semua hal yang ia janjikan kepadamu, bahkan lebih dari itu.” ucap Pangeran Arb kepada Pangeran Vernom yang kini menganga tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh sang kakak kepada dirinya mengenai Pangeran Eld. “Benarkah itu?” tanya Pangeran Vernom kepada Pangeran Arb yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan yang di lontarkan oleh sang adik. Yang tentu saja membuat sang pangeran Vernom kini terlihat sangat senang dan tidak pernah berhenti untuk tersenyum karena terus memikirkan hadiah yang di janjikan oleh Pangeran Eld kepada dirinya tahun lalu. … Selama bersiap-siap, atau lebih tepatnya Pangeran Arb dan Pangeran Vernom tengah menyepakati baju mana yang akan mereka kenakan untuk pergi Ke kerajaan Scotlav, Pangerqan Vernom tidak pernah berhenti untuk tidak tersenyum dengan senang, dan hal itu membuat sang kakak menjadi senang melihat kebahagiaan sang adik yang terlihat begitu jelas di wajahnya saat ini. “Kau sangat senang, Vernom??” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb kepada Pangeran Vernom pun, membuat sang adik kini menoleh menatap dirinya dan kemudian menganggukkan kepala menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh sang kakak kepada dirinya. “Ya … Vernom sangat senang, Vernom tidak sabar untuk bertemu dengan kakak Eld!” ucap Pangeran Vernom kepada sang kakak yang kini kembali tertawa mendengar ucapan yang di lontarkan oleh sang adik mengenai perasaan senangannya hari itu. “Kau boleh merasa senang saat ini, tapi … bisakah Vernom juga membantu kakak untuk mencari baju mana yang bagus untuk kita pakai di hari besok, Vernom?” pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb pun, membuat Pangeran Vernom menoleh menatapnya dan kemudian berucap, “Ah … iya, aku lupa, ayo!” ucap Pangeran Vernom setraya turun dari kursinya dan kemudian menoleh menatap baju-baju yang tersusun rapih di hadapan dirinya dan juga sang kakak saat itu. Pandangan Pangeran Vernom pun kini menoleh menatap ke arah baju berwarna biru dark yang tentu saja itu merupakan seragam kerajaan yang diperuntukkan khusus untuk sebuah pertemuan, yang pada akhirnya Pangeran Vernom pun menunjuk ke arah baju tersebut seraya berucap, “Sepertinya baju ini bagus untuk kita, kakak!” ucap Pangeran Vernom kepada Pangeran Arb yang kini menoleh menatap baju yang di tunjuk oleh sang adik yang kemudian membuat Pangeran Arb pun mengangguk ikut menyetujui saran yang di lontarkan oleh sang adik kepada dirinya. “Jadi … seragam ini lah yang bagus untuk kita pakai ke Kerajaan Scotlav??” pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Arb kepada Pangeran Vernom pun kini di beri anggukan oleh Pangeran Vernom. “Apakah menurut kakak itu tidak bagus??” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran Vernom kepada Pangeran Arb kala itu pun, membuat Pangeran Arb kini menggelengkan kepalanya dan kemudian berucap, “Tidak … menurutku, baju ini akan sangat cocok untuk kita pakai ke Kerajaan Scotlav! Kau hebat dalam memilih baju, Vernom!” ucap Pangeran Arb memuji sang adik yang kini tersenyum senang karena pujian yang di lontarkan oleh sang kakak saat itu. “Bailklah … kita akan memakai seragam biru ini, biarkan aku yang meminta kepada maid untuk memberikan pesan ini kepada Ayah, agar Ayah dan Bunda pun mengenakan warna yang seragam dengan kita.” ucap Pangeran Arb kepada Pangeran Vernom yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan yang di lontarkan oleh sang Kakak yang kini menunjuk seragam itu dan menolehkan pandangannya menatap salah satu Maid yang kini mengangguk dan kemudian mengambil seragam tersebut. “Sampaikan pesanku untuk Raja … bahwa aku dan Vernom akan mengenakan seragam ini, jadi katakan kepada sang Raja jika aku memohon kepadanya untuk supaya dirinya dan juga Baginda ratu mengenakan warna yang sama dengan seragam yang kami kenakan untuk pergi ke Kerajaan Scotlav!” ucap Pangeran Arb memerintah Maid tersebut yang kini menganggukkan kepalanya seraya menundukkan kepala untuk memberinya hormat, sebelum akhirnya maid itu pun pergi untuk menyampaikan pesan yang diucapkan oleh Pangeran Arb untuk sang Raja. … To be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD