44

1318 Words

Seketika Ira melupakan tentang foto tersebut, dan naik ke dalam mobilnya Dhav untuk pulang bersama. “Eh itu ada penjual es krim, kamu mau?” tanya Dhav yang memelankan laju mobilnya. “Wah, boleh itu, itu makanan favorit kita berdua kan? Hahaha,” jawab Ira bersemangat. “Kamu tunggu di sini ya, aku aja yang beli.” Dhav turun dari mobilnya dan membeli dua bungkus es krim yang berbeda rasanya, Ira lebih suka rasa coklat, sedangkan dirinya lebih suka rasa vanila. “Nih,” ucap Dhav menyodorkan es krim untuk Ira. “Makasih ya, udah baik-baik jemput, lihatin sunset, dan sekarang beli es krim untuk aku,” ucap Ira. “Mau yang lebih baik lagi dari ini?” tanyanya. “Apa itu?” “Sini es krim kamu,” pinta Dhav, dia mengambil es krim di tangan Ira dan membuka es krimnya yang berbentuk kerucut itu. “N

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD