53

1479 Words

“Lebih baik kamu keluar sekarang!” usir Alan tanpa menatap muka Debi. “Kamu mengusir aku? Aku mohon kamu jangan begini, aku masih sangat mencintai kamu,” pinta Debi dengan berpura-pura sangat terpukul menerima perlakuan seperti itu dari Alan. “Berapa lama kamu pergi?!” tanya Alan lagi dengan penegasan. Tak ada jawaban dari Debi, Alan kembali melanjutkan ucapannya. “Aku butuh perempuan yang bisa menemani aku saat susah dan senang! Dan perempuan itu bukan kamu!” Alan menunjukkan tepat ke matanya Debi. Debi menjatuhkan dirinya berlutut di kaki Alan. “Aku tahu kamu kecewa sama aku, aku tahu aku salah karna pergi tanpa pamit sama kamu, tolong maafkan aku, aku janji akan selalu mendampingi kamu dan tidak akan melakukan kesalahan bodoh seperti itu lagi,” ucap Debi yang mulai terisak di kaki A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD