bc

Terpikat Pesona Duda Pintu Sebelah

book_age18+
70
FOLLOW
1.0K
READ
love-triangle
HE
blue collar
drama
bxg
city
office/work place
love at the first sight
affair
polygamy
like
intro-logo
Blurb

Kalea sampai saat ini belum bisa move on dari mendiang sosok Randy yang sangat dicintainya. Bahkan, selama dua tahun belakangan Kalea tidak bisa merasakan cinta tulus dari pria manapun termasuk juga Genta yang sudah menjadi sahabat sejak SMA sekaligus CEO di perusahaan tempat bekerja.

.

Namun, hal itu tidak berlaku lagi ketika Kalea bertemu dengan sosok Juan yang baru saja menjadi rekan kerjanya. Perlahan namun pasti keduanya mulai jatuh cinta.

.

Tapi hubungan Juan dengan masa lalunya berhasil membuat Kalea cemburu. Selain itu, orang tua wanita itu tidak setuju dengan hubungan bersama Juan yang tidak lain adalah seorang duda dengan satu anak.

.

Mampukah keduanya berjuang untuk tetap bersatu? Atau pada akhirnya keduanya memutuskan untuk berpisah?

chap-preview
Free preview
Bab 1 Masih Merindukanmu
Setiap tanggal dua desember Kalea akan datang ke pusaran mendiang kekasihnya yang bernama Randi, sambil membawa kue coklat yang dibuat langsung olehnya serta tidak lupa membawa buket bunga. “Halo Sayang, selamat pagi,” sapa Kalea seraya duduk tepat di dekat pusaran sang kekasih yang sudah meninggalkannya sejak kurang lebih dua tahun yang lalu. Wanita itu tersenyum, seolah sang pujaan hati ada di hadapannya dan sudah menunggunya sejak tadi. Namun, dahi Kalea sempat berkerut ketika melihat buket bunga sudah lebih dulu ada di sana, masih segar. “Siapa yang sudah datang ke sini?” gumamnya. “Mungkinkah keluarga kamu yang baru datang ke sini?” Tangannya bergerak membelai lembut batu nisan yang bertuliskan nama Randi Wijaya, layaknya membelai wajah tampan kekasihnya tersebut. Andai pria itu masih diberikan kesempatan oleh tuhan untuk tetap bersamanya, mungkin mereka akan merayakan ulang tahun Randi di tempat lain, namun takdir berkehendak lain. Mendiang Randi meninggal bukan karena sakit parah tapi akibat kecelakaan lalu lintas. Hari itu seolah menjadi hari terakhir untuk Kalea bertemu dengan sang kekasih, setelah mereka sempat menghabiskan waktu bersama untuk merayakan anniversary hubungan keduanya. “Tara... Aku bawa kue coklat kesukaan kamu loh.” Kalea tersenyum namun sesaat wajahnya langsung berubah sendiu. “Tapi maaf ya kali ini hasilnya enggak serapi biasanya soalnya aku ngerjainnya buru-buru,” sambung wanita itu diakhiri dengan mengerucutkan bibirnya. Kalea merasa benar-benar kecewa dengan kue buatannya yang kali ini terlihat tidak terlalu bagus, apalagi hampir seharian wanita itu sibuk dengan urusan pekerjaannya di kantor. Seperti biasanya menjelang akhir tahun di kantornya akan terasa sangat sibuk, banyak laporan yang harus dikerjakan serta dikumpulkan sebelum libur panjang tiba, ditambah tahun ini timnya kekurangan orang sehingga Kalea harus sering lembur saat mengerjakannya. “Oke sekarang kita mulai aja ya Sayang karena hari ini aku harus segera berangkat ke kantor,” ucap Kalea sambil menyalakan lilin. Setelah itu Kalea langsung menyanyikan lagu ulang tahun yang biasanya disenandungkan oleh banyak orang saat perayaan tersebut. Walau ada rasa perasaan sedih atas kehilangan sosok Randi tapi sebisa mungkin Kalea selalu berusaha untuk tetap tersenyum. Wanita itu langsung memadamkan lilin dengan mengibaskan tangannya ke udara tepat di atas lilin tersebut. “Sayang, sebenarnya aku masih kangen banget sama kamu tapi kali ini aku benar-benar sedang sibuk, jadi aku mohon malam ini kamu datang ke mimpiku ya.” Suara Kalea terdengar bergetar, seolah meminta dengan sangat tulus agar pria itu datang ke mimpinya kali ini. Telunjuknya bergerak menghapus air matanya sebelum jatuh membasahi pipinya. Wanita itu tak kuasa untuk terus berpura-pura tersenyum. “Setiap malam aku selalu berharap kamu datang ke mimpi aku tapi kamu malah enggak pernah datang, apa mungkin kamu udah enggak sayang sama aku lagi ya?” Tangis Kalea pecah dengan kepalanya yang tertunduk. “Apa kamu tahu? Kalau sampai detik ini aja aku belum bisa melupakan kamu, bahkan aku menutup rapat telingaku ketika orang-orang memintaku untuk melupakanmu, Ran.” Hatinya terasa kian perih ketika mengingat ucapan orang-orang yang mengetahui kisahnya yang ditinggal pergi sang kekasih, terpisah ruang dan waktu. Ucapan mereka terdengar sangat ringan ketika meminta dirinya untuk segera melupakan mantan kekasihnya tersebut dan segera membuka hatinya agar seseorang bisa segera masuk ke dalam dunianya. “Jadi, aku mohon kali ini datanglah ke dalam mimpiku atau aku akan benar-benar marah kepadamu!” Permohonan Kalea yang kali ini terdengar seolah mengancam tapi masih diakhiri dengan sebuah senyuman di wajahnya. Wanita itu menutup kembali kotak kue tersebut, lalu meletakkan buket bunga miliknya berdampingan dengan buket bunga yang lain yang juga sudah ada di sana. “Sekarang aku pamit ya, Sayang.” Kalea mencium batu nisan tersebut dengan penuh kasih sayang dengan harapan kalau mendiang kekasihnya benar-benar akan datang ke dalam mimpinya. Wanita itu bangkit dari tempat duduknya, sorot matanya tetap tertuju ke arah batu nisan dengan sudut bibirnya yang masih ditarik lebar, memperlihatkan senyum manisnya. “Pak Lukman,” panggil wanita itu ketika melihat sosok penjaga makam yang baru saja lewat, tidak jauh dari makam Randi. “Eh Mbak Kalea, kirain siapa?” balas Lukman sambil tersenyum seraya melangkahkan kakinya ke arah wanita itu. “Pak ini ada kue buat Bapak tapi belom aku sentuh sama sekali cuma—“ “Pasti seperti biasakan cuma ditunjukin ke pacarnya aja?” tebak Lukman yang langsung direspons dengan anggukan kepala oleh Kalea serta senyumnya yang tipis. “Bapak tahu aja deh tapi sekali lagi maaf ya, Pak.” “Maaf buat apa sih Mbak? Saya malah berterima kasih dan juga merasa senang sekali karena Mbak Kalea masih mau kasih kue ke saya.” Lukman seakan tahu tentang permintaan maaf yang baru saja disampaikan oleh Kalea barusan. Pria paruh baya itu tidak berpikir buruk dan mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Kalea. “Oh ya Mbak Kalea, tadi pagi kalau enggak salah juga ada orang yang datang ke makam pacarnya deh,” kata Lukman berusaha mengingat kembali tentang seseorang yang kalau menurut ingatan datang dengan membawa buket bunga ke pusaran Randi. “Iya Pak bener tadi soalnya saya lihat kalau ada buket bunga di sana, tapi mungkin salah satu keluarga atau saudaranya yang lain.” “Mungkin Mbak soalnya saya baru lihat.” “Ya sudah Pak, kalau begitu saya pamit ya karena masih harus berangkat kerja,” pamit Kalea setelah melirik jam di tangannya. “Iya Mbak Kalea, hati-hati di jalan dan terima kasih untuk kuenya ya, semoga Mbak sehat selalu dan dilancarkan rejekinya.” “Aamiin, terima kasih banyak Pak Lukman, permisi.” Sambil melangkahkan kakinya menuju pintu utama area pemakaman, wanita itu langsung memesan ojek online karena tidak mungkin jika naik angkutan umum lainnya, bisa-bisa wanita itu terlambat nanti. Tapi ketika Kalea baru saja sampai di depan pintu utama, matanya langsung menangkap sosok pria yang wajahnya tidak asing. Dan, tanpa ragu kakinya melangkah ke arah pria tersebut. “Randi,” lirihnya. Entah karena nalurinya yang sangat merindukan sosok mendiang kekasihnya atau memang pria itu sangat mirip? Yang jelas, tentu memancing rasa penasaran Kalea hingga wanita itu ingin membuktikannya sendiri, dengan mata kepalanya. Namun ketika langkah kakinya sudah hampir dekat dengan orang itu, ponsel Kalea berbunyi dan nomor yang baru saja menghubunginya berasal dari pengemudi ojek online yang dipesannya tadi. “Halo Mas, iya tadi saya sedang mampir ke warung sebentar, tunggu ya.” Kalea hendak mengejar pria itu lagi tapi sayangnya bayangan tersebut sudah hilang hingga wanita itu berbalik dan menuju pintu utama area pemakaman. Namun hati kecilnya seolah mengatakan kalau apa yang baru saja dilihat olehnya itu tidak salah dan terasa sangat nyata. “Aku yakin banget tadi itu aku lihat orang mirip banget sama kamu, Ran. Tapi sayangnya, aku enggak bisa mastiin lebih jauh lagi.” Wanita itu sangat berharap kalau suatu saat nanti akan bertemu kembali dengan sosok pria yang sangat mirip dengan mendiang kekasihnya tersebut. Kalea hanya ingin tahu apakah pria itu masih ada hubungannya dengan sosok Randi? Karena selama ini yang Kalea tahu Randi tidak pernah bercerita kalau ia memilki saudara kembar. Setidaknya jika nanti sampai bertemu dengan orang itu, Kalea hanya ingin menatap wajah itu untuk menuntaskan rasa rindunya. Tidak ada harapan lain ya walau memang sempat tersirat ingin kembali menjalani hubungan dengan rupa yang sama seperti mendiang Randi sekalipun.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.7K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
59.8K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook