bc

Wife Of Mafia

book_age16+
5.4K
FOLLOW
23.3K
READ
possessive
love after marriage
forced
arranged marriage
arrogant
mafia
drama
tragedy
bxg
city
like
intro-logo
Blurb

Rosie diculik tetapi diperlakukan layaknya seorang wanita, itu dikarenakan ia melawan Charles D'ramio, seorang panglima mafia.

Charles yang menculiknya hingga membuatnya terjebak dalam segala permasalahan dan kemudian ia dipaksa menikah demi keselamatan dirinya dan kakaknya, lantas apa yang akan terjadi dalam kehidupannya bersama Charles?

chap-preview
Free preview
Chapter 1. Awal Bertemu
"David berhenti meminum vodka itu!" desisku pada pria yang kini sedang bertingkah gila dengan botol vodka di genggamannya. Suasana club ini begitu asing bagiku dan tidak cukup menarik minatku untuk datang ke sini tetapi karena suatu hal, aku harus ke tempat ini. Aku menarik tangan David dan menggiringnya keluar club ini walau aku harus menabrak setiap orang yang kini sedang berjoget ria. Setiba di luar David melepaskan tanganku dan ia berlari ke sudut club, ia memuntahkan isi perutnya. Tentu saja vodka itu yang membuatnya begitu, kuyakinkan besok pagi ia akan terkena migrain berat. Aku tau hal itu karena ini bukan pertama kalinya aku menemukannya dalam keadaan mabuk berat. Aku menepuk punggungnya pelan berharap itu membuatnya lebih baik walaupun aku merasa tidak yakin akan hal itu. "Aku ingin ter... Bang! Hahaha," racau David tak jelas dengan tangan yang ia kepakkan tidak jelas. Aku terkekeh, David memang gila jika sedang mabuk. "Berhentilah David, kau seperti orang gila jika begitu," kataku. David menatapku dan wajahnya seperti orang kebingungan. "Kau siapa? Apakah kau wanita penjaga sekolah? Kenapa kau mengikutiku wanita gila?!" Shit. Apakah ia ingin membuatku memasukannya kelobang toilet? Fyi. Wanita yang dimaksud David adalah Lauren. Lauren wanita tua yang tergila-gila dengan pria muda dan dulu Lauren mengejar David sampai ke rumah hanya untuk makan malam bersama. Sungguh gila bukan? Dan lebih gilanya aku sampai disamakan dengan wanita gila itu. Aku mulai kesal kini "Dav! Berhentilah. Ayo pulang, aku lelah," gerutuku. David bukannya mendengarkanku ia malah berlari sembari mengepakkan tangannya layaknya sayap. Astaga. Kurasa aku mulai ikut gila jika bersamanya. Dari tempatku kini, aku dapat dengar jika Dave menyanyikan lagu dengan kencang. "I believe I can Fly," nyanyinya dengan kencang, bahkan beberapa orang menatapnya gila. Ah ternyata bukan aku sendiri yang berpikir ia gila. Daripada David semakin melakukan hal gila lebih baik aku menghampirinya dan bila perlu menyeretnya pulang secara paksa. Aku berjalan ke.arah terakhir kali aku melihat David sebelum ia menghilang dari ujung bangunan sana. Aku memasukkan tanganku ke dalam jaketku. Sebentar lagi memasuki musim dingin dan kini rasanya sudah seperti musim dingin saja dan tentunya David tidak berhenti dengan kelakuannya yang buruk itu malah semakin menyusahkanku. Dalam persimpangan gedung itu aku merasa ada sebuah siluet di sana, apakah itu David? Aku mulai memasuki persimpangan itu, sangat gelap. Siluet itu sepertinya tidak satu tapi ada tiga dan ditambah sebuah siluet yang berlutut di sana. Tiba-tiba lampu yang ada di atas mereka hidup-mati dan karena itu aku bisa lihat adegan yang membuatku takut. Mereka atau tiga orang pria menampar seorang wanita yang berlutut di bawah kaki mereka. Suara tangisan wanita yang memohon itu seperti tangisan sadis yang pernah aku dengar. Wanita itu terlihat ketakutan dan memegang salah satu kaki dari ketiga pria yang ada dihadapannya dan kurasa pria itu pemimpinnya. "Maafkan aku, aku janji tidak akan mengulanginya lagi ... maaf," mohon wanita itu dengan tangis yang tidak hentinya. Dan yang aku lihat kini setelah wanita itu memohon di kaki pria itu, wanita itu malah ditendang. Wanita itu kasihan sekali, aku tidak kuat melihat itu semua, namun anehnya kakiku malah melangkah ke arah mereka. Aku merasa seorang wanita tidak pantas diperlakukan seperti itu, setidaknya mereka harusnya lebih manusiawi jika wanita itu mempunyai kesalahan. Saat aku telah tiba di sana, aku langsung mengangkat tubuh wanita itu dan merengkuhnya. Aku tatap ketiga wajah pria b******k itu dengan tatapan tajam. Memang kami wanita tapi kami juga punya harga diri, kami tidak pantas diperlakukan seperti itu. Salah satu dari ketiga pria itu maju selangkah mendekatiku. "Apa yang kau lakukan, Nona?" gertak pria itu padaku dengan tatapan tajamnya. Namun sekali lagi aku tegaskan bahwa aku tidak takut! Mereka salah melawan wanita bar-bar sepertiku. Aku menatap pria itu balik dengan sama tajamnya. Pria itu samar kulihat terseyum melihat diriku yang berani melawan mereka. "Bukankah tidak pantas bagi kalian bertiga melakukan hal keji pada wanita ini? Dimana rasa kemanusiaan kalian? Mahluk seperti apa kalian ini yang tidak sama sekali bisa dianggap seorang pria!" caciku dan entah mengapa mereka malah tertawa. Pria yang kuyakini pemimpin diantara tiga pria itu mendekat padaku dan mengelus rambutku sebentar sebelum aku menepis tangan kotornya. "Jauhkan tangan kotormu dariku," desisku. Mata pria itu menggelap melihatku, dan ia mengeluarkan senyum berbahayanya. Aku tidak tau apa nasibku nanti, yang kupikirkan hanyalah wanita yang dalam rengkuhanku kini, ia terlihat gemetar dan ketakutan. "Jangan bermain-main dengan kami, Nona, kuyakinkan wanita bersih sepertimu tidak mau bermain dengan kami yang kotor ini bukan? Maka enyahlah," ucap pria itu dan aku mengangguk, pria itu lantas tersenyum. Salahnya pria itu berpikir aku akan pergi setelah ia berkata seperti itu? Tentu saja tidak. "Aku akan pergi asal kau lepaskan wanita ini, apa yang membuat kalian melakukan hal keji itu padanya." Pria itu sepertinya semakin marah "Jangan terlalu ikut campur, Nona. Cukup enyahlah dari sini atau kau akan menyesalinya," ancam pria itu tapi aku tetap kukuh dengan pendirianku, aku terlalu tidak tega meninggalkan wanita ini dilakukan buruk oleh mereka bertiga. "Tidak, aku tidak akan pergi kecuali ia pergi denganku, aku tidak akan menyesalinya," balasku. Pria itu tersenyum, sungguh aneh bukan? Tadi ia marah dan kini malah tersenyum. "Baiklah, kami menyerah," ucap pria itu dan menyuruh kedua rekannya pergi meninggalkan kami. Sebelum mereka pergi, pria yang seperti pemimpin itu mengatakan, "Kau yang bilang tidak akan menyesalinya." Dan diakhiri senyum yang membuatku merasa berbahaya. Aku merasa beruntung pria itu tidak berbuat lebih yang mengakibatkan aku kenapa-napa. Wanita di sampingku luruh ke tanah seolah kekuatannya telah hilang tak tersisa. Aku menatap wanita itu lekat-lekat melihat ada luka parah atau tidak di tubuhnya. "Kau tak apa?" tanyaku pada wanita itu yang kini tengah menunduk. Wanita itu membalas hanya dengan mengangguk. Setidaknya kini aku lega, aku tidak perlu merasa bersalah jika saja aku tidak menolong wanita ini, tadi. Walaupun rasa takut tadi masih terbekas di kepalaku dan mungkin akan membuatku terus kepikiran. "Terima kasih," ucap wanita itu kecil. Aku menarik dagu wanita itu agar dapat menatapnya lalu berkata, "Sama-sama." Wanita itu tersenyum bersalah dan terlihat sangat tidak nyaman. "Maaf, karena aku membawamu dalam masalah," ucap Wanita itu lirih. Aku menggeleng "Tenang saja, sekarang sudah tidak apa-apa," kataku menenanginya. Ia menggeleng, "Mungkin hanya aku yang sudah terbebas tapi tidak untukmu, kuyakin mereka akan mencarimu." Dan kini ia tertunduk sedih. Aku bingung. "Apa maksudmu?" tanyaku menuntut penjelasan dari kata-katanya. Ia berdiri dan berjalan mundur perlahan. "Berhati-hatilah. Maafkan aku!" teriak wanita itu sembari menangis dan berlari menjauhiku yang semakin tidak mengerti dengan kondisi saat ini. Apa maksud wanita itu? Dan hell! Aku belum menemukan David.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

BILLION BUCKS [INDONESIA]

read
2.1M
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
601.5K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.1K
bc

Mafia and Me

read
2.1M
bc

BILLION BUCKS SEASON 2 (COMPLETE)

read
334.5K
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook