Keberanian Alana

1765 Words

Setelah perbincangan tentang pernikahan kontrak yang mereka sepakati. "Kamu gak usah khawatir, aku janji pernikahan ini tidak akan menyakiti kamu. Aku juga akan memastikan selama menjadi istriku, hidup kamu akan terjamin." "Kamu tidak perlu capek-capek kerja lagi," lanjutnya. Alana menatap lelaki yang baru saja meneguk teh hangat buatannya. "Bukan itu yang aku takutkan, aku hanya takut-" Alana menghela nafas berat. "Apalagi yang membuat kamu takut?" Rafael mendekati wajah Alana, kini jarak mereka hanya beberapa senti saja. "Apa kamu dapat dipercaya?" Alana menatapnya intens. Rafael mengernyitkan dahi, dia tak tahu kemana arah pembicaraan perempuan di hadapannya. "Kamu tidak akan memaksa aku buat melakukan hubungan suami-istri kan?" Tanya Alana bergetar. Dia menahan malu setengah m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD