bc

Terpaksa Menikah (Indonesia)

book_age18+
489
FOLLOW
2.6K
READ
sex
contract marriage
love after marriage
pregnant
goodgirl
drama
sweet
lighthearted
virgin
affair
like
intro-logo
Blurb

18+

Arya harus terpaksa menikahi calon adik iparnya—Sekar—yang tak pernah ia cintai sama sekali. Sekar sendiri juga harus mau menikah dengan Arya karena paksaan dari kedua orang tuanya yang dimana saat itu tengah dilanda rasa kecewa, sedih, dan marah karena sikap anak pertamanya—Clara— yang tiba-tiba meninggalkan acara pernikahannya dengan Arya.

Di setiap harinya Sekar hanya bisa makan hati karena sikap sang suami yang bahkan tak pernah menganggapnya ada. Sekar berusaha menerima semua takdirnya karena harus dinikahi oleh Arya secara paksa. Disaat Sekar yang mulai ada rasa dengan Arya, Clara tiba-tiba datang kepada Sekar untuk meminta kembali calon suaminya itu.

Apa yang harus Sekar lakukan? Apa ia harus merelakan cintanya?

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Susana riuh saat ini sedang terjadi di kediaman Pak Jaya. Besok adalah hari pernikahan anak pertamanya—Clara. Clara wanita cantik bertubuh putih, tinggi semampai, dan sistal. Siapa yang tidak akan terpesona dengan Clara? Para lelaki akan rela berbaris demi mendapatkan perhatian dari Clara. Namun, dua tahun belakangan ini, hati Clara berhasil ditaklukkan oleh seorang pria tampan rupawan yang juga sangat diidamkan oleh kaum hawa. Pria tampan bertubuh jangkung itu mampu mendapatkan hati Clara. Dia adalah Arya Pandu Wirama. Seorang pria dingin yang selalu mempesona di setiap saat. Pernikahan akan dilaksanakan besok pagi pukul delapan. Namun, calon mempelai wanita dari tadi pagi telah menghilang entah kemana. Semua tetangga sibuk di dapur demi keberlangsungan hidangan yang akan disajika besok. Sedangkan Pak Jaya dan istrinya—Bu Yanti—sedang kelimpungan memikirkan anak mereka yang pertama karena tak ada kabar sama sekali. Hanya ada secarik kertas yang telah di simpan rapi di atas meja nakas, yang berisi tentang permintaan maaf Clara karena tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Tapi Clara juga tidak menyelipkan suatu masalah di coretan itu tentang keputusannya yang ingin mundur dari pernikahan ini. "Kita harus apa, Buk?" ucap Pak Jaya gusar. Ia meraup wajahnya tak tau harus melakukan apa. Undangan telah disebar. Beberapa hidangan untuk besok juga telah di pesan dan dibuat. "Ibuk juga nggak tau, Pak. Gimana kalo sampe besok Nak Arya tau. Pasti Nak Arya akan sangat kecewa dengan keputusan sepihak dari Clara." Puluhan kali sudah Bu Yanti coba untuk menelepon Clara, namun tidak ada jawaban. Hari sudah siang, sebentar lagi akan sore, lalu malam, dan pagi akan tiba kembali. Pak Jaya dan Bu Yanti juga takut jika besok keluarga Wiratama akan kecewa dan malu. Keluarga Wiratama adalah keluarga terpandang di kota Surabaya ini. Keluarga yang sangat disegani karena kekayaannya dan kemewahan yang mereka punya. "Panggilkan Sekar, Buk." raut lesu dan susah sangat terlihat wajah Pak Jaya. Pak Jaya ini juga sudah berteman baik dengan Pak Sony—Ayah Arya. Mereka juga sudah lama menjalin hubungan layaknya keluarga sendiri. Bu Yanti pamit keluar kamar untuk memanggil anaknya Sekar. Sekar adalah anak Pak Jaya dan Bu Yanti yang paling manis. Tubuh nya tidak setinggi Clara, body nya juga tak seindah body yang Clara miliki. Tapi Sekar adalah anak yang penurut. Sangat sulit bagi Sekar untuk menolak keinginan kedua orangtua nya. Seperti saat ini di kamar Pak Jaya dan Bu Yanti. Sekar harus menerima kenyataan jika Pak Jaya memintanya menggantikan kakaknya di hari pernikahan nya. "Menikahlah dengan Nak Arya. Sampai sekarang kakak mu belum ada kabar. Jika kamu siap Bapak akan segera mengurus semua berkasnya." Sekar terpaku mendengar permintaan halus sang Bapak yang menginginkan dia menggantikan posisi kakaknya esok hari. Apa ia bisa menolak? Pernikahan hanya tinggal besok saja. Semua telah dipersiapkan telah selesai. Jika ia menolak maka keluarga Pak Jaya dan Pak Sony akan sangat menanggung malu. Terlebih lagi Arya yang besok adalah mempelai pria, Arya adalah anak dari keluarga terpandang di kota Surabaya ini karena kekayaan dan kekuasaan yang mereka miliki. "A-apa Mas A-arya tau?" hatinya nyeri jika mengingat nama itu. Bahkan calon kakak iparnya itu sangat dingin, Sekar dan Arya tak pernah berbincang panjang lebar, mereka hanya akan berkomunikasi seadanya saja. "Belum, nanti kalo kamu menerima tawaran Bapak, Bapak dan Ibuk yang akan datang ke rumah Pak Sony untuk memberitahukan semuanya." Melihat wajah penuh permohonan dan tatapan sendu dari sang Bapak membuat Sekar mau tak mau hanya bisa mengangguk. **** Setelah jawaban yang diberikan oleh putri nya. Pak Jaya langsung menggeret Sekar untuk ikut mengurus segala keperluan berkas yang mereka butuhkan. Mulai dari foto buku nikah dan lain-lain. Dan sekarang, malam harinya Pak Jaya dan Bu Yanti sedang berada di ruang tamu rumah Pak Sony. Bu Yanti sangatlah gugup, ia takut akan reaksi yang ditunjukkan oleh Pak Sony sekeluarga. "Ada apa Pak Jaya, apa ada masalah dengan persiapan acara pernikahan besok? Katakanlah, mungkin saya bisa membantu meskipun itu sangatlah kecil." tanya Pak Sony dengan senyum ramah nya. Pak Jaya yang semula menatap meja di depannya pun beralih menatap Pak Sony kemudian Arya yang hanya diam saja menyimak dengan wajah tanpa ekspresi. "Sebelumnya saya minta maaf karena mengganggu waktu Pak Sony sekeluarga malam-malam seperti ini." "Nggak ganggu sama sekali, Pak. Kami malah senenggg banget loh karena Pak Jaya dan Bu Yanti main kesini, bentar lagi kita kan jadi besan. Kalo bisa gini terus Pak, tetep main-main kesini." ujar Bu Ajeng—istri Pak Sony—dengan senyum senang nya. Bu Ajeng sangat bahagia karena anak nya yang akan menikah besok. Pak Sony dan Bu Ajeng jug tak segan-segan menyewa ballroom hotel untuk acara pernikahan anaknya itu. Pak Sony dan Bu Ajeng juga bermaksud menikahkan anaknya sendiri dengan menyewa ballroom hotel yang diadakan lusa setelah acara pernikahan di rumah Pak Jaya selesai. Setelah mendengar penuturan Bu Ajeng, Pak Jaya dan Bu Yanti makin merasa tak enak hati karena perilaku putri pertamanya yang telah pergi entah kemana. "Iya, Bu Ajeng." jawab Pak Jaya singkat. Pak Jaya meraih cangkir berisi teh. Kemudian dengan perasaan yang masih gugup, Pak Jaya menyesap teh itu hingga berkurang setengahnya. Pak Jaya berdeham singkat agar bisa menormalkan perasaanya. "Pak Sony, Bu Ajeng, dan Nak Arya," Pak Jaya menatap satu persatu orang yang ada di ruang tamu itu sebelum melanjutkan pembicaraan nya. "Saya sebelumnya meminta maaf sebesar-besarnya karena dengan sangat terpaksa. Saya dan istri saya menggantikan mempelai perempuan." "Apa maksud Bapak?" ucap Arya yang sedari tadi hanya menyimak. Bukan nya bermaksud tidak sopan. Tapi pernyataan itu juga keluar dari bibirnya secara spontan saat mendengar kalimat terakhir yang calon mertuanya ucapkan. Lain halnya dengan raut Pak Sony, beliau tetap tenang disaat seperti ini. Wajahnya tetap datar. Sedangkan Bu Ajeng masih dengan raut bingungnya. "Ma-maafkan segala kesalahan putri saya. Karena tiba-tiba dia menghilang entah kemana. Hanya ada surat yang ia tinggalkan di meja." Pak Jaya mengkode istrinya untuk mengeluarkan secarik kertas yang tadi sempat ditinggalkan oleh Clara. Pak Jaya sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya karena disini yang salah adalah pihak dari mempelai wanita yang lalai menjaga anak mereka. Arya dengan cepat mengambil surat itu dari tangan Bu Yanti yang terus gemetar itu. Arya membaca dengan seksama ditemani oleh Bu Ajeng yang sudah duduk di samping Arya. "K-kalau, Pak Sony dan Nak Arya sekeluarga ingin membatalkan pernikahan ini. Kami siap menanggung risikonya, Pak." "Iya, kami akan membatalkan semuanya." ucap Arya sedikit menggebu-gebu. Cinta yang selama ini diperjuangkan nya ternyata hanyalah sia-sia. Clara meninggalkan nya disaat mereka akan mengikat hubungan mereka. "Arya!" bentak Pak Sony tiba-tiba. "Kita akan tetap melanjutkan acara besok. Pak Jaya, siapa yang akan menggantikan anak Bapak esok?" "Se-sekar, Pak." Bu Ajeng terisak pelan. Bu Ajeng tak menyangka akan seperti ini takdir dari Tuhan yang diberikan kepada anak tunggalnya. Ibu mana yang tidak sedih dengan masalah yang terjadi saat ini. Hanya Pak Sony yang mampu menguatkannya. Usapan dan bisikan dari Pak Sony membuatnya sedikit tenang. ****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Call Girl Contract

read
338.9K
bc

Daddy Next Door

read
232.4K
bc

Jasmine

read
211.4K
bc

PERFECT PARTNER [ INDONESIA]

read
1.3M
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M
bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

read
486.9K
bc

I Love You Dad

read
293.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook