Bab 51

1999 Words
36 Hari Sebelum Persidangan Sagara menghembuskan napasnya dengan pelan. Apa yang baru saja Sagara dengar adalah sesuatu yang sama sekali tidak pernah Sagara pikirkan sebelumnya. Selama ini, sama seperti yang lainnya, Sagara berpikir kalau Yuda sudah tidak akan masalah apapun dengan hubungan percintaan Feli. Sekalipun semua orang juga tahu kalau Yuda pernah menjalin asmara dengan Feli ketika mereka berdua masih SMA, selama ini tidak pernah ada orang yang mencurigai perasaan Yuda kepada Feli. Iya, sejak mereka bersama dan membentuk sebuah band yang benar-benar merintis dari awal, Feli memang sudah berpacaran dengan Ken. Sejak awal, ketika Sagara menyadari perasaannya pada Feli, Sagara juga sudah sadar diri. Dia bukan siapa-siapa.. Sagara tidak akan bisa memenangkan hati Feli ketika dia tahu betapa besar cinta yang dimiliki oleh Feli untuk Ken dan begitu juga sebaliknya. Sagara sadar kalau dia pasti akan patah hati, tapi Sagara tetap meneruskan perasannya ini. Dia rela menjaga hatinya, membiarkan Feli tetap berkuasa di dalam hidupnya sekalipun dalam hidup Feli, Sagara hanyalah seseorang yang tidak sengaja bergabung di dalam hidupnya untuk menjadi seorang teman biasa. Tapi melihat sendiri kalau Yuda mengakui jika dia masih menyimpan perasaan pada Feli, semua itu membuat Sagara merasa tidak tenang. Apakah selama ini, sama seperti Sagara, Yuda juga menyimpan perasaan pada Feli? Kalau Yuda, wajar jika pria itu memiliki perasaan pada Feli. Mereka memang pernah berpacaran di masa lalu, bisa saja kisah cinta mereka belum benar-benar selesai untuk Yuda, tapi Sagara? Ah, jangan pernah mengharapkan apapun. Sagara tidak akan pernah menjadi pemeran utama di dalam permainan ini. Di dalam hati Feli hanya ada nama Ken. Wanita seperti Feli bukanlah wanita yang suka bermain-main. Sekali dia menemukan seseorang yang tepat, Feli tidak akan melakukan kesalahan apapun yang bisa membuat orang itu pergi. Iya, Sagara memang jatuh cinta dengan sifat Feli yang sangat mengagumkan itu. Feli selalu setia dengan hubungannya meskipun kadang Sagara berpikir kalau Feli bisa mendapatkan seorang pria yang jauh lebih baik dibandingkan Ken. Tapi Feli tidak pernah melakukan hal-hal semacam itu. Feli terus berada di dalam batasan yang dia buat sendiri karena dia merasa sangat nyaman dengan kehidupannya yang seperti itu. “Kenapa kamu diam saja sejak tadi?” Tanya Tristan sambil menatap Sagara. Sagara tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. Ah, Sagara jadi curiga pada Tristan. Apakah temannya ini juga pernah jatuh cinta pada Feli? Ini akan menjadi cerita yang sangat mengejutkan, mengetahui jika mereka semua pernah jatuh cinta pada orang yang sama tapi tidak ada satupun yang bisa mendapatkan Feli. Ya, Yuda memang pernah mendapatkan Feli, tapi itu tidak bisa disebut sebagai mendapatkan karena sebenarnya Yuda hanya persinggahan saja untuk Feli. Mungkin saat itu Feli sebenarnya juga tidak yakin dengan apa yang dia rasakan. Ya ampun, karena terlalu merasa iri dengan Yuda yang pernah berpacaran dengan Feli, Sagara sampai memikirkan sesuatu yang tidak-tidak tentang hubungan mereka berdua di masa lalu. “Tristan?” Tristan kembali menolehkan kepalanya untuk menatap Sagara. Sagara menimang-nimang apa yang ingin dia katakan. Kalau Sagara bertanya, apakah Tristan mau menjawab pertanyaannya? “Ada apa?” Tanya Tristan sambil mengernyitkan dahinya. Tidak masalah, ketika mengetahui jika sampai sekarang Yuda masih belum bisa move on, Sagara jadi merasa penasaran dengan apa yang terjadi. Ya, bisa saja mereka semua memang pernah menyukai Feli. Ya ampun, memangnya sebesar apa pesona Feli hingga bisa membuat teman-temannya malah jadi bertekuk lutut padanya? “Apa kamu menyukai Feli? Maksudku tidak sekarang, tapi dulu..” Kata Sagara sambil menatap Tristan dengan pandangan penuh harap. Tristan tampak masih kebingungan dengan apa yang ditanyakan oleh Sagara sehingga pria itu hanya menatap Sagara sambil mengernyitkan dahinya. “Menyukai Feli? Maksudnya bagaimana?” Tanya Tristan. Sagara menghembuskan napasnya dengan pelan. Sebenarnya Sagara juga tidak bisa menjelaskan secara rinci tentang merasakan suka dan cinta. Kadang, di dunia ini memang ada banyak hal yang tidak akan bisa dijelaskan hanya lewat kata-kata saja. Sagara bisa merasakan perasaan cinta, tapi ketika dia menjelaskan apa yang dia rasakan, rasanya seperti masih ada banyak kata yang kurang. Tristan memiliki seorang kekasih, kenapa Tristan bisa tidak mengerti dengan apa yang ditanyakan oleh Sagara? “Menyukai Feli seperti dirimu?” Tanya Tristan beberapa saat kemudian. Sagara tidak menjawab apapun tapi sepertinya Tristan sudah paham dengan jawabannya. Pria itu tertawa dengan pelan lalu menggelengkan kepalanya. “Aku memang sangat menyayanginya. Tapi aku menyayanginya sebagai seorang adik. Usia Feli sama dengan usia adikku kalau dia masih hidup. Ya, aku memang gagal menjaga adikku, maka dari itu selama ini aku selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk Feli. Dia sudah seperti adikku sendiri, dan dia tahu akan hal itu..” Jelas Tristan dengan tenang. Berbicara tentang adiknya Tristan, Sagara masih sangat ingat dengan kejadian yang sudah berlalu sekitar 9 tahun yang lalu. Ya, Sagara dan Tristan adalah teman sejak mereka masih SMA, oleh sebab itulah Sagara jauh lebih dekat dengan Tristan dibandingkan dengan Yuda. Saat itu Sagara ingat jika dia bangun pukul 5 pagi dan melihat jika langit sedang mendung. Sagara sudah berniat untuk kembali tidur saja karena dia malas pergi ke sekolah. Lagi pula saat itu Sagara memang selalu bisa melakukan apapun yang dia inginkan karena orang tuanya tidak pernah tahu apa yang Sagara lakukan. Ya, lebih tepatnya tidak pernah peduli. Ketika Sagara baru memejamkan matanya selama beberapa menit, Sagara mendengar suara ponsel miliknya. Saat itu belum ada aplikasi chating seperti sekarang, jadi hal yang bisa dilakukan untuk menghubungi seseorang adalah dengan meneleponnya secara langsung atau mengirimkan SMS. Sebenarnya pagi itu Sagara sangat malas untuk melakukan apapun, bahkan untuk mengambil ponselnya saja dia merasa sangat malas. Untunglah pada akhirnya Sagara bangkit dan mengambil ponselnya.  Saat itu, ketika langit masih mendung seakan sedang menunjukkan kesedihan mendalam yang dirasakan oleh keluarga besar Tristan, Sagara mendapatkan kabar kalau adiknya Tristan ditemukan meninggal di kamarnya sendiri. Hari itu menjadi hari paling menyakitkan yang Tristan rasakan karena memang Sagara sendiri tahu bagaimana Tristan sangat menyayangi adik perempuannya itu. “Aku kehilangan adikku dan aku menemukan Feli. Ya, rasanya seperti mendapatkan kembali tanggung jawab untuk menjaganya. Feli adalah wanita yang sangat mudah untuk disayangi dan dicintai. Bukan hal yang aneh kalau semua orang mencintai wanita itu..” Kata Tristan lagi. Sagara menganggukkan kepalanya dengan pelan. Dia setuju dengan apa yang dikatakan oleh Tristan. Feli memang seorang wanita yang sangat mudah untuk dicintai, wanita itu memiliki semua aspek penting yang dibutuhkan oleh semua orang yang ada di dunia ini. Ketika sedang ada masalah, Feli tidak pernah memperkeruh keadaan dengan tingkahnya. Justru sebaliknya, Feli selalu menebarkan banyak cinta agar semua orang jadi bisa menyelesaikan masalah yang ada dengan kepala dingin tanpa perlu melibatkan emosi. Feli selalu menjadi sosok pertama yang akan menangis ketika melihat orang yang dekat dengan dirinya terluka. Feli memiliki hati yang lembut sehingga semua orang selalu ingin menjaganya. Benar, Feli memang memiliki semua itu. Tidak heran kalau sampai sekarang Yuda masih belum bisa melepaskan Feli seutuhkan. “Kenapa kamu mengajukan pertanyaan konyol seperti itu? Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?” Tanya Tristan. Pria bukanlah orang yang suka membicarakan keadaan orang lain. Sekalipun Sagara tahu apa yang terjadi di antara Feli dan Yuda, Sagara tidak akan memberi tahukan apapun pada Tristan. Sama sekali tidak.. “Tidak, aku hanya tiba-tiba saja ingin menanyakan hal itu karena dibanding dengan Yuda yang adalah mantan pacarnya sendiri, Feli selalu lebih dekat dengan dirimu..” Kata Sagara dengan santai. Itu memang benar. Selama ini Feli memang selalu lebih dekat dengan Tristan. Kedekatan Feli dan Tristan selalu menimbulkan kecurigaan orang lain, sebenarnya Sagara juga tahu kalau dulu Tarisha juga sempat merasa tidak nyaman dengan kedekatan Feli dan Tristan. Tapi sekarang, entah bagaimana Tarisha juga malah sangat dekat dengan Feli. mungkin akhirnya Tarisha menyadari kalau Feli dan Tristan tidak pernah memiliki perasaan apapun, mereka berdua dekat karena seperti seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya dan seorang adik yang selalu membutuhkan kakaknya. Iya, sekarang malah Tarisha juga ikut bersahabat dengan Feli. Benar, sifat Feli yang sangat baik memang selalu menarik perhatian orang lain. Tidak akan ada orang yang bisa merasa kesal dengan Feli karena semua orang tidak memiliki kesempatan untuk mencari kecacatan Feli. “Tidak ada orang yang mau dekat dengan mantan pacar sendiri. Kalau Feli dan Yuda, sebenarnya aku pikir sejak awal mereka berpacaran bukan karena jatuh cinta satu sama lain. Ada banyak temanku yang katanya dulu bersekolah di sekolah Feli, katanya.. sebenarnya sejak dulu Feli memang sudah menyukai Ken, begitu juga sebaliknya. Bisa kamu simpulkan sendiri bagaimana perasaan Feli dapa Yuda saat itu..” Kata Tristan dengan sangat santai. Sagara mengernyitkan dahinya ketika dia mendengar kalimat yang dikatakan oleh Tristan. Iya, Sagara juga tahu kalau seka dulu Feli memang sudah bersahabat dengan Ken. Benar, dua keluarga terkenal itu memang sudah saling kenal sejak lama sehingga anak-anak mereka bersahabat. Tidak lama kemudian Ken dan Feli mengumumkan hubungan mereka. Keluarga Ken dan Feli memang bukan keluarga dimana semuanya berkecimpung di dunia hiburan sehingga bisa jadi terkenal, tidak, keluarga itu terkenal karena prestasi mereka. Iya, Ibunya Feli memang seorang penyanyi solo yang sangat terkenal, tapi sebenarnya yang membuat keluarga mereka sangat tenar adalah pekerjaan keluarga mereka yang rata-rata berkecimpung di dunia hukum. “Aku tidak mengatakan kalau saat itu Feli hanya main-main saja. Tapi sebenarnya mereka masih sangat muda, mungkin juga mereka sama-sama belum menyadari apa yang mereka rasakan saat itu. Sudahlah, hubungan Feli dan Yuda sudah lama berakhir..” Kata Tristan lagi. Sagara menganggukkan kepalanya dengan pelan. Iya, hubungan Yuda dan Feli memang sudah sangat lama berakhir, tapi sayangnya Sagara baru saja melihat dengan matanya sendiri kalau sebenarnya Yuda tidak pernah rela kalau hubungan mereka harus berakhir. “Bagaimana kalau dirimu? Kenapa kamu tidak menyukai Feli? Feli adalah wanita yang tidak sulit untuk dicintai, itu yang kamu katakan, bukan?” Sebenarnya Sagara masih penasaran dengan hal ini. Sagara ingin benar-benar tahu tentang perasaan Tristan pada Feli. Sebelum menyayangi Feli sebagai adiknya sendiri, apakah Tristan tidak pernah menyukai Feli sebagai seorang wanita? “Kenapa kamu terus menanyakan ini? Sagara, aku sudah memiliki kekasih saat ini.. sangat tidak penting jika aku harus membicarakan tentang apa yang aku rasakan di masa lalu..” Kata Tristan sambil tertawa dengan pelan. Sagara semakin penasaran ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Sagara. Pria itu mengatakan sebuah kalimat yang membuat orang lain jadi merasa curiga. “Aku hanya ingin bertanya saja. Sebelum menganggapnya sebagai adikmu, apakah kamu pernah menyukainya sebagai seorang wanita yang sebenarnya? Melihat Feli sebagai seorang wanita yang sangat sempurna?” Tanya Sagara sekali lagi. Tristan tertawa pelan lalu dia menggelengkan kepalnya dengan sangat yakin seakan pria itu tidak meragukan apa yang akan dia katakan selanjutnya. “Tidak, sejak pertama aku melihatnya, aku seperti kembali bertemu dengan adikku. Feli membuat aku merasakan kembali bagaimana rasanya ketika aku harus menjaga adikku untuk yang kedua kalinya. Sagara, kamu tahu sendiri bagaimana hidupku ketika adikku ditemukan tidak bernyawa dengan keadaan yang sangat tidak lazim..” Sagara ingat, Sagara ingat dengan semua kejadian di masa lalu itu. Iya, saat itu tanpa memikirkan apapun lagi, Sagara memang langsung datang ke rumah Tristan. Sebagai seorang teman, Sagara sangat mengerti kalau saat itu Tristan sedang hancur. Ya, memang begitulah kenyataannya. Ada satu tidak menyenangkan yang harus diketahui oleh Tristan. Sayangnya Tristan terlambat menyadari kalau selama ini dua sudah gagal dalam menjaga adiknya. Iya, itulah yang dikatakan oleh Tristan selama hari itu berlangsung. Yang Sagara ketahui, adiknya Tristan meninggal ketika dia berusia 17 tahun. Dia meninggal karena meminum obat aborsi untuk menggugurkan kandungannya yang sudah berusia 4 bulan. Saat itu Sagara memang tidak bisa mengatakan ataupun melakukan apapun, yang bisa Sagara lalukan adalah terus berdiri di samping Tristan meskipun saat Tristan marah dan menghajarnya dengan kekuatan penuh untuk bisa melampiaskan kesedihannya. “Sejak aku melihat Feli, aku merasa kalau aku tidak boleh gagal dalam menjaganya, Sagara. Dia berusia sama seperti adikku, banyak hal yang sama di antara mereka berdua. Jadi, mana mungkin aku tidak menyayangi Feli sebagai adikku sendiri? Lagi pula, kalaupun saat itu aku juga jatuh cinta pada Feli, sepertinya pada akhirnya aku akan berakhir dengan sangat mengenaskan seperti dirimu. Feli tidak akan pernah melirik siapapun yang menyukainya karena dia sudah memiliki Ken!” Kata Tristan sambil tertawa. Sagara ikut tertawa dengan pelan. Benar, tidak peduli siapapun yang menyukai Feli, yang menang akan tetap Ken.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD