Violet melangkahkan kakinya menuju kamar dan ia mendudukan badannya pada kasur, seharian ini ia sudah belajar lebih banyak tentang kegiatan rumah tangga sembari itung-itung pembekalan sebelum menikah.
"Uhh! Capeknya hari ini, mana dari tadi harus menulikan telinga mendengar cerita temen-temen lagi," dumel Violet mengusap dahinya yang berkeringat.
Violet beranjak dan melangkahkan kakinya untuk menuju ke meja nakas, ia ingin mengambil gawainya yang terletak di atas sana.
Setelah mengambil gawainya Violet mulai berseluncur ke media sosial dan mendapati pesan singkat dari kekasihnya itu.
[Kita ketemuan malam ini di kafe biasa kita nongkrong yah, dan maaf aku gak bisa jemput kamu,] pesan dari Rezky yang ada terkirim pada nomer milik Violet.
Violet menerimanya dengan senang hati, baginya mendapatkan pesan singkat seperti itu sudah teramat bahagia, karena sudah lama mereka tidak bisa untuk bertemu dan bercengkrama seperti ini.
Violet segera mengetikkan sesuatu pada layar gawainya dengan senyum yang terukir di wajahnya, [Oke gak papa sayang! Aku siap-siap dulu yah.]
Tidak berselang lama balasan diterima oleh Violet, dan dengan semangat ia membacanya.
[Iya, jangan sampai gak dateng yah ada hal penting yang ingin aku kasih tau ke kamu, Oke!]
[Oke!]
Setelah mengirim balasan pesan pada kekasihnya, Violet segera menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap karena malam ini ia akan menemui kekasihnyaa dan sebisa mungkin tampil semenarik mungkin.
Violet cepat-cepat untuk bersiap-siap agar Rezky tidak menunggunya terlalu lama nantinya, dan tidak membutuhkan waktu lama ia akhirnya selesai dengan gaunnya yang memukau.
Violet turun dan meminta izin pada Lisma, ia menyampaikan maksud dan tujuannya pergi keluar karena ingin bertemu dengan sang kekasih secepatnya yang saat ini kemungkinan tengah menunggunya.
"Ibu, Vivi mau izin keluar sebentar, boleh 'kan?" tanya Violet pada Lisma yang saat ini tengah duduk di ruang keluarga.
Lisma meniliti anaknya yang mendadak sangat raoi dan bau parfum yang sangat menyengat pada indra penciuman, matanya memicing heran dengan baju yang saat ini Violet kenakan.
"Kamu mau pergi kemana sekarang? Rapi gitu," selidik Lisma dengan tatapan intens pada Violet.
Violet menampilkan senyumnya yang sangat cerah, "Aku mau ketemu sama Rezky Bu, liat deh penampilan Vivi udah perfect belum kira-kira?" tanya Violet sembari memutarkan tubuhnya.
Lisma mengangguk, "Iya udah perfect, cantik juga. Kamu mau pergi keluar sama Rezky, terus orangnya mana? Kenapa gak izin sama langsung sama Ibu coba dianya?"
"Hmm ... Kita ketemuan langsung Bu, kayaknya Rezky gak sempet untuk jemput Vivi saking sibuknya kali dia," elak Violet yang menutupi kelakuan Rezky, dan ia sendiri tidak sempat menanyakan hal itu.
Lisma mengangguk dan memberikan izinnya, "Oke Ibu percaya sama kamu, jaga diri baik-baik dan kabari Ibu kalau ada apa-apa!"
Violet mengacungkan tangannya, "Oke Bu, makasih udah ngasih izin ke Vivi!"
Lisma tersenyum, ia sebenarnya berniat tidak membiarkan anaknya pergi, tapi melihat bagaimana Violet sangat antusias karena hendak bertemu dengan Rezky, ia sendiri jadi tidak tega untuk melarangnya.
"Hati-hati! Kabarin Ibu kalau udah sampe di kafe," pesan Lisma pada anaknya.
"Oke Bu," ucap Violet dan segera berlalu menuju keluar rumah.
Violet mengendarai motor maticnya untuk menuju kafe tempat mereka biasa untuk menghabiskan waktu selama ini, ia melajukannya dengan cepat agar segera sampai di tempat tersebut.
Tidak membutuhkan waktu yang lama ia sudah mulai memasuki area parkir kafe tersebut, Violet melangkahkan kakinya menuju ke dalam.
Kafe dengan nuansa yang sangat romantis, lampu kerlap-kerlip terpasang di sepanjang ruangan dengan suasana sejuk yang di dapatkan dari banyaknya tanaman hias dengan berbagai macam bentuk serta warna membuat siapa pun yang berkunjung dimanjakan oleh keindahan yang disuguhkan.
Violet menuju pada meja yang telah direservasi oleh Rezky, tempatnya langsung tertuju pada pintu keluar. Violet duduk di salah satu kursi dan ia celingukan untuk mencari kekasihnya yang ternyata belum datang.
Violet terkekeh, "Aku kecepatan deh kayaknya, Rezky aja sampe belum keliatan sama sekali kek gini."
Violet tidak ingin ambil pusing karenaa Rezky yang belum juga datang, sembari menunggunya ia meminum jus alpukat yang telah dipesannya.
Setengah jam berlalu Violet menunggu dan bahkan jusnya kini sudah tandas, batang hidung Rezky belum juga nampak membuat gelisah Violet.
Mata Violet bergerilya untuk mencari keberadaan Rezky, sesekali ia menatap pintu masuk dan memperhatikan siapa saja yang datang.
"Kok Rezky belum datang juga sih, kemana dia? Semoga gak ada masalah di jalan ya Allah!"
"Mana Whastaap-nya gak aktif sama sekali pula," ucap Violet kini terserang oleh kepanikannya sendiri.
Violet lantas menekan tombol telepon, tidak ada tanda-tanda untuk diangkat semakin membuatnya berpikir buruk tentang Rezky.
Selama panik Violet bolak-balik melihat gawai dan pintu masuk, dan seketika dadanya mencelos kaget saat matanya mendapati Rezky yang tengah bergandengan mesra dengan seorang wanita cantik nan seksi di hadapannya.
Mata Violet terbelalak kaget, "Siapa dia Tuhan? Kenapa mereka sangat mesra sekali ... Ah! Vivi ayolah jangan berpikiran buruk dulu, mungkin rekan kerja atau sahabat gitu!"
Violet menampik pikirannya yang terbang terlalu jauh melihat kekasihnya tengah menggandeng tangan wanita lain di hadapan matanya.
Violet menampilkan senyumnya meski hati terasa perih saat Rezky sudah ada di hadapannya dan belum melepaskan genggaman di tangan wanita tersebut.
"Ekhem! Asyik banget yah," sindir Violet yang akhirnya tidak bisa menahan diri untuk menegur.
"Maaf yah lama kita ke sininya, tadi macet banget di jalan," kilah Rezky dengan menatap wanita yang duduk di sampingnya.
Violet menampilkan senyumnya, "Gak apa-apa kok! Santai aja."
Rezky melemparkan senyumnya ke arah Violet yang tampil berbeda saat ini, dengan gaun berwarna peach dan jilbab yang senada membuat aurahnya terlihat sangat cerah di malam ini.
"Kenalin namaku Nahwa," ucap wanita itu mengulurkan tangannya di depan Violet yang masih shock dengan pemandangan di depannya.
"Oh, hay Nahwa! Namaku Violet, tapi panggil aja Vivi," kata Vivi ikut mengulurkan tangannya dan menerbitkan senyum untuk Nahwa.
Nahwa mengangguk dan ikut tersenyum, ia memegang tangan Rezky dengan mesra tanpa memperdulikan sama sekali tatapan aneh yang diberikan oleh Violet sedari tadi.
"Sebenarnya Nahwa ini siapa? Kenapa bertingkah selayaknya kekasih Rezky?" tanya Violet dalam hatinya, ia memicing curiga sekaligus menampik jika itu hanya prasangka buruk saja.
"Kalian ini apa-apaan? Kenapa mengumbar kemesraan di muka publik seperti ini?" tanya Violet dengan wajah berusaha menampilkan setenang mungkin.
Rezky terlihat salah tingkah, "Maaf!"
Sedangkan Nahwa malah berucap sesuatu yang membuat Violet terkejut, "Memangnya salah menampilkan kemesraan dengan calon suami saya sendiri?"
"Ma--maksudnya ... Calon suami?" tanya Violet merasa terkejut.