41. Racun Panah Biru

1126 Words

Di antara keputusasaan antara berjuang untuk hidup atau menyerah mati, serbuan anak panah biru itu mendadak berhenti. Aezar mengerjab dan menjadi waspada. Benaknya bertanya-tanya, apakah pasukan pemanah itu sengaja berhenti sejenak untuk memancing Aezar keluar dari persembunyian? Atau mereka memang benar-benar pergi? Aezar menjaga embusan napasnya agar tidak terlalu kencang dan berat. Perlahan, ia merangkak di antara semak belukar dan lumpur. Aezar bahkan tidak berpikir apakah bajunya akan kotor, atau pacet-pacet sialan itu menempel di seluruh tubuhnya. Aezar sudah bertekad untuk tidak mati dulu sebelum bertemu dengan Raras. Tubuh Aezar rasanya seperti kebas dan mati rasa, tetapi, ia tetap bergerak dengan posisi itu hingga satu jam lamanya, hingga Aezar tiba di penghujung hutan lebat itu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD