PROLOG
Pemilik Semesta mengizinkan seorang iblis wanita menjelma menyerupai titisan Dewi Rembulan, mampukah mereka mengenali Sang Iblis?
***
Tinggal di Desa bukanlah sebuah kesalahan. Justru bagus. Desa itu indah dan asri, tidak penuh polusi seperti layaknya ibu kota yang sumpek. Mawar senang bisa hidup bersama mama dan bapaknya yang meskipun cukup galak itu. Yang penting ia bisa hidup dengan damai. Ia baru saja lulus SMA, kini siap memasuki dunia kerja. Tidak ada dana untuk kuliah. Kerja di minimarket saja sudah cukup baginya.
Mawar sedang mencuci baju di kali. Ini hari minggu cerah. Ia harus melakukan rutinitasnya. Semilir angin begitu sejuk, entah mengapa ia merasa seolah ada yang terbang dengan cepat di atas kepalanya. Ia tidak tahu apa itu. Ia hanya fokus pada pakaian kotor yang baru saja ia bilas.
Pemilik Semesta mengizinkan seorang iblis wanita menjelma menyerupai titisan Dewi Rembulan, mampukah mereka mengenali Sang Iblis?
***
Tinggal di Desa bukanlah sebuah kesalahan. Justru bagus. Desa itu indah dan asri, tidak penuh polusi seperti layaknya ibu kota yang sumpek. Mawar senang bisa hidup bersama mama dan bapaknya yang meskipun cukup galak itu. Yang penting ia bisa hidup dengan damai. Ia baru saja lulus SMA, kini siap memasuki dunia kerja. Tidak ada dana untuk kuliah. Kerja di minimarket saja sudah cukup baginya.
Mawar sedang mencuci baju di kali. Ini hari minggu cerah. Ia harus melakukan rutinitasnya. Semilir angin begitu sejuk, entah mengapa ia merasa seolah ada yang terbang dengan cepat di atas kepalanya. Ia tidak tahu apa itu. Ia hanya fokus pada pakaian kotor yang baru saja ia bilas.