bc

First Kiss (Indonesian Version)

book_age16+
1.6K
FOLLOW
15.4K
READ
billionaire
possessive
love after marriage
second chance
arranged marriage
CEO
comedy
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Disya dan Orlando. Mereka kenal satu sama lain saat mereka masih kecil. Namun bagi Orlando, mereka tidak kenal sama sekali.

Bagi Orlando, Disya adalah malapetaka hidupnya. Tapi, bagi Disya, Orlando adalah bunga cinta di hidupnya.

Disya: Gadis periang yang selalu mengejar Orlando sejak umur tiga tahun hingga sekarang.

Orlando: Pria dingin, cuek, yang hidupnya selalu di pertemukan oleh Disya, gadis membawa petaka dari umurnya tujuh tahun hingga sekarang.

chap-preview
Free preview
Part 1 - Future Husband?
Perkenalan: Nama: Disya Ariana Wijaya Umur : 20 tahun. Anak dari: Ardigo Firlan Wijaya dan Namira Ariana Faryana. Hobi : Mengusik tetangga sebelahnya yang sering ia panggil dengan sebutan Bang Olan. Status: Tidak single, tidak jomblo, tidak punya pacar, tidak punya gebetan, tapi punya suami masa depan. Bang Olanlah orangnya. Cita-cita: Menjadi istri Bang Olan dan memiliki banyak anak bersama Bang Olan. Alamat: Alamatnya tunggu Bang Olan sudah beli rumah untuk masa depan kami. Hal yang di sukai: Saat pertama kali Bang Olan menciumnya di pipi. Tapi rasanya bikin kaki melemas seperti jeli. Hal yang tidak di sukai: Eum, apa ya? Ah, saat Bang Olan mengajak gebetannya kencan. Itu membuatnya ingin menjauhkan Bang Olan bersama gebetannya, karena Bang Olan hanya boleh kencannya sama Disya seorang, ya, walaupun Bang Olan tidak pernah sedikitpun mengajak kencan. Boro-boro ngajak kencan, pas waktu kecil main papa-mama aja dia gak mau. - Nama: Orlando Edwardo Patterson. Umur: 24 tahun. Anak dari: Delvin Arfa Patterson dan Ferlyn Edwardo. Hobi: Main golf. Status: Memiliki gebetan. ♡♡♡   Disya terbangun dari tidurnya, diliriknya jam beker yang menunjukan pukul delapan pagi. Gadis itu merenggangkan otot-ototnya yang kaku, lalu melakukan ritual sit-up setiap pagi agar perutnya tidak terlihat buncit. Setelah pemanasannya selesai, gadis itu mendorong ke samping pintu kamarnya yang membatasi antara kamarnya dan balkon. Sambil menguap lebar, matanya tak sengaja menatap seorang pria tampan sedang menatapnya dengan tatapan mencemooh. Dari tatapan milik pria itu, jelas sekali bahwa pria itu sungguh tidak suka dengan kehadirannya. Namun, tetap saja Disya tetap memasang senyum innocent-nya kepada pria tampan yang berada tepat di samping balkon rumahnya. Eh, ada suami masa depan nongol. Tahu aja kalau sehabis bangun tidur enaknya natapin yang segar-segar, agar mata langsung melek. Ucapnya dalam hati sambil senyum-senyum seperti orang gila. "Pagi, Bang Olan. Tumben pagi-pagi sudah nangkring di balkon? Mau ucapin selamat pagi, ya, sama Disya?" Tanyanya kelewat percaya diri sambil memasang senyumnya yang lebar. Disya tidak sadar, di sudut bibirnya ada iler yang telah mengering dan Orlando sudah melihatnya. Orlando mendengus kasar, "Mimpi aja, lo. Tuh, lihat, iler lo udah mengering di sudut bibir lo." Ujarnya sambil menunjuk sudut bibir kanan Disya dari jarak seratus meter. Bahkan Orlando tidak habis pikir bagaimana bisa dirinya bertetanggaan dengan seorang makhluk astral seperti Disya. Tetangga yang arukkan dan sama sekali tidak pernah mementingkan kecantikkan. Sungguh, walaupun Disya menyukainya, tetap saja Disya bukan gadis idamannya dan dirinya bersumpah tidak akan pernah menyukai gadis itu. Refleks, Disya memegang sudut bibirnya yang ternyata ada sesuatu yang kering hinggap di sudut bibirnya. "Astaga...." Pekiknya. Disya langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan ilernya yang telah kering. Sedangkan Orlando hanya tertawa melihat tingkah aneh Disya. "Rasain, sudah besar masih saja, ileran. Dasar bocah." Gumam Orlando yang masih bisa didengarkan oleh Disya. Namun, Disya sama sekali tidak memusingkan ucapan Orlando barusan. Udah kebal, kok. Gumamnya di dalam hati. Lantas, Disya langsung menuju kamar mandi yang letaknya berada di dalam kamar milik gadis itu. Setelah Disya membersihkan wajahnya dan membersihkan giginya, Disya langsung berlari kecil ke balkon kembali hanya untuk melihat apakah Orlando masih ada di balkon atau tidak. Ternyata, pria itu sudah tidak berada di balkon. Membuat Disya mendesah pelan. ♡♡♡ Disya turun dari kamarnya menuju dapur. Dilihatnya sang bunda sedang berkutat dengan bahan kue. "Pagi, Bun." Sapanya seraya mencium kedua pipi bundanya. Namira -sang bunda- hanya terkekeh geli saat pipinya di cium oleh anak gadisnya. "Pagi, anak bunda." Disya memerhatikan bundanya yang sedang memasukkan terigu ke dalam adonan. "Bikin kue apa, Bun?" Tanya gadis itu sambil menopang dagunya di atas meja dapur. "Bikin kue bolu, kesukaannya ayah." Ujar Namira, sambil senyum-senyum sendiri. Disya mendengus, kalau nyebutin ayah, bundanya pasti senyum-senyum gak jelas kayak abg lagi jatuh cinta. Ting! Suara oven menandakan bahwa kue telah matang. Namira membuka penutup oven dan meletakkan hasilnya di atas meja dapur. Disya mencium aroma khas kue buatan bundanya sambil memejamkan mata. "Baunya enak, Bun." Celutuk Disya. Namira mengangguk, "Iya, tapi kamu mau, kan, kasih bolu ini ke tante Ferlyn? Bunda sudah janji sama dia mau kasih bolu." Mendengar nama 'tante Ferlyn', Disya langsung menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Mau banget, bun. Apalagi nanti ketemu bang Olan." Ke rumah calon mertua, lalu bertemu suami masa depan. Siapa yang nolak coba?! Namira terkekeh mendengar celutuk Disya. Anak gadisnya itu terlalu tergila-gila dengan Bang Olannya, sehingga membuat anaknya seperti orang gila. Bahkan, bundanya sendiri mengakui anak gadisnya gila. Namira menyusun bolu yang telah matang itu ke dalam toples, lalu memberikan toples tersebut pada Disya. Disya menerimanya dengan senang hati. Tanpa pamitan pada bundanya, gadis itu langsung ngacir menuju rumah Orlando. Saat sudah berada di depan rumah Orlando, gadis itu memencet bel. Pintu terbuka, tampaklah wajah Orlando sedang menatapnya dengan aneh. "Mau apa, lo, ke sini?" Tanyanya dengan ketus. Disya tersenyum cerah, lalu, gadis itu memberikan toples berisi kue dari bundanya. "Nih, bunda nyuruh aku kasih ke mama mertua." Orlando mendengus, lalu menyuruh Disya masuk ke dalam rumahnya walau terbesit di dalam dirinya untuk tidak menerima tamu makhluk astral tersebut. "Mamer...." teriak Disya melengking, membuat Orlando menutup kedua telinganya karena teriakan cetar Disya yang memekakkan. Mamer adalah sebutan dari Disya untuk Ferlyn. Mamer sendiri memiliki kepanjangan yaitu, Mama Mertua. Namun, Ferlyn tidak pernah menolak ataupun keberatan dengan sebutan itu. Malah, Ferlyn setuju sekali jika Disya benar-benar akan menjadi menantunya. "Lo! Astaga. Bisa tidak, sih, jaga perilaku?" Tanya Orlando sebal. Disya cengar-cengir gak jelas. "Hehe, maaf," ucapnya. "Eh, ada Disya." Celutuk Ferlyn --Ibunya Orlando-- saat mendengar namanya dipanggil. Ferlyn datang menyambut kehadiran Disya. Disya langsung memberikan senyuman mautnya di depan calon mama mertuanya. "Iya, Ma, Disya mau kasih kue untuk Mama." Ujarnya sembari memberikan toples berisi kue tersebut pada Ferlyn. Jangan heran mengapa Disya memanggil Ferlyn dengan sebutan Mama, karena, dari kecil, Ferlyn menyuruh Disya --yang lebih tepatnya memaksa-- untuk memangil Ferlyn dengan sebutan mama. Orlando mendengus, lalu ia pergi ke kamarnya agar Disya tidak merusuh. Setelah memberikan kuenya kepada sang calon mama mertua, gadis itu pamitan pulang. Awalnya, Ferlyn menyuruh Disya untuk tetap di sini sekalian main bersama Orlando. Namun, Disya memilih untuk pulang karena ada suatu rencana yang ia buat untuk mengganggu Orlando. Setelah sampai ke rumahnya, gadis itu langsung masuk ke kamar. Lalu, ia menyalakan lagu Meghan Trainor - Dear Future Husband dan membesarkan volumenya dengan kencang. Tak lupa, ia membuka pintu balkonnya, kode buat Orlando agar pria itu mendengarkan lagu tersebut. Karena, di sini yang future husbandnya Disya adalah Orlando. Agar Orlando tahu, bahwa Orlando adalah suami masa depannya seorang Disya Ariana Wijaya. Take me on a date... I deserve a babe... And don't forget the flowers every anniversarry... 'Cause if you treat me right, I'll be the perfect wife... Buy groceries buy-buying what you need.... Disya keluar dari kamarnya menuju balkon. Namun, suami masa depannya tidak berada di balkon dan tidak menampakkan bahwa pria itu merasa terganggu dengan suara musiknya yang kencang. Karena sebal, ia kembali ke kamarnya dan semakin mengeraskan suara speakernya agar Bang Olannya merasa terganggu. You got the 9 to 5... But baby so do I... So don't be thingking I'll be home and making apple pies... I never learned to cook, but I can buy the book... Sing a long with me, sing-sing a long with me... Masih belum ada tanda-tanda Orlando keluar dari kamarnya sambil membawa stik golfnya. Entahlah, baginya, melihat Orlando kesal adalah hiburannya setiap ia mengganggu Orlando. You gotta now how to treat me like a lady... Even when I'm acting crazy, tell me everythings alright... Dear future husband here's a few thing... You'll need to know if you wanna be my one and only, all my life... Dan akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Orlando keluar dari kamarnya dan menatap Disya dari arah balkonnya dengan tatapan marah, tangannya membawa stik golf dan stik golf tersebut mengarah ke arahnya. Bahkan Orlando menatap tajam ke arah Disya, namun tetap saja Disya tidak pernah terusik dengan tatapan tajam milik Orlando. "Lo!" Teriak Orlando sambil menahan kekesalannya yang memuncak. Entah kenapa, hidupnya tidak pernah nyaman karena setiap hari ada aja Disya selalu mengganggu kehidupan. Dear future husband if you wanna get that special lovin' tell me, I'm beautiful each and every night... Tanpa memperdulikan tatapan Orlando yang menyeramkan, Disya malah mengikuti Meghan menyanyi. "Hai, Bang Olan, masa depannya Disya!" Serunya seraya mengedipkan sebelah matanya. Bukannya membalas sapaan Disya, karena dia memang tidak niat menyapa makhluk astral itu, Orlando langsung masuk ke dalam kamarnya lalu menutup pintu balkon dengan kasar. Padahal, ia sedang mengerjakan proyek pekerjaannya, malah, makhluk astral itu menghancurkan kesibukannya dengan cara menyetel lagu Meghan si artis seksi itu. Bukannya Disya yang sekali di cuekin, pantang menyerah. Malah, dia terus nyanyi lagu Meghan sambil teriak-teriak menghadap ke arah balkon Orlando. "Dear Bang Olan sayang, here's a few thing, you'll need to know if you wanna be my one and only, all my life." Nyanyinya seraya berteriak kencang. Di dalam sana, sebisa mungkin Orlando menahan rasa kesalnya sambil menutup kedua telinganya. Suara teriakkan Disya membuatnya langsung pusing kepala. Disya terus menyanyi, tanpa ia sadari, seorang bapak-bapak dengan kumisnya yang tebal menatap ia dengan kesal. "Hei!" Seru Bapak itu yang rumahnya tepat di sebelah kanan Disya. Sedangkan di sebelah kiri rumah Disya adalah rumah masa depannya. Disya menoleh ke arah belakang. Pak Sukirmi, om-om atau bapak-bapak itu menatapnya dengan tajam seraya mengelus sudut kumisnya yang tebal. Ketahuan membuat onar, Disya langsung nyengir minta maaf. "Sekali lagi kamu pasang lagu dengan volume keras, kamu yang akan menjadi future wife, ku!" Ancamnya. Karena dia takut sama om-om itu, Disya langsung ngacir masuk ke dalam kamarnya dan mematikan lagu Meghan Trainor tersebut. Baru kali ini, rencana mengganggu Bang Olannya failed. Malah ia yang diganggu sama om-om tersebut dan mengancamnya bakal menjadi istri masa depannya bila ia buat rusuh lagi. Membayangkan dirinya nikah sama om-om itu, membuat tubuhnya bergidik ngeri. Nikah sama om-om kayak dia? Hidupku pasti sial. Tapi, kalau menikah sama Bang Olan, berkah yang ada. Berkah cinta, berkah nikah, berkah punya anak dan berkah bisa hidup menua bersamanya. Bangun Disya, bangun! Pagi-pagi sudah menghayal, saja. Cita-cita: Membahagiakan orang tua. Alamat: Masih tinggal di rumah orang tua. Hal yang di sukai: Disya pergi sejauh-jauhnya dari kehidupannya Hal yang tidak di sukai: Saat Disya mengganggu acara kencannya bersama gebetan. Dan itu membuat ia frustasi, karena selama ini dia belum pernah pacaran. Jangankan pacaran, kencan aja selalu gagal karena makhluk astral itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Long Road

read
118.3K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Me and My Broken Heart

read
34.6K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.5K
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.1K
bc

You're Still the One

read
117.5K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook