24 (Revisi)

1080 Words

Matahari mulai turun dari tempat persinggahan siangnya. Menurunkan cahayanya secara perlahan. Berganti peran dengan sang rembulan yang akan datang. Langit berubah gelap dengan cepat. Bukan karena mentari yang sudah terganti, melainkan karena awan hitam mulai menggumpal. Dan tetes demi tetes air hujan turun membasahi. Mengeluarkan aroma sedap dikala jatuhnya membasahi tanah gersang. Sebuah tangan kecil menengadah. Merasakan air hujan yang perlahan ikut membasahi tangannya. Tak lupa jemarinya yang tak terbalut apapun semakin basah. Wajahnya perlahan murung. Mendesah berat dan kesal, gadis itu akhirnya mengurungkan niat untuk pulang. Berjalan kembali menuju ruangannya, gadis itu berjalan menunduk. Duk. "Awsh!" "Astagfirullah!" Pekiknya kecil. Kepalanya langsung mendongkak kaget. Kenin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD