22 (Revisi)

1049 Words

Pukul satu siang, Miera langsung berangkat menuju kediaman Nenek si kembar bersama Mbok Surti. Gadis itu menahan degup jantungnya yang entah kenapa tidak bisa berdetak normal.  Matanya sesekali melihat ke arah Mbok Surti yang tersenyum seraya menggendong Kinan. Wanita paruh baya itu tersenyum hangat. "Mbok, Neneknya si kembar gimana?" Tanya Meira lirih. "Gimana apanya, Non?" "Ehmm.. itu ... gimana gitu," jawab Meira gugup. Mbok Surti terkekeh dan mengambil mainan Kinan yang sempat jatuh ke bawah. "Baik. Nyonya Sinra baik banget. Ramah. Cuman emang gitu, Nduk. Agak tegas. Mungkin sudah kebiasaan di kantor kali, ya?  Mbok ndak paham." "Meira pulang aja ya, Mbok. Jangan bilang-bilang samaㅡ" "Eh, gak bisa, Non. Ntar Mbok yang kena. Ndak papa, Nyonya baik kok. Pasti suka juga sama N

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD