15 (Revisi)

1037 Words

Sendok berwarna biru muda melayang-layang di udara. Dengan bantuan tangan lelaki yang kini menggerakannya bak kapal terbang. Suara khas kapal terbang yang bunyinya hanya 'wuss' saja mampu membuat kedua anaknya tertawa. Dan sendok itu meluncur tepat ketika mulut anak lelakinya terbuka lebar. "Wah! Buburnya tenggelem!" Kenan menepuk tangannya lucu. Sedangkan Kinan berpegangan pada meja khusus seraya menghentak-hentak bokongnya ke kursi. Merasa bahagia dengan apa yang ayahnya lakukan. "Sekarang bagian, Adek!" David mengganti mangkuk di tangannya menjadi warna pink. Ia buru-buru melakukan hal yang sama. Dan ketika ia akan memasukkan sendok itu ke dalam mulut Kenan lagi, tangis Kinan tiba-tiba pecah. Gadis kecil itu memukul meja makan bayinya karena kesal. David tersenyum melihatnya. "Eh,

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD