26 (Revisi)

1059 Words

"Nurut aja kenapa sih?" Ujar David tegas. Zira memandang datar David dengan lubang hidung yang mengembang. Bukannya jijik, David malah tertawa melihatnya. "Gak usah kaya gitu mukanya. Mirip boneka mampang!" "Sembarangan si Bapak!" David langsung membulatkan mata mendengar suara Zira yang berintonasi tinggi. Ia isyaratkan agar tidak berisik. Menunjuk pada si kembar yang masih tertidur pulas dengan dot di bibir masing-masing. Reflek Zira menutup mulutnya dengan tangan dan mengacungkan dua jari. Tanda ia meminta maaf. "Yaudah, ayo! Mbok, saya antar Zira dulu, ya?" "Iya, Den. Monggo." Meira menggigit bibirnya takut, ia menatap sebentar ke arah David sebelum akhirnya menghela napas kecil. David segera membuka kunci pintunya dan membuka perlahan. Diikuti Zira. Keduanya keluar perlahan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD