Bab 23

1103 Words

Di dalam mobil, suasana di antara Kendra dan Alea terasa dingin. Tidak ada percakapan berarti yang terjadi. Alea sibuk menatap ponselnya, mengalihkan perhatian dari Kendra yang diam dan fokus menyetir. Begitu tiba di depan rumah besar kakaknya, Kendra melirik Alea sekilas. “Sana turun,” perintah Kendra dengan nada menyebalkan. Alea menoleh ke arah sekeliling dan menyadari bahwa ia sudah sampai di rumah bos sekaligus kakak iparnya. Tanpa mengatakan sepatah kata atau berterima kasih, ia melengos turun dari mobil, menutup pintu tanpa pamit. Kendra menghela napas dalam-dalam, merasa frustasi. "Perempuan ini menguras emosi. Baru sehari jadi suaminya, aku sudah darah tinggi. Gimana kalau seumur hidup?" gumamnya dalam hati, geram. Begitu Alea menutup pintu, Kendra langsung tancap gas, melajuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD