"Sekarang ... berikan perkamen itu padaku," titah Adam. "Aku tahu apa yang Cedric rencanakan. Dan kalau aku tidak salah menebak, perkamen itu kemungkinan berisi perintah untuk mendesakmu menikah dengannya. Atau juga ... tanggal pernikahan kalian sudah tertera di sana." Ia lalu menunjuk ke arah perkamen yang berada di tangan Elena. Elena menurunkan pandangannya, menatap ke arah perkamen dari Cedric yang terus ia genggam sejak tadi. Kini perkamen itu terlihat sedikit remuk di dalam genggaman tangannya. "Aku bisa membantumu, untuk menggagalkan perjodohanmu dengannya," imbuh Adam lagi, sembari menatap Elena yang mematung dengan hati miris. Setiap kali melihat wanita itu selalu memikirkan Cedric, ia merasa kesal luar biasa. Tidak di kehidupannya yang dulu, ataupun sekarang. Dulu ia sangat

