Bab 7

1043 Words

Sesampainya di rumah aku langsung membuka pintu mobil dan berjalan meninggalkan Wilman seorang diri. Dia terus memanggilku tapi aku tak sedikitpun menoleh kepadanya. Aku benar-benar kesal atas apa yang telah dia lakukan. Aku langsung masuk kamar dan mengunci kamarku dan langsung merebahkan badanku di tempat tidur. Aku tahu mama pasti akan mengetuk pintu kamarku dan memintaku untuk menemani Wilman ngobrol karena papa dan adikku sedang tak ada di rumah. Terdengar suara ketukan di pintu. Ternyata benar perkiraanku. Mama akan mengetuk pintu kamarku. Aku segera beranjak dari tempat tidur dan membukakan pintu untuk mama. "Temani Wilman ngobrol, Di," pinta mama, persis seperti perkiraanku. "Diona capek, Ma," kataku sambil hendak masuk kembali ke kamar tapi mama memegang tanganku. "Kalian berte

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD