Part 2. Kissing

882 Words
"Well, seems like our friends just ran away out there, My name is Austin." Seorang pria tampan nan rupawan sedang mengulurkan tangannya kepada Allen yang saat ini terpesona dengan matanya. Allen tidak berkedip sedikitpun untuk moment ini, dimana 'face and face' berhadapan dan tawanya, tawa di mata pria itu sangat memiliki kesan bagi Allen untuk menggali lebih ke dalam mata biru indah di hadapannya. Allen seperti terhipnotis dengan tatapan pria itu, dan butuh waktu beberapa detik sebelum pria itu menggerakan bibirnya lagi, lebih tepatnya, berbicara dengan Allen lagi. "Hallo sweet girl, Im Austin, and please...." Sebelum Austin lebih merasa aneh dengan reaksi wanita yang di depannya, akhirnya Allen sadar dan mulai tertawa girang. "Maaf, saya..uhh.. aku.. I mean. Im Sorry.. I am Allen, Allen Roark.. Hmmm, apa kita akan duduk di sini, atau mengejar teman kita di luar yang entah bagaimana mereka belum kembali sampai saat ini?" Tanya Allen kepada Austin "Yup,,kalau duduk di sini maksudmu, hmmm consider right now i was stand up and you sit, okay.. i get your point!' ujar Austin dengan wajah tampannya "Sorry...again. Silahkan duduk...errr Austin. Kalau kau mau kita berdua duduk di sini sambil menunggu mereka kurasa itu bukan ide yang bagus, karena teman saya, pasti sudah pulang dan tidak akan kembali. Dan kurasa aku juga harus pergi dari sini, untuk temanmu, Kyle..Say to him im really sorry... Bye.." Kata Allen sambil berjalan menuju pintu keluar Allen langsung pergi ke mobilnya dan langsung pulang ke rumahnya. *** Greta bangun dari tidurnya dan menyadari saat ini ada sesuatu yang berubah dari dirinya, semalam kejadian begitu cepat dan Greta sampai mengingat setiap detail yang terjadi.Greta tersenyum dan langsung bersiap untuk ke kantor. Greta mengambil syal terbaiknya dari dalam lemari, kemudian memakainya, dan Greta bercermin. Melihat dirinya yang bahagia kalau boleh di bilang, karena senyuman itu tidak hilang dari wajahnya. Greta menata rambutnya serapi mungkin, memakai anting yang tidak pernah di pakainya dan dengan hati yang berbahagia, Greta memulai aktivitas paginya. Dari Apartemen Greta akan jalan kaki sampai halte bus merasakan udara pagi, 10 menit berlalu dan bus muncul. Dari sana Greta akan turun di stasiun kereta api dan naik kereta selama setengah jam lebih, kemudian dari sana Greta akan jalan kaki menuju kantor sambil membawa 2 kopi panas, untuk dirinya dan untuk temannya Allen. Well, Greta hanya berpikir dengan pikiran dangkalnya bahwa dia akan berbahagia saat ini. Dan itu lebih dari cukup. Sampai di kantor, Greta akan meletakkan kopi milik Allen yang saat itu belum sampai dan Greta akan pergi ke ruang foto copy untuk duduk minum kopinya sambil berpikir soal pekerjaannya yang harus dia selesaikan hari ini karena sebentar malam dia akan pergi kencan. Greta begitu kepikiran soal kencan kecilnya ini. Dan tersenyum tersipu kala mengingat kejadian semalam. "Greta, apa yang kau lakukan di sudut sana sambil tersenyum seperti orang gila? dan Hey, tadi malam aku meneleponmu beberapa kali tapi sepertinya kau asik dengan duniamu sendiri, seperti biasa, tidak ingin di ganggu.!" Sesampainya Allen di kantor, kaget dengan kopi di mejanya tapi orang yang membawa kopi tersebut tidak ada di tempat duduknya, Allen mencari dan menemukan temannya yang kini sedang tersenyum tersipu seperti orang gila di ruangan fotocopy, bukannya pergi ke ruang santai malah ke ruang yang ouggghhh sudahlah, kalau ke ruang santai dengan kondisi seperti ini, bisa - bisa karyawan yang ada di sana malah lari. Seorang Greta sedang melamun, sambil tersenyum tidak jelas. Allen ingin pergi meninggalkan Greta di sana tapi sebelum Allen berbalik, Greta sudah melihatnya. "Allen, hey.. im here. Dan apa yang ku lakukan di sini?" tanya Greta pada Allen "Oh hey..kau bertanya pada orang yang salah Miss, harusnya tanyakan pada dirimu sendiri.!" Allen membalas pertanyaan Greta bingung "Oh.. maaf. Kau tahu, sebentar malam aku akan kencan dan aku tidak tahu....." Ujar Greta perlahan "Wow.. hey tunggu sebentar, apa yang kau katakan tadi?" Tanya Allen makin bingung "Aku tidak pernah kencan?" tanya Greta sama bingungnya "Oke, Kita berdua tahu bersama bukan itu yang katakan tadi. Apa yang ku lewatkan?" tanya Allen "Kencan?'' "Ya itu dia, kencan! OMG... Kencan! Greta bisa kau bayangkan kata itu? Kencan? Sungguh? Aku tidak salah dengar?" Allen luar biasa bingung dan bertanya - tanya dalam hati, apa saja yang telah terjadi tadi malam "Dengan Austin!" Greta menyebut nama itu dengan tawa anehnya, dengan wajah berseri - serinya yang aneh.  "Austin? bukan Kyle?" Tanya Allen penasaran "Iya Austin, dia baik." Greta menjawab sambil melangkah keluar dari ruang fotocopy di kantor mereka Allen seperti di sambar petir saat mendengar nama Austin. Dan bagaimana mereka bertemu? Allen berlari menuju meja mereka dan seperti orang gila menanyai Greta soal Austin.Mereka tidak dapat bercakap - cakap di meja kerja saat itu karena bos mereka sedang memperhatikan mereka berdua dari dalam ruangannya. Allen mulai mengirim pesan di handphone Greta tapi tidak di gubris oleh Greta dan akhirnya Allen tanpa sengaja, menulis pesan lewat komputer dan Allen tidak menyadari, pesan yang di kirimnya itu adalah grup kantor. Semua karyawan yang sedang sibuk dengan pekerjaannya melihat di komputer masing - masing ada pesan yang masuk. Semua berpikir akan ada rapat atau semacamnya. Dan semua kaget dengan isi pesan itu. Kira - kira begini pesan yang masuk. Allen : "Kau mau cerita soal kencan itu?" Greta : "Tidak.!" Allen : "Austin?" Greta : "Tidak.!" Allen : "Oh come on. Kau membuatku penasaran setengah mati..." Greta : "We kissing"  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD