Di lain tempat… Hana duduk bersandar pada dinding kamar tamu rumah Rangga dan Jessica. Lampu temaram membuat bayangan wajahnya jatuh lembut ke lantai, menambah kesan rapuh pada sosok wanita yang sudah terlalu sering dilukai dunia. Ia duduk sambil menekuk lututnya, kedua lengannya melingkari betis — sebuah posisi bertahan, seakan hanya itu yang bisa membuatnya tetap utuh. Bibirnya perlahan mengalunkan sebuah lagu cinta… lagu lama yang dulu sering ia nyanyikan untuk Vin di malam-malam ketika matanya masih bisa melihat bintang. Lagu itu melayang di udara, lembut, sendu, dan menusuk. Suara tanpa musik, tapi cukup untuk membuat siapa pun di luar pintu menyadari bahwa hati wanita itu rapuh… dan menunggu. Hana paham. Vin pasti sibuk dengan kakaknya… atau lebih tepatnya, mengurus Dami. Dia

