"Kamu nanti pulang jam berapa?" tanyaku pada Bagas yang tengah memasukkan botol minum berisi jus mangga ke dalam tas.
"Sore paling, Bu. Sebelum asar. Tidak apa-apa, kan?"
"Iya. Tapi jangan sampai lupa salat duhur, ya, Nak. Jangan karena keasyikan main dengan teman-teman, kamu lupa dengan kewajiban."
"Iya, Bu. Beres. Aku tidak akan lupa." Bagas tersenyum, lalu mencium punggung tanganku. "Aku pergi dulu, ya. Ibu jangan lupa makan siang."
Aku mengangguk dan tersenyum setelah Bagas mengecup pipiku.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam. Eh, Bagas!" panggilku yang membuat langkahnya terhenti di ambang pintu dan berbalik menghadap ke sini lagi.
"Kamu hanya nonton doang, lho. Tidak boleh ikutan main futsal. Kakimu belum sembuh."
"Iya, ibuku sayang. Daah," ujarnya, lalu pergi setelah melamb
