"Hari ini saya memang tidak ke toko, Lan. Kamu dan Ahmad saja yang jaga, ya. Untuk stok kue dan roti yang kosong, biarkan saja dulu." "Baik, Bu. Saya doakan semoga Bagas cepat ketemu." "Aamiin. Terima kasih, Wulan," ucapku, lalu mengakhiri sambungan telepon ini. Hari ini, aku juga ada janji bertemu dengan Pak Bima untuk membahas kerjasama kami. Akan tetapi, hilangnya Bagas tak bisa membuatku fokus. Lebih baik menunda dan fokus mencarinya dulu. Baru saja hendak menghubunginya, beliau sudah lebih dulu meneleponku. "Ya, Pak Bima?" "Siang ini kita jadi bahas kelanjutan kerjasamanya, kan?" "Saya minta maaf, Pak. Saya tidak bisa membahasnya hari ini. Apa tidak masalah kalau janji bertemunya kita undur?" "Memangnya kenapa? Apa ada masalah, Bu Aina? Sepertinya, Bu Aina sedang tidak baik-ba

