Hilang

1713 Words

"Bagas? Buka dulu pintunya, Nak." Aku mengetuk dan mencoba membujuk Bagas yang mengurung diri agar membuka pintu. Tadi saat aku masih bertengkar dengan Mas Adi untuk membelanya, tiba-tiba Bagas berteriak meminta kami berhenti. Dia juga mengatakan begitu membenci ayahnya, kemudian berlari meninggalkan kami ke kamar. "Bagas? Buka dong, Nak. Apa kamu juga marah pada ibu, hm?" Aku mencoba memutar handle pintunya, tapi dikunci. "Bagas? Ibu tidak marah padamu karena sudah membuat video seperti itu. Sungguh! Buka, Nak." Sayang, berulang kali kucoba memanggil dan membujuk, Bagas tak kunjung luluh dan membuka pintu. Kuseka air mata, kemudian berjalan cepat menuruni tangga menuju kamar Mas Adi. Mendengar pintu dibuka kasar, Mas Adi yang sedang berdiri memandang keluar jendela pun menoleh sebenta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD