Hancur

1332 Words

Aku tak tahu apa yang dibicarakan Pak Bima dengan Mas Adi. Suamiku yang akan segera menjadi mantan itu tak terlihat keluar lagi dari ruangannya setelah cukup lama berada di ruangan Pak Bima. Sementara, alasan pak Bima memintaku menunggu ternyata untuk menawarkan niat baik. Beliau mengajak kerjasama untuk membuka cabang toko kue di beberapa kota lagi. Memang niat itu sudah lama terlintas di pikiran. Namun, kendala biaya yang besar membuatku tak kunjung merealisasikannya. Kini, jalan menuju ke sana sudah terbuka di depan mata. Kesempatan baik belum tentu datang dua kali. Maka dari itu, aku langsung setuju saja ketika beliau menawarkan kerjasama tersebut. Tak hanya itu, aku bahkan dibawa berkeliling kantor dan diperkenalkan pada hampir semua karyawannya. Bahkan dipromosikan agar mereka sem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD