Salah Paham

1327 Words

"Aina! Keluar kamu!" Aku dan Bagas yang baru saja akan sarapan, sontak tersentak kaget mendengar seseorang berteriak dengan lantang di depan rumah. "Duduk saja dan sarapan. Biar ibu yang lihat ke depan." Aku menahan bahu Bagas saat putraku yang sudah duduk di bangku kuliah itu hendak berdiri. "Keluar, Aina! Saya tahu kamu di dalam!" Terdengar kembali teriakan seiring suara pintu gerbang yang seperti ditendang-tendang. Ketika aku keluar, Bu Asih —tetangga yang rumahnya berhadapan— itu tengah melongokkan kepala dari atas gerbang sembari terus berteriak. "Ada apa, Bu? Kenapa teriak-teriak seperti itu di depan rumah saya?" Aku bergegas menghampirinya. "Ke sini kamu! Hadapi aku kalau berani!" Bukannya diam, Bu Asih malah semakin lantang menantangku. "Sabar, Bu. Tidak perlu emosi dulu se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD