Bab 11 : Cup!

1654 Words

“Nona Evelin, kekasih Pak Ardika,” terang Sanya. Seketika pintu ruangan sang CEO tiba-tiba terbuka. Evelin muncul di ambang pintu, menyapa ceria dengan senyum percaya diri. Ia melepas kacamata hitamnya, lalu pandangannya tertuju pada Sanya. “Kamu… yang kemarin di lobi, kan?” tanyanya dengan nada ramah tapi berlapis rasa ingin tahu. “Benar, Nona,” jawab Sanya sopan, menunduk sedikit. “Maaf untuk yang kemarin,” ucap Evelin, suaranya terdengar manis. Belum sempat Sanya menjawab, suara Ardika terdengar memotong–mendekati Evelin. “Kalau kamu datang cuma mau ajak aku makan siang, aku sudah makan, Sayang.” Kata ‘Sayang’ jatuh begitu saja dari bibirnya, tapi cukup untuk membuat Sanya mematung. Evelin mendengus pelan. “Stop it!” katanya, marah dengan nada manja. “Kamu selalu melupakanku.” A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD