Bab 14 : Perhatian Dalam Diam

1196 Words

Ardika menatap Sanya dalam-dalam, genggamannya tak dilepas. “Makan dulu,” ucapnya tegas. “Saya sudah siapkan makan malam. Enak saja mau pulang.” Ia menarik Sanya pelan menuju meja makan, Sanya ternganga tak percaya. Lelaki itu mengomel—soal uang yang sudah ia keluarkan, soal makanan yang akan mubazir. Lagian mau pesan makanan nggak nanya dulu, batin Sanya, mendengus dalam hati. Namun begitu ia melihat hidangan di meja, matanya membulat sempurna karena hampir semua menu kesukaannya. Ia mengangkat pandangannya melihat Ardika sudah mulai menikmati makan malamnya. Beberapa detik kemudian, lelaki itu mengangkat pandangannya, menatapnya balik tanpa ekspresi. “Apa lihat-lihat? Kenyang cuma mandangin makanan?” tukas Ardika. “Terima kasih, Pak… makan malamnya,” ucap Sanya akhirnya. “Hm,” jaw

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD