"Astaga!" Shalom memejamkan matanya dan memalingkan wajahnya melihat pemandangan yang menyilaukan mata. "Aku di sini, Nona Shalom! Kau ingin mengobati lukaku bukan? Kenapa kau justru menatap ke arah lain? Lalu, bagaimana caramu mengobati lukaku?" protes Kanagara tersenyum menyeringai. Sepertinya rencananya untuk menggoda Shalom berhasil. Buktinya, gadis itu tidak berani menatap tubuh indahnya yang menggoda kesucian mata itu. "I-iya, ini aku akan mengobati lukamu. Tapi, kau boleh tunggu di sini sebentar. Aku harus mengambil air untuk membersihkan lukamu lebih dulu," sahut Shalom. Sementara Shalom pergi ke dapur untuk mengambil air. Kanagara duduk sambil menatap sekeliling. Ia menyangga tubuhnya dengan kedua tangannya sambil bersiul. Ketika Shalom kembali, pria itu berpura-pura membenar